Marcell Steven

12.7K 715 40
                                        

Marcell Steven,nama yang tak asing lagi di SMA Taruna Bangsa si cowok bad boy bersifat dingin namun tampan.

Menolak banyak gadis demi satu gadis incarannya,si gadis polos namun menggemaskan Dimata Marcell,yang sekarang akan menjadi murid kelas x di SMA Taruna Bangsa.

5 tahun lamanya Marcell memandang dia dari kejauhan namun sekarang Marcel sudah tak tahan lagi untuk mengklime gadis polos itu menjadi miliknya.

Jam di dinding masih menunjukkan pukul 05:50 am,namun Marcell sudah siap untuk berangkat sekolah dengan seragam acak-acakan namun tidak mengurangi kadar ketampanannya.

Di ambilnya handphone,kunci motor di atas nakas lalu berjalan keluar kamar menuju garasi.

Marcell menstater motornya lalu mulai melaju menuju sekolah.

Selang beberapa menit sampai lah Marcell di parkiran SMA Taruna Bangsa,di parkirkan motornya lalu ia berjalan menuju warung belakang sekolah yang di jadikan tempat tongkrongan ia dan sahabatnya saat membolos.

Sampainya di warung buken(Bu keni)

"Woi bro"panggil Bima Anggara salah satu sahabat Marcell.

"Yooi"

"Tumben tumbenan Lo berangkat pagi,kerasukan apaan Lo?"tanya Gino Bramantyo.

"Ga,biasa aja"balas Marcell singkat sambil memperhatikan handphone nya.

"Bentar lagi dia nyampe"gumamnya sambil tersenyum tipis.

"Ngopi dulu cell"ujar Bima sambil mengangkat kopinya bermaksud menawarkan.

"Hm,Lo pesenin sana"ujar marcell singkat.

"Sekalian Lo bayarin kopi sama Oreo gue ya"ucap Bima.

"Hm"ujar Marcell membuat Bima senyum-senyum gak jelas lalu memanggil buken untuk memesan kopi untuk marcel.

"Marcel emang the best lah"ujar Bima sambil merangkul pundak marcell.

"Lepas"ujar Marcell membuat Bima langsung melepaskan rangkulannya.

"Ck,udah di bayarin baru muji muji"cibir Gino.

"Napa??iri Lo??..iri bilang karyawan"ujar Bima.

"Dih,yang ada boss kali bukan karyawan"ralat Gino.

"Emang Lo siapa sampe gue harus bilang boss ke Lo hah?"ujar Bima.

"Terserah Lo,ngalah gue"ujar Gino bodo amat lalu menghisap rokok yang ada di antara jari telunjuk dan tengah lalu menghembuskan asapnya ke arah Bima.

"Uhuk uhuk Lo uhuk mau bunuh gue ya uhuk anjing"ujar Bima terbatuk-batuk.

"Ga tuh"ujar gino.

"Lo punya dendam apaan sih sama gue"ujar Bima.

"Gue gak dendam sama Lo,tapi hutang Lo yang 20.000 kemarin jangan lupa bayar,udah jatuh tempo ini"ujar Gino.

"Anjir perhitungan banget Lo sama gue"ujar bima.

"Bodo amat"

"Berisik"ujar Marcell lalu bangkit dari duduknya.

"Mau kemana Lo?"tanya Gino.

"Parkir,nungguin dia"ujar marcell singkat.

Dan soal dia kedua sahabat Marcell sudah mengetahui nya sekitar dua tahun yang lalu,pada saat itu Bima tak sengaja melihat wallpaper hp Marcell menggunakan foto dia,yang namanya Bima si mulut ember langsung memberitahukan pada Gino, alhasil Marcell menceritakan semuanya,dimana ia bertemu pertama kali dengan dia dan memutuskan untuk menjadi stalkernya dan membuntuti kemanapun dia pergi.

"Ohhh"ucap Gino sambil ngangguk-ngangguk.

Marcell mulai melangkah menuju parkiran yang langsung bisa melihat keluar gerbang depan,untuk menunggu sang pujaan hati.

"Eh, Marcell tadi mana?"ujar Bima.

"Nungguin si dia"ujar Gino lalu menyesap rokoknya.

Bima mengangguk mengerti..."aseek kopi Marcell buat gue dong"

"Terserah Lo!"ketus Gino lalu pergi meninggalkan Bima di warung itu.

"Kenapa tuh anak??..pms??"ujar Bima menatap punggung Gino yang mulai menjauh.

*****

Dilihatnya gadisnya,hah apa?gadisnya?ya sejak pertemuan pertama mereka,Marcell sudah mengklime gadis itu menjadi gadisnya walaupun bukan secara resmi tapi mercell tak peduli yang terpenting gadis itu sudah menjadi miliknya dan akan menjadi resmi sebentar lagi.

Membayangkannya saja Marcell sudah ingin terbang rasanya,bagaimana kalau terjadi?mungkin mercell bisa gila dibuatnya.

Dilihatnya gadisnya sedang berpamitan kepada ayahnya yang mungkin nanti akan jadi ayah Marcell juga.

Ahh gadis itu benar-benar sudah membuat Marcell tergila-gila karnanya.

Setelah berpamitan gadis itu mulai memasuki kawasan sekolah dan berjalan melewati Marcell begitu saja yang sedang duduk di atas motornya.

Marcell geram,saat gadis itu sudah berada di pelukannya ia tak kan pernah membiarkan gadisnya mengabaikannya,lihat saja nanti.

"Dasar gadis nakal,jangankan menyapa melihat kearah ku saja tidak"

Marcell segera mengikuti gadisnya dari belakang memastikan gadisnya masuk ke kelas dalam keadaan selamat.

Setelahnya ia berjalan dengan hati berbunga-bunga menuju tangga ke lantai kelas XII IPA 1.

Sampainya dikelas ia langsung saja duduk di tempat duduknya tanpa memperdulikan tatapan bertanya dari kedua sahabatnya.

Bima menyenggol lengan Gino dengan mata masih menatap ke arah Marcell.

"Apaan sih?"tanya gino agak kesal.

"Si boss kenapa tuh??"

"Biasalah lagi berbunga-bunga dia abis ketemu pujaan hati"ujar Gino.

Bima mengangguk-angguk..."Ooo kirain kesambet Kunti parkiran tadi"

Gino menempelkan uang 500 rupiah ke kening Bima..."beli otak sana biar Lo cerdas dikit".

******
Kringgg kringgg

Istirahat pertama sudah berkumandang Marcell dkk sekarang sedang berjalan menuju kantin,sesekali tebar pesona pada Adek kelas yang melewati mereka,tidak tidak hanya Bima saja sedangkan Gino hanya tersenyum saat ada yang menyapanya,Marcell?? ia hanya memasang wajah dinginnya dengan kedua tangan yang di masukkan ke saku celana membuat kadar ketampanannya meningkat.

Dukk

Seseorang menabrak dada bidang Marcell.

******

Possesife MarcellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang