Happy Reading ❤️
****
Jangan lupa vote dan comment, jangan jadi siders gak baik, hargai karya aku.***
"Aku laper," ucap Kalia dengan rengekannya. Ia mengayunkan lengan Marcell ke depan dan ke belakang, Marcell yang melihat itu tersenyum gemas dan mengacak-ngacak rambut Kalia pelan. Saat ini mereka sedang berada di rumah Kalia, jam sudah menunjukkan pukul 19.56 tapi Marcell masih berada di rumah kediaman Kalia sedari tadi sore.
"Yaudah ayo makan," ucap Marcell diangguki Kalia. Saat Kalia ingin turun dan kasurnya, Marcell terlebih dahulu menggendong Kalia ala brydal style. Marcell menggendong Kalia menuju meja makan.
"Loh kalian mau kemana?" tanya Wirman saat melihat Kalia dan Marcell melewati ruang keluarga. Wirman, Karina dan Reyhan sedang berada di ruang keluarga dan menonton chanell sinetron di SC*T. Tentu saja Reyhan terus mendengus kesal karena kedua orangtuanya yang asik bermesraan sedangkan ia hanya menjadi kambing congek di sana.
"Lia mau makan yah hehe," jawab Kalia cengengesan. Tadi ia menolak untuk makan malam bersama keluarganya karena ingin istirahat di kamar.
Wirman geleng geleng kepala, "Tadi di ajak mau istirahat, dasar kamu ini. Yaudah sana makan, makan yang banyak biar cepat gede."
Kalia mencebikkan bibirnya kesal. "Ihhh Lia udah gede ya, Lia udah SMA," ucapnya cemberut.
"Alah SMA tapi tingkah kek anak kecil, bocah," cibir Reyhan membuat Kalia mendelik sinis kepadanya. "Ngerengek mulu," sambung Reyhan.
"Ihh Kak Marcell, Abang ngejek Lia," adu Kalia mengerucutkan bibirnya. Marcell sontak menatap Reyhan tajam membuat sang empu yang di tatap cengengesan tak jelas.
"Yaudah sana makan, Lia pasti laper," ucap Karina diangguki Marcell. Marcell pun kembali melangkah menuju meja makan.
Marcell mendudukkan Kalia di salah satu kursi meja makan, lalu mengusap rambut Kalia dengan lembut. "Mau makan apa hm?" tanya Marcell dengan lembut membuat Kalia merona olehnya. Marcell terkekeh lalu mencubit kedua pipi Kalia karena gemes.
"Ihh sakit tau," ucap Kalia cemberut. Bukannya merasa bersalah, Marcell justru kembali mencubit pipi Kalia dengan lumayan kuat. Kalia yang memang merasa kesakitan pun langsung terisak pelan membuat Marcell langsung kalang kabut.
"Aduh sayang maafin aku, aku kekencangan ya nyubitnya," ucap Marcell mengelus pipi Kalia yang memerah karena ulahnya. "Maafin aku ya sayang, habisnya aku gemes karena kamu. Makanya jadi orang jangan gemesin deh, jadi pengen makan," sambung Marcell lagi.
"Huaaaaa Kak Marcell mau makan Lia? Hiks... daging Lia gak enak ngapain di makan... hiks. Kak Marcell manusia kanibal ya hiks," ucap Kalia menangis membuat Marcell cengo. Bukan, bukan karena Kalia menangis tapi karena ucapan yang di lontarkan oleh Kalia. What the... Ia di katai kanibal oleh gadisnya? Sunggung gadisnya sangat polos, pikirnya.
"Bukan gitu maksud aku-" Marcell tak mampu melanjutkan ucapannya karena bingung. "Intinya aku gemes sama kamu makanya aku cubit pipi kamu yang tembem ini, tapi aku nyubitnya kekerasan maafin aku ya. Pasti sakit." Marcell mengucapkan dengan nada lirih di akhir kalimat.
Kalia yang melihat Marcell seperti itu langsung menyeka air matanya yang mengalir di kedua pipinya dengan kedua tangan. "Lia gak papa kok, Kak Marcell gak perlu khawatir. Lia kan strong hehe," ucap Kalia membuat Marcell tersenyum simpul.
Dengan cepat Marcell mencium kedua pipi Kalia lalu dahi gadis itu. Kalia yang mendapat perlakuan itu tentu saja merona, dan Marcell harus menahan gemas agar tidak menyakiti gadisnya lagi.
"Sekarang kamu mau makan pake apa?" tanya Marcell lagi.
"Nasi, pake ayam kecap," jawab Kalia antusias saat melihat makanan kesukaannya tersaji di atas meja makan. Marcell menganggukkan kepala lalu mengambil piring, nasi, dan lauk pauk untuk Kalia-nya.
"Biar aku yang suapin," ucap Marcell diangguki Kalia. Marcell mulai menyuapai Kalia dengan telatelan, jangan lupakan tangan kirinya yang ia gunakan untuk mengusap tangan mungil Kalia yang sangat pas di tangannya.
"Kak Marcell kapan pulang?" tanya Kalia.
"Kamu ngusir aku?" alih-alih menjawab Marcell malah bertanya balik. Sedikit tidak suka dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh gadisnya.
Kalia langsung mengangguk dengan polos. "Iya, kan udah malam," jawabnya membuat Marcell diam diam mendengus kesal. Pengen marah tapi gak bisa liat wajah polos Kalia membuat amarah Marcell langsung redam seketika.
"Nanti aku pulang," jawab Marcell menganggukkan kepalanya dua kali lalu kembali menyuapi Kalia.
"Kapan?" tanya Kalia.
"Setelah kamu makan dan tidur," jawab Marcell diangguki Kalia.
"Kak Marcell temenin Lia tidur?" tanya Kalia.
"Iya, kenapa emang?"
"Gak papa nanya aja," jawab Kalia diangguki Marcell. "Kak Marcell beneran cinta Lia?" tanya Kalia.
"Jangan di tanya lagi seberapa cintanya aku ke kamu, cinta aku ke kamu itu kayak alam semesta sangat besar," jawab Marcell.
"Lia baper," ucap Kalia.
"Bagus kalau kamu baper-" Marcell menjeda ucapannya. "-tapi harus karena aku bukan karena cowok lain," sambungnya diangguki Kalia.
"Kalau Lia baper karena cowok lain gimana?" tanya Kalia membuat Marcell menggeram pelan.
"Maka orang itu akan hilang karena aku," jawab Marcell santai.
"Emang Kak Marcell mau apain?" tanya Kalia membuat Marcell tersenyum misterius.
"Kepo," jawabnya membuat Kalia cemberut.
"ALAY," ejek Reyhan yang berada di meja makan untuk mengambil air minum. Sontak saja Marcell dan Kalia langsung menatap Reyhan sinis, pengganggu. "Lah ngapain natap gue gitu?" tanya Marcell dengan watadosnya.
"Ganggu," jawab Marcell singkat, di sertai dengan tatapan matanya yang tajam.
"Dihh gue ke sini cuma mau ambil air minum doang sekalian liat Kalia, bisa aja lo khilaf."
***
Update! Update!
Hehe maap ya kalau gue jarang banget upDan Maap juga kalau singkat, ide lagi gak ada hehe.
Kaga mudeng otak gue njirr:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesife Marcell
Teen Fiction"Lo pacar gue mulai sekarang!"ujar marcell mutlak. Bagaimana kisah cerita ini?? Kuy baca hehe Maaf kalau ada kekurangan:) it is strictly forbidden to imitate this story (star:Selasa,28 Juli 2020) Budayakan vote sebelum membaca 🤗 Kalau nggak mending...