part.6

9.4K 459 6
                                    

____________𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶❤____________

*******

Sepulang sekolah marcell memantau kalia di samping pohon dekat parkiran untuk memastikan gadisnya itu benar-benar pulang dengan karin.

Sepertinya apa yang dibilang kalia tadi memang benar adanya,buktinya sekarang kalia sudah berada di dalam mobil karin dan karin pun mulai melajukan mobilnya meninggalkan perkarangan sekolah.

Marcell mengambil Handpone yang ada dalam saku celananya.

"Pantau terus gadisku,beri aku kabar tentangnya setiap 30 menit sekali"ujar marcell dingin lalu memutuskan panggilan sepihak.

Setelahnya ia berjalan menuju mobilnya lalu menancapkan gas meninggalkan perkarangan sekolah.

Marcell mengendarai mobilnya ugal-ugalan membuat para pengendara lainnya mengumpat kasar karna ulahnya tapi marcell tak peduli.

Sampainya di tempat tujuan ia memarkirkan mobilnya di sembarang tempat lalu mulai memasuki mansion dengan tatapan tajam miliknya.

Dilihatnya ayahnya sedang bersantai di ruang keluarga dengan koran yang berada di kedua tangannya,tak peduli akan hal itu ia langsung menaiki tangga menuju kamarnya,tapi belum Sempat ia menginjakkan kaki di anak tangga kedua, suara ayahnya menghentikannya.

"Ganti pakaianmu, setelah itu temui ayah di ruang kerja"ujar tomi ayah marcell.

Tanpa menjawab marcell segera melanjutkan jalannya yang sempat tertunda oleh ayahnya itu.

Melihat tak ada jawaban dari sang putra,Tomi hanya bisa menghela nafas pasrah,andai saja ia lebih memperhatikan Anaknya itu dibandingkan pekerjaan mungkin hubungan mereka tidak akan renggang seperti ini.

****
Setelah kejadian tadi marcell memutuskan untuk mandi agar merasa lebih segar dari sebelumnya.

Setelah berganti pakaian dengan baju santai,ia berjalan menuju tempat dimana Handpone nya berada.

Ting

Suara notifikasi Handpone marcell berbunyi yang menandakan ada pesan yang masuk

Mr.X

Nona lagi belajar bersama temannya tuan

Hm,pantau terus jika sesuatu hal buruk terjadi langsung kabari aku

Setelahnya marcell memasukkan Handpone nya kedalam saku celananya lalu berjalan keluar kamar menuju ruang kerja ayahnya.

Tanpa mengucapkan salam marcell langsung memasuki ruang kerja itu,lalu duduk di atas sofa dengan kaki kanan yang berada di atas kaki kiri.

deritan pintu terbuka membuat Tomi mengalihkan tatapan yang semulanya terarah pada Laptop sekarang terarah pada marcell.

"Bagaimana dengan sekolahmu marcell" Ujar Tomi sambil berjalan menuju sofa single yang langsung berhadapan dengan marcell.

"To The Point" Singkat marcell dingin tanpa mau berbasa-basi.

"Ternyata sifatku yang tak mau berbasa-basi menurun padamu"kekeh Tomi.

" Kalau tak ada yang ingin di bicarakan,saya pamit,karna ada urusan yang harus saya selesaikan yang mungkin lebih penting dari pada mendengar basa-basi anda"ujar marcell.

"Baiklah,ayah mau kamu menjadi penerus perusahaan adam's Company" Ujar Tomi.

"Nggak" Tolak marcell dengan nada dingin.

"Kenapa??.. Padahal ayah lihat kamu memiliki bakat dalam berbisnis" Ujar Tomi.

"Nggak minat"seru marcell.

" Ooo ok ok,ayah dengar kamu memiliki kekasih benarkah itu??"tanya Tomi.

Marcell mengepalkan kedua tangannya sambil memejamkan matanya guna meredamkan emosinya untuk tak melayangkan tinjuan pada pria di depannya ini... "Jangan sentuh gadisku" Ujar nya tenang namun ada penekanan di dalam nya.

"Tenang tenang,aku tak akan menyentuhnya jika kamu mau menerima tawaranku"ujar Tomi.

"Ok,saya terima"putus marcell..."tapi jangan sekali-kali anda menyentuh apalagi berniat untuk melukainya kalau anda masih ingin menikmati masa tua anda tanpa siksaan"lanjutnya lalu berjalan keluar meninggalkan mansion.

"Dasar keras kepala" Ujar Tomi menatap kepergian putra nya itu.

****

"Lo kalau ada masalah cerita ke kita bro,jangan di pendam gak baik buat kesehatan" Nasehat Bima pada marcell.

Selepas kejadian yang menaikkan emosi tadi marcell langsung menancapkan gasnya menuju cafe tempat biasa marcell dan teman-temannya nongkrong,dan sampainya disana ia langsung mengirim pesan pada bima dan gino untuk menyusulnya.

"Betul tuh kata ukhty bima"ujar gino yang langsung di hadiahi jitakan oleh bima.

"Sembarangan lo bilang gue ukhty gue itu mamah dedeh tau" Ujar Bima.

Tuk

"Iya iya lo banci gue tau" Ujar gino seusai membalas jitakannya bima.

Sementara marcell hanya diam menikmati pertengkaran temannya itu dan menganggapnya seperti sebuah hiburan tersendiri untuknya.

"Gue merasa ternistai hiks" Lebay bima

"Mana yang sakit sayanggg? " Tanya gino.

"Ini" Tunjuk bima pada dahi yang di jitak gino.

"Sini sini abang elusin" Ucap gino dan bodohnya bima malah mendekatkan dahinya pada gino.

Tuk

"Nah mampus,enak gak?" Ujar gino setelah menjitak dahi bima lagi.

"Enak banget dah,lo mau coba???" Tanya bima sambil menyiapkan ancang-ancang untuk menyerang gino.

"Kagak,buat lo aja,ikhlas lahir bathin gue mah" Ujar gino.

Ting

Bunyi notifikasi Handpone marcell menghentikan pertengkaran mereka.

"Sialan!" Umpat marcell lalu berlari keluar cafe meninggalkan kedua sahabatnya yang lagi bengong.

"Ntu anak kenapa dah" Ujar bima membuat gino mengangkat bahunya acuh.

Beberapa detik kemudian... "Lah Anjing.. Cepat kita susulin bisa mati tuh anak kalau bawa mobil ugal-ugalan" Ucap gino setelahnya mereka berlari menuju mobil lalu menancap gas menyusul marcell.

Marcell membawa mobilnya seperti orang kesetanan,setelah mendapat pesan dari orang suruhannya tentang kalia emosinya langsung naik dan segera menyusul dimana kalia berada.

Sekarang sampai lah ia di pusat pembelanjaan terbesar di Indonesia,di parkir kan mobilnya di susul oleh mobil gino yang berada di sampingnya.

Ia segera berlari menyusuri mall dengan wajah yang memerah.

Sampai di sebuah cafe ia melihat seorang cowok yang menyentuh kalianya bahkan menatapnya sangat intens dan itu membuat emosinya naik ke level paling atas.

Dengan langkah cepat ia berjalan menuju meja yang di isi oleh tiga orang itu.

"SIALANN!!!" makinya.

BUGH

*******

"Jangan sentuh milikku atau kau ingin tanganmu itu terpisah dari badanmu?"

Update! Update!

Jan lupa untuk vote karna satu vote itu gratis❤

Possesife MarcellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang