Part.19

3K 210 10
                                    

Allo:)

****

Pagi hari seperti biasa Marcell selalu menjemput Kalia kerumah nya,sesampainya di halaman rumah kalia,Marcell keluar dari mobilnya lalu berjalan menuju pintu lalu memencet bel yang ada di sana.

Tak lama kemudian terbuka lah pintu itu menampakkan wajah ramah Kirana yang tersenyum mendapati Marcell yang tersenyum pada nya.

"Pagi Bun",ucapnya sambil mencium punggung tangan Kirana.

"Pagi Marcell,mau jemput Kalia ya?"

"Iya Bun",ujar Marcell ramah.

Kirana tersenyum ia bersyukur kalia mendapatkan pacar yang baik seperti Marcell yang bisa menjaga anak kecilnya itu..."yaudah ayok masuk, Kalianya lagi siap-siap"

"Iya Bun",ujar Marcell.

"Ooh iya kamu udah sarapan belum?"

"Belum Bun,Marcell males kalau sarapan di rumah",ujar Marcell tersenyum simpul

Kirana tersenyum maklum,ia kasihan terhadap Marcell yang kekurangan kasih sayang dari ayahnya yang sangat sibuk mengurus pekerjaan nya..."kebetulan kita di sini belom sarapan,kmu harus ikut sarapan biar semangat belajarnya"

Marcell tersenyum simpul,dalam hati dia ingin sekali mempunyai keluarga yang harmonis seperti keluarga kekasihnya ini.

Seakan tau apa yang di rasakan Marcell,Kirana mengusap punggung Marcell lalu tersenyum menenangkan..."kamu gak usah mikir macem2 yaa,kamu anggap aja bunda sama ayah itu orang tua kandung kamu"

"Makasih Bun",ujar Marcell.

"Iya sama2,ayok ke meja makan"

"Bunda",panggil Marcell

"Iya kenapa nak?",tanya Kirana.

"Marcell boleh peluk bunda gak?",ujar Marcell agak takut.

Kirana tersenyum lalu merentangkan kedua tangannya seolah membolehkan Marcell untuk memeluknya.

Marcell yang melihat itu pun langsung memeluk Kirana erat untuk menghilangkan rasa rindu kepada ibu nya yang sudah tenang di sisi Allah SWT.

"Ibu Marcell,kangen ibu",ujar Marcell dalam hati.

Setelah di rasa cukup Marcell pun melepas pelukannya...."Makasih Bun"

"Sama2 nak,bunda siap kapanpun kamu butuh pelukan bunda",ujar Kirana sambil menepuk pelan pipi Marcell.

"BUNDAAAAAAA...LIAT SEPATU LIA GAK,UDAH LIA CARI KEMANA MANA GAK NEMU",teriak seorang gadis yang sedang menuruni anak tangga dengan seragam sekolah serta sepatu yang baru terpasang sebelah.

"sayang jangan teriak2 masih pagi loh,lagian ga malu apa di liatin sama Marcell",ujar Kirana sambil geleng-geleng kepala.

Kalia pun mengalihkan pandangannya ke arah samping Kirana lalu nyengir kuda..."eh ada oppa marcell"

Kening Kirana dan Marcell mengerut...."haaa? Oppa?",tanya Kirana.

"Itu loh Bun,oppa tuh panggilan buat pacar di Korea",jelas kalia.

"ih sejak kapan kamu suka Korea?,gak suka Upin Ipin lagi kah?,tapi bagus deh biar bunda ga rebutan remot tv lagi sama kamu",ujar Kirana.

"Kalau Upin Ipin mah tetep nomor 1 bunda,lagian Lia cuma mau nyari suasana baru aja kok,apalagi ya Bun di film drama Korea tuh ada adegan itu nya",ujar kalia.

"Itu apa??",tanya Kirana ia takut anak polos nya ini menonton hal yang belum sewajarnya ia tonton.

"Itu loh Bun orang kek gini",sambil memperagakan orang ciuman dengan tangannya....."tapi Lia ga tau itu namanya apa,nanti deh Lia tanya sama Karin"

"Astagfirullah",ujar Kirana lalu Kirana membisikkan sesuatu pada Marcell, setelahnya ia berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Bisikin apa sih?",tanya Lia heran.

"Boleh pinjem laptop kamu gak?",ujar Marcell pada kalia.

"Buat apa oppa?",tanya Kalia.

"Panggilnya sayang bukan oppa",peringat Marcell yang tak suka dengan panggilan oppa yang keluar dari mulut kalia

"Oppa aja kak biar kek orang2 Korea gitu",ujar kalia.

"Ga mau sayang,aku mau nya di panggil sayang ga mau oppa",pinta Marcell.

"Yaudah deh iya,tapi beliin es krim ya",ujar kalia lalu nyengir kuda memperlihatkan lesung pipinya.

"Iyaa,tapi siniin dulu laptop kamu",ujar Marcell.

"Buat apa kak?"

"Aku mau bikin tugas,pinjem Laptop kamu ya",ujar Marcell.

"Yaudah bentar ya,Lia ambilin dulu",Marcell mengangguk lalu kalia pun naik ke atas menuju kamarnya.

Tak lama kemudian kalia datang dengan laptop di tangannya..."nih kak"

"Pinjem dulu ya"

"Iyaa"

Lalu Marcell mulai mengotak-atik laptop kalia,jika kalian berpikir kalau Marcell benar2 membuat tugas maka kalian salah,pada nyatanya Marcell menghapus semua drama Korea yang menodai otak polos gadisnya.

"Nih udah,makasih ya",ujar Marcell sambil menyerahkan laptop itu kembali pada kalia.

"Iya kak"

"Kamu taro aja di situ dulu,kita sarapan sekarang",ujar Marcell lalu menggenggam tangan mungil kalia menuju meja makan.

"Pagi yah,pagi bang",sapa Marcell pada Wirman dan Reyhan.

"Eh pagi juga Marcell",ujar wirman

"Dih tumben-tumbenan Lo panggil gua bang",sinis Reyhan .

"Reyhan",ingat kirana.

"Maaf",ujar Reyhan.

"Nahh karena sudah ngumpul semua,ayok kita sarapan",ujar Kirana.

"Iya Bun"

Selang beberapa menit kemudian mereka telah selesai sarapan.

"Huaaaa bundaaaa sepatu Lia gimanaaa", jerit kalia.

"Ya ampun, makanya kamu itu kalau pulang sekolah sepatunya taro di tempatnya bukannya malah di lempar sana sini,jadi ilangkan",omel Kirana.

"Udah ya cup cup,aku udah suruh orang suruhan aku buat beli sepatu buat kamu,sekarang kamu pake sendal aja dulu pas nyampe skolah baru kita ganti yaa",ujar Marcell.

"Yaudah", ujarnya lalu berjalan keluar menuju pintu keluar.

"Lia sepatu nya di copot dulu sayang,kek gembel kamu yang ada kalau sekolah kek gitu",ujar Kirana.

Kalia menepuk jidatnya lalu nyengir kuda..."hehe lupa Bun"

Kirana geleng-geleng kepala sedangkan Marcell menggigit pipi dalamnya melihat Tingkah menggemaskan kalia.

"BUNDA LIA PINJEM SENDAL SWALLOW BUNDA YAA",teriak kalia saat sudah di teras rumah.

"Dasar anak itu",ujar Kirana sambil memijit pelipisnya.

"Kalau gitu Marcell pamit ke skolah ya Bun",ujar Marcell sambil mencium punggung tangan Kirana.

"Iya nak,hati2 ya",ujar Kirana dan Marcell mengangguk lalu berjalan keluar menghampiri kalia.

"Sayang udah kah?",tanya Marcell

"Udah kak,ayok",ajak kalia.

Seperti biasa Marcell selalu membukakan pintu mobil untuk kalia lalu meletakkan tangannya di atas kepala kalia melindungi kepala kalia agar tak terbentur atap mobil.

Setelah itu ia mengintari mobil lalu membuka pintu pengemudi untuk dirinya,setelah memakai saltbeat
Ia pun menancap gas menuju sekolah dengan tangan kanan memegang kendali mobil dan tangan kiri ia gunakan untuk menggenggam tangan mungil kalia.

****

Update! Update!

jangan lupa vote sama komentnya ya

Makasih yang udah:)

Possesife MarcellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang