❝ Tidak ada yang abadi bahkan duka dan bahagia. Tidak ada duka tanpa adanya kebahagiaan, dan tidak ada bahagia tanpa diiringi duka.❞
══════════ ✥.❖.✥ ══════════
❝ Oh iya, diminum tuh jangan ngeliatin gue mulu. Yah gue tau gue ganteng, tapi gue gak m...
Haechan nempelin telapak tangannya di kening gue,"gak panas."
"Jadi kok diam aja?"
Gak tau kenapa semenjak Renjun duduk di depan, gue mendadak jadi pendiam. Sampai mau gerak aja pun gue takut.
Apakah ini yang dinamakan bucin?
"WOYYYY"
"CHANDRAAAA GILAAK LO YAA"
Gimana gak kesel gue. Dia ngomong di telinga gue. Kalo gue budek gimana?
"Nahhh gitu dong ngegas, kan gue suka"
"Musnah lo Chan."
"Sampah kali ah dimusnahkan."
"Lo kan emang sampah. Sampah masyarakat."
"Astaghfirullah kamu tuh berdosa banget."
Asli mood gue udah hancur beneran deh. Disaat gue mau move on dari Renjun kenapa gue kudu dapat sekelas sama dia coba?
Kelas seketika senyap. Dan ternyata ada guru masuk. Dan ternyata Buk Irene.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pagi anak-anak."
"Paageeee bukkkk," ucap kita.
"Buat tahun ini, ibu yang bakal jadi wali kelas kalian ya,"
Sorakan kegembiraan pun tak ter-elakkan.
"WOAAAAAHHHHHH," sorak kita semua.
Yassss.... Kita semua sorak-sorak bergembira dong yaa karena Buk Irene jadi wakel kita. Udah baik, pinter, sabar, cantik lagi. Gue banget gak tuh? G. Canda.
"Kok senang banget kalian?" tanya Buk Irene heran.
"Ibuk baik. Gak galak." jawab Jisung yang diangguki oleh kita semua.
"Hahaha kalian ada-ada aja. Semua guru disini juga baik-baik semua tau."
"Pak Siwon gak tuh buk. Mana suka ngasih kuis dadakan lagi kayak tahu bulat." balas Lucas.
"Bener buk. Apalagi kalo lihat saya main di taman pasti dia marah-marah buk, katanya nanti mawar nya saya petik buk." terang Haechan dengan nada berapi-api. Kayaknya Haechan ada masalah pribadi sama Pak Siwon.
Beberapa anak cowok membenarkan ucapan Haechan,"masa cowok nanam mawar sih." kata Chenle dengan nada julid nya.
Tok... Tok...
Pandangan kita langsung natap kearah pintu dan ternyata disana berdiri oknum yang sedang dibicarakan.
Kita langsung pura-pura sibuk. Haechan yang duduk paling depan udah panas dingin. Gimana gak panas dingin, kan dia yang paling semangat nyeritain Pak Siwon.
"Pagi Buk Irene." sapa Pak Siwon.
Buk Irene tersenyum manis,"pagi juga Pak Siwon."
"Pertemuan kedua nanti kita ulangan ya." itu bukan pertanyaan tapi pernyataan.