Part.20

3.4K 202 35
                                    

***

Sekarang Marcell dan kalia sudah berada di koridor sekolah untuk menuju ke kelasnya kalia,ya seperti biasa marcell selalu merangkul mesra pinggang ramping kalia serta menatap tajam cowo cowo yang berani menatap memuja gadisnya secara terang terangan.

Bruk

"Aww sakit",ujar kalia yang terjatuh di lantai saat ada orang yang menabraknya.

"Ajg Lo punya mata gak hah!",bentak Marcell pada cowo yang menabrak kalia,setelahnya ia membantu kalia untuk berdiri.

"Bagian mana yang sakit sayang?",tanya Marcell khawatir.

"Huaaaa pantat Lia sakit kakkk hiks",pecah sudah tangis kalia dan sekarang mereka bertiga sudah menjadi pusat perhatian siswa siswi yang berlalu lalang.

"Gemoy banget si",batin cowo yang menabrak kalia.

"Cup cup sayang jangan nangis ya,sekarang kita kedokter ayok",ajak Marcell yang khawatir setengah mati melihat kalia yang menangis tersedu-sedu.

"Hai Lia,masih ingat aku nggak?",ujar cowo yang menabrak kalia tadi.

"Enggak!,aku amnesia gara-gara kakak tabrak tadi hiks",ujar kalia.

"Yang-"

"WOI,SIAPA YANG JAHATIN SAHABAT GUA HAH, SAMPE NANGIS GINI",ucapan cowo itu terpotong karena suara melengking milik Karin.

Plak

"Aww,Lia kampret kok Lo nabok gua si",tanya Karin sambil memegang pipi nya yang di tampar pelan oleh kalia.

"Jaga omongan Lo",ujar marcell sambil menatap tajam karin.

"Mwhehe maap maap",cengir Karin,lalu setelahnya ia melihat ke arah cowo jangkung yang berdiri di depan ke tiganya dengan pikiran yang menerawang.

"Kek ga asing tuh muka",ujar Karin dalam hati.

"BEHHH,Lo cowo yang waktu itu di mall kan?",tanya Karin menebak.

"Iya,gua Ares,dan kalia gua minta maaf ya udah nabrak Lo,gua ga sengaja beneran",ujarnya sambil menatap kalia khawatir.

"Gausah natap cewe gua kek gitu!",ujar Marcell lalu membawa kalia ke dekapannya.

"Sans aja kali kek mau gua rebut aja,tapi emang cewe Lo gemesin sih,boleh lah buat gua haha",ujarnya memancing emosi Marcell dan ya benar saja Marcell langsung menarik kerah bajunya Ares.

"Gausah macem2 ajg,kalau Lo ga mau mati di tangan gua!"

"Ha ha aku takut",ujar Ares mengejek sambil menepis tangan Marcell yang berada di kerah baju nya.

"Ajg maju Lo!!",gertak Marcell hendak melayangkan Bogeman ke wajah songong Ares namun seketika terhenti ketika ia merasakan tangan mungil lembut menggenggam kepalan tangannya,dan ia melihat kalia yang menggeleng dengan air mata yang masih ngalir di pipinya.

"Pergi!!",ujar marcell pada Ares

"Okey gua pergi,mulai sekarang kita saingan bro",ujarnya sambil menepuk pundak Marcell dua kali membuat Marcell geram,ingin sekali ia membunuh Ares saat ini juga jika ia tidak mengingat dimana dan sama siapa ia sekarang.

"Maaf sayang",ujar Marcell menghapus air mata sialan yang mengalir di pipi gadisnya lalu mendekap erat penuh kasih sayang tubuh kalia.

"Gua kek orang tembus pandang ya,ga di hiraukan sama sekali",gumam Karin sambil mengelus dada sabar.

"YOWWW INSTAGRAM BRO",teriak Bima yang baru datang bersama gino.

"Kok Instagram sih?",tanya gino heran.

"Ya kan kalau WhatsApp udah basi,udah banyak di pake orang2,ya pasti dia udah ga virgin lagi makanya gua make Instagram aja biar beda",jelas Bima ngelantur.

"Njir bisa gitu??",bingung Karin.

"Ya bisa lah"

"Serah lu dah Mansur"

"En-"

"Diem!",ujar Marcell dengan kalia yang sudah tertidur di dekapannya.

"Dasar kebo padahal masih pagi",batin Karin.

"Bolos gak sih?,ga mood belajar gua njir",ujar Bima dengan ekspresi menjijikkan miliknya.

"Hilih,biasanya juga lu kaga pernah mood kalau belajar",timpal karin.

"Iya juga sih,tapi gua mau bolos lah bodo amat",ujar Bima lalu berjalan ke arah belakang tepat dimana warung buken berada.

"Oi njing ikut",teriak gino.

"Gua juga ikut lah,males sendiri di kelas", ujar Karin lalu mengikuti Bima dan gino.

Anak kelas Karin bee like: "trus kita kita lu anggap apa?,kuntil anak duda sama janda yang lagi nyari pasangan?"

Sementara Marcell sudah sedari tadi pergi ke ruangannya dan menidurkan kalia di atas ranjang yang tersedia di sana.

"Kamu milik aku,ga boleh ada yang rebut apalagi nyentuh kamu"

"Kalau itu terjadi aku pastiin orang itu mati di tangan aku"

Cup

Cup

Cup

Cup

"Maaf aku teledor dan bikin kamu jatuh tadi",ujar nya setelah memberi kecupan di kening,kedua mata serta bibir manis kalia,setelahnya ia ikut berbaring di samping kalia lalu mendekap erat tubuh mungil itu.

***

"Ginooooo",panggil Dima dengan suara yang di imut imut kan persis seperti banci yang haus akan belaian.

Gino mengusap muka Bima lalu menghempaskan nya ke tanah

"Muka lu ga pantes kek gitu,udah jelek makin jelek aja",ucapan gino pedas,membuat Bima memanyunkan bibirnya pertanda dia kesal.

Pletak

"Udah woi lu masang ekspresi biasa biasa aja udah jelek apalagi kek gitu",ujar Karin setelah melempar permen ke jidat Bima dan ya tepat sasaran.

"Hufft sabar Bima orang sabar di sayang Tuhan", ujarnya sambil mengusap dadanya bersabar.

"Kalau di sayang Tuhan berarti Lo bakalan mati cepet dong",ujar Karin polos sementara gino sudah tertawa terbahak-bahak.

"Kek ga ada objek lain aja buat di bully,gua Mulu sih heran",ujar Bima sambil menatap sinis keduanya.

"Abisnya muka Lo yang minta kita buat bully lo yahhaha",tawa gino.

"Ya Allah kasih gua ilmu hilang"

***

Update! Update!

Kalau kalian menghargai sebuah karya
Ada baik nya kalian follow,vote sama koment cerita gua:)
Itu aja udah cukup kok
Jangan biasakan jadi Siders hehe:)

Possesife MarcellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang