|46| Pulang

208 42 19
                                    


"Udah semua kan? Gak ada yang ketinggalan?"

Gue kembali mengabsen barang-barang yang gue bawa selama di rumah sakit.

"Baju, hp, charger, powerbank, laptop, vitamin rambut, catokan rambut. Alat make up udah belum yaa?" Gue kembali buka tas make up dan mengabsen satu persatu.

Dan gue rasa anak gue ada hilang satu nih.

"Benar kan gak ada."

"Apanya yang gak ada?"

"Lip gloss aku Njun gak ada." dengan nada panik, gue terus mengacak tas make up gue dan dibantu oleh Renjun.

"Ini ada?"

Wajah gue yang awalnya sumringah pas dengar ucapan Renjun, kembali murung setelah melihat bukan barang itu yang gue maksud.

"Bukan Njun. Itu mah lip cream."

"Yang ini?"

Gue menggeleng,"itu lip balm."

"Pasti ini ya?"

"Itu lip tint."

Renjun menghela nafas berat dan memijat pelipisnya.

Gue terduduk lesu di tempat tidur dan mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan,"perasaan tadi udah aku taruh di tas make up deh. Kok bisa gak ada sih? Masa iya dia punya kaki?"

Renjun memegang kedua bahu gue,"yaudah nanti aku beliin yang baru ya?"

"Barangnya terbatas Njun. Kemaren aja aku sampai war buat dapetin nya."

Dan untuk kesekian kalinya Renjun menghela nafas berat nya.

"Kamu juga ngapain sih di rumah sakit bawa make up sebanyak itu?" tanya Renjun dengan mengangkat sebelah alisnya.

Gue menangkup kedua pipi Renjun,"gini ya ganteng. Cewek itu dalam posisi apapun, tampil menawan tetap jadi prioritas nya. Kecuali dalam keadaan berduka."

Sekarang gantian, Renjun yang nangkup kedua pipi gue,"yaudah cantik, jadi sekarang mau gimana?"

"Yaudah deh pulang aja."

Renjun mengusap lembut kepala gue dan menarik gue keluar dari ruangan yang udah kayak rumah kedua buat gue selama 2 bulan lebih ini.

🌺🌺🌺

Sebelum pulang, gue mau samperin Bang Kun dulu buat bilang ke dia kalo gue bakalan pulang.

Saat kita asik ngobrol, tiba-tiba ada suara yang manggil kita dari arah belakang.

"Renjun! Wirda!"

Ketika kita lihat kearah sumber suara, ternyata itu Tante Joy. Gue dan Renjun pun langsung menghampiri Tante Joy.

"Cieee yang akhirnya pulang juga." goda Tante Joy ke gue.

"Hehehe, iya tante akhirnya bisa bebas juga dari jarum suntik dan infus."

"Yaah bakalan gak ketemu lagi dong sama dokter Doy." ucap Tante Joy sambil menatap ke arah Renjun. Dan yang di tatap malah natap gue balik.

Gue cuma nyengir doang buat balas ucapan Tante Joy. Belum lagi gue merasa kayak ada hawa panas gitu dari sosok di samping gue. Tante Joy juga ada-ada aja sih.

"Hahaha, Renjun tante becanda doang kok. Wirda mah setia sama kamu."

Dan renjun cuma senyum kecil doang buat nanggepin ucapan Tante Joy. Tsundere.

Story of Daren » Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang