26|tamu tak diundang

17 8 0
                                    

Bismillah...

Happy reading^^
"Masuk aja ma"ucap Novi dengan suara khas bangun tidurnya.

Tok! Tok!

Novi menyibak selimut kasar"siapa sih!"lirih Novi.

"Ma biasanya langsung nyelonong gitu aja tapi kenapa ini makek ngetok pintu segala sih"cibir Novi.

Tok! Tok!

"Aish!"umpat Novi pelan dan langsung berjalan membuka pintu.

Ceklek!

"Good morning beautiful student Rezi"

"Astaghfirullah"

"Ga! Ga mungkin dia gentayangin gue"

Novi mengucek matanya"buset kok ga ilang-ilang sih"decak Novi.

"Dia bener gentayangin gue karena gue semalem maki dia abis-abisan"

"Astaghfirullah jauhkan lah hamba dari orang-orang seperti dia yaallah"Novi memejamkan matanya dan menyatukan kedua tangannya seperti berdoa.

Tak!

"Astaghfirullah kok bisa jitak gue sih iya kali setan bisa mukul?!"histis Novi.

Sementara orang tersebut tak menanggapi ocehan absurd novi dan memilih untuk masuk kedalam kamar novi.

"Loh-loh kok main nyelonong aja sih"

Setelah mengatakan itu Novi diam mencerna apa yang telah terjadi barusan.

Novi memejamkan matanya erat lalu membuka dan langsung fokus dengan mahluk tersebut.

"SETAN LO! DAEBAK!"murka Novi menghampiri Rezi yang kini duduk santai di meja belajar novi.

Novi menarik kuping rezi ingin menyeretnya keluar dari kamar sekarang juga.

"Nov sakit woy kuping gue mo copot njir!"nyaring Rezi.

Novi berhenti sebentar lalu Menganti dengan menarik baju belakang rezi sampai mau lepas dari tempatnya.

"Anjir aurat gue astaghfirullah gue masih polos woyy!!"nyaring Rezi ketika bajunya hendak lepas dari tempatnya.

"Aaaaaaa"teriak Novi ketika melihat ke arah Rezi.

Aish! Sialan Novi melihat kotak-kotak itu seksi sekali everybadih...

Pagi-pagi udah di suguhkan pemandangan yang sangat menggiurkan iman!, yaallah pahala apa yang telah hamba dapat sehingga engkau memperlihatkan pemandangan ini pikir Novi di balik matanya yang tertutup tangan.

"Ah Lo nov agresif banget jadi cewe ga sabaran"decak Rezi menggoda.

"Lo keluar atau gue teriak!"ancam Novi.

"Teriak aja ga bakalan ada yang denger"santai Rezi.

"MA-"

"Mama Lo pergi ke kantor untuk nemui papa Lo yang baru aja balik ke Indonesia, bi inten sama mang item pergi ke pasar belik sayur jadi kalau Lo mau teriak sekencang-kencengnya yang ada tenggorokan Lo sakit plus tetangga Lo pada ngamuk karena suara cempreng lo"jelas Rezi.

Novi berdehem sebentar lalu menatap Rezi nyalang"terus Lo pagi-pagi ada di rumah gue mau ngapain ha! Mau nyolong?!"tanya Novi nyaring.

"Astaghfirullah suara mu mengagetkan ku"dramatis Rezi di buat-buat.

Novi memegang lehernya yang terasa kering dan ketika Novi memegang lehernya rezi melirik novi lalu terkekeh geli.

Rezi mengambil air putih yang berada di nakas lalu berjalan menghampiri Novi"minum"

JABATAN(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang