19|kecelakaan?

27 7 0
                                    

Bismillah...

Happy reading^^
Ceklek!

Rezi membuka pintu ruangannya dan melangkah memasuki lebih dalam ruangannya.

Setelah sampai di tempat duduknya Rezi mendudukkan dirinya di kursinya.

Belum ada beberapa menit suara pintu di ketuk.

Tok! Tok!

"Masuk"ucap Rezi singkat.

"Selamat siang tuan muda"ucap fola sang sekretaris Rezi.

"Siang"

"Saya kesini mengantarkan dokumen yang akan tuan muda tanda tangan"jelas fola memberi tau alasannya mengapa ia masuk ke ruangan Rezi.

"Iya letakkan di meja saja"titah Rezi.

"Oiyah bagaimana soal kerjasama dengan Dirdaran Grub apakah sudah di batalkan?"tanya Rezi ketika fola membalikkan badannya ingin meninggalkan ruangan.

Fola yang ingin meninggalkan ruangan tersebut terhenti karena pertanyaan dari tuan mudanya.

Fola membalikkan badannya menghadap atasannya.

"Sudah tuan, dan di antara dokumen-dokumen tersebut ada yang harus tuan tanda tangan untuk pembatalan kontrak kerjasamanya"jawab fola sopan.

"Baiklah kamu boleh keluar"ucap Rezi mempersilahkan fola untuk keluar dari ruangannya.

"Permisi tuan"pamit fola lalu melangkah keluar dari ruangan.

Setelah mendengar pintu tertutup Rezi menjatuhkan tubuhnya kasar di kursinya.

Rezi memijat pelipisnya, ia masih teringat tentang percekcokan antara dia dan Jojo tadi.

Sebenarnya ini masih jam sekolah tetapi karena Rezi malas berdebat terus menerus dengan Jojo akhirnya Rezi memutuskan untuk pergi ke kantor selain untuk menenangkan pikiran Rezi juga bisa mengurus pembatalan kontrak dengan perusahaan Dirdaran Grub.

"Lo ga liat masalah yang Lo timbulkan tadi!? Lo hampir aja buat nama Novilin tercemar tau ga!."

Ucapan Jojo masih terngiang-ngiang di fikiran Rezi.

"ARGH!"teriak Rezi prustasi dengan mengacak rambutnya.

"Kenapa gue harus debat sama Lo sih Jo! Gue ga mau persahabatan kita hancur karena cewe!"ucap Rezi"apalagi cewe itu Novi"lanjut Rezi lirih.

"Kenapa kita harus suka sama satu cewe Jo? Gue ga mau kita berantem dan ujung-ujungnya ortu kita juga yang kena getahnya!"Rezi meraup wajahnya kasar.

Tok!Tok!

Terdengar suara ketukan pintu dan hal tersebut membuat Rezi terheran.

Siapa? Bukannya tadi sudah selesai? Ada masalah kah? Atau Jojo?.

"Masuk"titah Rezi yang tak mau penasaran lebih lama lagi.

Suara pintu terbuka dan derapan kaki nan tegas pun terdengar.

"Siang tuan muda Ian"sapa seorang laki-laki paruh baya dengan tegas.

Rezi mendongak untuk memperjelas siapa orang tersebut.

"Wow ada gerangan apa tuan Affi datang kemari?"terkejut Rezi lalu berdiri tegak melangkah mendekati Muara.

Yah ternyata yang datang tiba-tiba yang membuat Rezi penasaran adalah Muara Radikal Affi atau papa Jojo.

"Haha saya hanya menyambut kedatangan tuan muda Ian yang sudah beberapa hari ini tak hadir karena sibuk dengan sekolah barunya, jadi... Gimana sekolahnya nyaman?"jelas Muara kepada Rezi.

JABATAN(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang