Part.21

3.2K 218 43
                                    

Happy Reading ❤️

°°°°

"Engh", perlahan-lahan kedua mata cantik itu mulai terbuka dan menyesuaikan cahaya yang menyilaukan penglihatan nya,ia melihat sekeliling tidak ada seorang pun di sana kecuali dia.

Ceklek

Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan gadis itu ke arah orang yang baru saja memasuki ruangan.

"Udah bangun hm?",

"Belum!!,udah tau udah bangun masih aja nanya",ucap gadis itu sambil menatap tajam kekasihnya,sementara yang di tatap hanya terkekeh gemas melihat ekspresi kalia.

Marcell duduk di tepi ranjang dengan tangannya yang menggenggam satu mangkok yang berisikan bubur.

"Maaf ya aku tinggal bentar,aku ke kantin tadi beli makanan buat kamu"

Kalia menatap bubur itu tak minat,"kak ga ada makanan yang lain kah?"

"Ada,kamu mau apa hm?",ujar Marcell sambil mengelus lembut rambut hitam kalia,membuat mata kalia berbinar.

"Kecuali makanan pedes-pedes",lanjut Marcell membuat kalia melengkung kan bibirnya ke bawah membuat Marcell mencubit pelan pipi chubby kekasihnya itu.

Kalia menepis pelan tangan Marcell yang masih bertengger di pipinya,,"jangan di cubit terus kak,nanti kalau pipi Lia melar gimana coba?,trus nanti Lia ga cantik lagi,emang kakak mau punya pacar jelek?"

Mendengar perkataan bodoh dari gadisnya sontak Marcell tertawa,,"biarin biar ga ada yang suka sama kamu selain aku"

"Masa gitu sih?",protes kalia.

"Ya karena kamu milik aku sayang,ga ada yang boleh milikin kamu selain aku",ujar Marcell sambil mendekap tubuh mungil kalia,sementara kalia hanya mengangguk-angguk an kepalanya pertanda dia mengerti apa yang di ucapkan Marcell.

"Kak aku mau nasi goreng"

"Itu doang?"

"Sama eskrim juga hehe"

"Yaudah",lalu ia mengambil ponselnya di dalam saku seragamnya dan mengetikkan sesuatu yang Lia sendiri ga tau isinya apa.

"Tunggu lima menit ya sayang",ujar Marcell sambil mengelus rambut kalia dan kalia mengangguk kan kepalanya saja.

"Kak"

"Apa hm??,butuh sesuatu??"

"Kalau aku selingkuh boleh gak?",ujar kalia polos.

Namun itu justru membuat Marcell melepaskan rengkuhannya lalu menatap kalia tajam.

"Ga boleh!!,kenapa nanya gitu?!",ujar Marcell penuh penekanan.

"Ya biar Kaka ada temennya gitu hehe",cengiran polos kalia.

Marcell merubah raut wajahnya menjadi datar,"boleh aja,tapi siap siap aja kita besok nikah trus kamu aku kurung di rumah ga akan aku bolehin keluar"

Kalia bergidik ngeri membayangkan dia akan mati kebosanan di kurung di dalam rumah Marcell ahh bukan rumah lebih tepatnya mansion,ya walaupun ia tau Mansion marcell sangat lah besar dan di lengkapi fasilitas yang sangat lengkap.

Possesife MarcellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang