___________𝙃𝘼𝙋𝙋𝙔 𝙍𝙀𝘼𝘿𝙄𝙉𝙂 💛___________
"SUSTER TOLONGIN CEPETAN" Teriak marcell ketika sudah menginjakkan kaki di lobby rumah sakit.
"Mas jangan terlalu berisik,itu membuat pasien yang lain terga-"
"LO MAU GUE PECAT HA!" Potong marcell dengan membentak perawat itu membuatnya langsung kicep.
"Cell udah,kasihan lia nya kalau kelamaan" Ujar gino menenangkan.
Marcell meletakkan tubuh mungil kalia di atas kasur roda rumah sakit,dengan segera para perawat dan dokter mendorong tubuh mungil itu ke ruang UGD.
Di ikuti oleh tiga orang yang mengikuti kasur dorong itu dengan perasaan khawatir yang memuncak apalagi melihat bibir yang biasanya berwarna pink alami sekarang berubah menjadi sangat pucat.
Perawat dan dokter langsung masuk ke ruang UGD untuk memeriksa keadaan kalia.
"Maaf mas,silahkan menunggu di luar saja" Ujar salah satu perawat saat melihat marcell akan masuk.
Marcell mengacak rambutnya frustasi saat Perawat itu mulai menutup pintu.
Marcell duduk di kursi tunggu itu dengan keadaan yang acak-acakan.
"Baru kali ini gue liat Marcell sekacau ini" Bathin gino sambil menatap Marcell.
"Ini salah gue" Ucap Marcell pelan namun bisa di dengar oleh gino dan karin.
Gino menepuk bahu Marcell..."jangan nyalahin diri lo sendiri"
"Ini emang salah gue...gue lalai ngejaga lia" Ujar Marcell.
"Mending lo cari deh orang yang bikin kalia kaya gini" Ujar gino.
Rahang Marcell mengeras lalu ia mengambil handphone yang berada di saku celananya,cowok itu mengklik satu nomor disana lalu menempelkan handphone itu ke telinganya.
"Cari orang yang sudah membuat gadisku terluka,15 menit"
Tut
Tanpa menunggu jawaban di sebrang sana Marcell langsung memutuskan panggilanya sepihak.
Setelahnya hening,tak ada lagi yang berbicara di antara mereka dan dengan pikiran masing-masing.
"Cell,lo udah kabarin bonyoknya kalia belum??"tanya gino.
"Gue takut gin"ujar Marcell sambil menunduk.
" Positif thinking aja bro...bonyok kalia gak bakal nyalahin lo kok percaya deh sama gue,mending lo pikirin kalia aja jangan yang macem-macem"ujar gino bijak membuat karin menatapnya kagum.
Dan Marcell memutuskan untuk menelpon Kirana bundanya kalia.
"Hallo bunda"
"Hallo,ada apa nak?? Tumben-tumbenan nelpon bunda??"
"Kalia masuk rumah sakit bun" Ujar Marcell pelan dengan satu tarikan nafas.
"Apa?!..trus gimana keadaan lia nak???... Lia baik-baik aja kan???"
"Belum tau bun masih di periksa sama dokter"
"Di rumah sakit mana???..bunda susulin"
"Rumah sakit jakarta medika bun...maafin Marcell udah lalai ngejaga lia"
"Ini bukan salah kamu nak,jangan nyalahin diri kamu sendiri"
"Iya bun"
"Bunda tutup ya,bunda mau nyusul kesana sama ayah"

KAMU SEDANG MEMBACA
Possesife Marcell
Teen Fiction"Lo pacar gue mulai sekarang!"ujar marcell mutlak. Bagaimana kisah cerita ini?? Kuy baca hehe Maaf kalau ada kekurangan:) it is strictly forbidden to imitate this story (star:Selasa,28 Juli 2020) Budayakan vote sebelum membaca 🤗 Kalau nggak mending...