Happy reading guys❤️
Makasih buat yang udah follow and votment cerita aku💙
~Selamat membaca~
****
Ceklek
Marcell segera menyudahi kegiatan nya dengan kalia.
"Gue gak liat,mata gue ketutup helm proyek"ujar Bima yang baru saja keluar dari toilet.
Kalia menunduk menahan malu dengan muka yang memerah,sementara Marcell menatap Bima dengan tatapan membunuh sedangkan yang di tatap hanya menyengir memperlihatkan gigi putihnya.
"Biasa aja dong boss liatnya"
"Ganggu aja Lo"ujar Marcell sambil melemparkan buah apel ke arah Bima.
Bima menangkap buah apel itu dengan senang hati.."ya mana gue tau Lo lagi enaena sama Bu boss,harusnya sebelum gue masuk toilet tuh Lo bilang kalau Lo mau enaena kan gue gak bakal ganggu...eh btw apelnya makasih loh"
"Mulut Lo"ujar Marcell tajam.
"Kak enaena itu apa?"
Marcell menyumpah serapahi Bima dalam hati karena sudah menodai otak suci gadisnya.
"Pipi kamu kenapa?....kok merah gitu?"ujar Marcell mengalihkan pembicaraan.
"Gapapa"ujar kalia lalu menutup pipinya dengan kedua tangannya.
"Kamu blushing?"ujar Marcell sambil tersenyum menggoda.
"Blushing itu apa?"senyum Marcell pudar.
"Bhahahahahahaha"tawa Bima menggelegar di dalam ruangan kalia.
Marcell menatap tajam Bima yang sedang tertawa sambil memegang perutnya yang keram karna tertawa lalu kembali menatap kalia.
"Blushing itu cantik"alibi Marcell.
"Berarti aku cantik dong?"tanya kalia dengan mata berbinar.
Marcell tersenyum seraya mengusap lembut rambut kalia.."iya kamu cantik kaya bidadari"
Bima yang mendengar gombalan receh Marcell pun berlagak pengen muntah.
"Bidadari?...berarti kakak liat setan juga dong"polos kalia
"Iya tuh setannya"ujar Marcell sambil menunjuk Bima dengan mulutnya.
"Bapak Lo,gue ganteng gini di bilang setan"ujar Bima sambil menatap Marcell sinis.
"Kata siapa?"tanya Marcell dingin.
Bima menatap ke arah kalia..."Lia gue ganteng kan?"
Kalia menggeleng..."kata ka Marcell Ka Bima itu setan...berarti jelek dong,setan kan jelek"
Bima menganga lalu mengusap dadanya sambil mengucapkan kata sabar untuk dirinya..."sabar bima,orang sabar tambah ganteng,pinter trus banyak duit"
Marcell tertawa melihat Bima ternistai sementara kalia hanya menatap polos ke arah Marcell dan juga bima.
"Ka..bunda sama ayah mana?"tanya kalia menghentikan tawa Marcell.
"Bentar lagi mereka bakal nyampe kok"ujar Marcell.
Ceklek
"BUNDAA AYAHHH"pekik kalia senang saat melihat ayah dan bundanya lah yang membuka pintu.
Karina dan Wirman berjalan menuju kasur kalia.."anak bunda sakit apa hm?"
"Gapapa ko bun,Lia cuma pusing aja"
Karina menghela nafas lega
"Masih pusing?"tanya Wirman.
"Udah nggak kok"ujar kalia
"Lia pulangnya malam ini aja ya"sambungnya."Nggak!"seru tiga orang.
"Ihh kok gitu sih,kan Lia udah sehat,Lia gak betah disini lama-lama"
"Tetep enggak!"ujar Karina,Wirman,dan Marcell lagi.
"Makanan di sini itu pahit aku gak suka"ujar kalia sambil memasang pupy eyyes nya berharap tiga orang itu akan luluh.
Sementara Marcell,Kirana,Wirman mengalihkan tatapan mereka dari kalia karna yang kalia lakukan barusan merupakan kelemahan mereka.
"Hiks..kalian jahat"tangis kalia pecah karena merasa di acuhkan.
Mereka bertiga gelagapan saat mendengar tangis kalia.
"Sayang jangan nangis...Lia mau apa hm?"ujar Kirana.
"Lia hiks...pengen pulang..hiks"ujar kalia menatap mereka dengan pipi yang di penuhi air mata serta dengan hidung yang memerah membuat siapa saja akan gemas melihat muka itu.
Marcell menggigit pipi dalamnya menahan gemas.."kamu belum sehat sayang,besok aja ya pulangnya"ujar Marcell.
"Nggak mau...mau nya sekarang huaaaa hiks"tangis kalia semakin pecah.
"Iya iya kalia pulangnya sekarang,tapi jangan nangis lagi"ujar Wirman pasrah.
"Yey makasih ayah"ujar kalia lalu memeluk ayahnya itu.
"Iya sayang"ujar Wirman sesekali mengecup pucuk kepala kalia.
"Sayang udah dong peluknya"ujar Marcell dengan nada kesal.
"Lo cemburu sama ayahnya Lia Cell?...gila"ujar Marcell sambil geleng-geleng kepala.
"Kamu cemburu sama om?"ujar Wirman lalu semakin erat memeluk kalia guna menggoda calon menantu nya itu.
"ih sayang udah"ujar Marcell lalu menarik kalia kepelukannya menenggelamkan kepala kalia pada dada bidangnya.
Wirman terkekeh melihat tingkah posesif Marcell.
Ceklek
Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian semua yang ada dalam ruang rawat inap kalia.
"Eh,udah rame aja"ujar Karin yang baru datang bersama gio.
"Sore om,Tante"ujar keduanya lalu menyalimi kedua orangtua kalia.
"Sore nak"
"Nih bim,Cell gue bawain makanan buat Lo berdua"ujar Gino seraya menyerahkan kresek yang berisi makanan ke arah Marcell dan Bima.
"Emang Lo doang yang ngerti gue bro"ujar Bima alay lalu membuka kotak berisi nasi goreng lalu mulai menyuapkan ke dalam mulunya.
"Nye Nye Nye"cibir Gino.
"Thanks no"ujar Marcell dingin.
"Yoi bro"ujar Gino.
"Maaf om Tante kita gak tau kalau om sama Tante udah Dateng,jadi belinya cuma dua aja"ujar karin.
"Gapapa nak,om sama Tante juga mau ke kantin kok"ujar Karina.
"Kita keluar dulu ya..om titip kalia"ujar Wirman.
"Iya om"ujar mereka serentak.
Wirman dan Kirana pun keluar menuju kantin rumah sakit.
*****
"Aku sudah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap pada manusia"
Update! Update!
Jangan lupa follow and votment ye:v

KAMU SEDANG MEMBACA
Possesife Marcell
Dla nastolatków"Lo pacar gue mulai sekarang!"ujar marcell mutlak. Bagaimana kisah cerita ini?? Kuy baca hehe Maaf kalau ada kekurangan:) it is strictly forbidden to imitate this story (star:Selasa,28 Juli 2020) Budayakan vote sebelum membaca 🤗 Kalau nggak mending...