Part.24

1K 69 8
                                    

Happy reading bunda bunda🧡

****

Ekhem

"Mampus",gumam Karin mengumpat sambil melihat ke arah belakang kalia,dengan refleks kalia menghadap ke belakangnya dan mendapati Marcell yang tengah bersidekap dada sambil menatap kalia dingin.

Kalia menyengir memperlihatkan gigi putihnya ke arah Marcell.."eh kak marcell,gimana tadi belajar nya? Aman?",ucapan kalia yang kelewat santai membuat Karin gemas ingin menempeleng kepala kalia.

Marcell mengangguk sebagai respon lalu ia duduk di samping kalia,,"tadi bilang apa?"

"Mau nyari yang lain kalau kakak udah bangkrut",ujar kalia polos sedangkan Karin mengigit ujung sendok menunggu respon yang di berikan Marcell yang ia yakini tidak akan baik.

"Siapa yang ngajarin?",ujar Marcell sambil mengambil alih sendok kalia, memotong Bakso menjadi lebih kecil lalu menyuapi gadis itu,kalia yang di suapi membuka mulutnya menerima suapan tersebut.

"Kok malah uwu uwuan anjir,gua kira perang saudara bakalan di rilis lagi",ujar Karin dalam hati sambil menatap cengo pasangan yang sedang suap suapan di depannya itu.

"Kwak reyhwan",ujar kalia dengan mulut yang masih mengunyah baksonya.

"Reyhan sialan",umpat Marcell dalam hati.

"Telen dulu sayang baru ngomong",

"Hihi udah"

"Lain kali kalau reyhan ngajarin kamu jangan di dengerin yaa,dia sesat sayang",ujar Marcell sambil mengusap rambut kalia lembut.

Sementara di lain tempat namun dengan waktu yang sama,
"Uhuk anak babi mana ini yang lagi gibahin gua",ujar reyhan yang keselek minuman di rumahnya.

"Iya kak",

Kringggg kringggg

Bel waktu istirahat berbunyi, rombongan para manusia penakluk bumi pun mulai memadati kantin.

"Ciri ciri anak syetan bolos ga ngajak ngajak bgst malah uwu uwuan sama degem Lia,wuhh seger",ujar Bima yang baru datang lalu dengan santai meminum minuman Karin yang baru di antar oleh ibu kantin, sedangkan sang empunya menatap gelas dan wajah Bima bergantian lalu mengambil ancang ancang untuk melempari bima.

"Jus gua itu bgst"

Duk

"Anj sakit Cok,ganas banget si lo",ujar Bima melotot ke arah Karin sambil mengelus jidat nya yang terkena lemparan sendok.

"Ganti ngga minuman gua,kalau ngga ini sambal yang gua lempar ke Lo",ujar karin menunjukan semangkok sambal ke arah Bima.

"Iyaa anj iyaaa, ganti sepuluh pun sanggup gua",ujar Bima sombong.

"Halah biasanya juga jajan modal morotin Marcell songong Lo",ujar Gino seraya menoyor kening Bima.

"Jangan buka kartu lah bgst",ujar Bima menatap Gino sinis.

"Bacot anjir,pesenin gua minum cepet sekalian sama bakso yaa",ujar karin mengibaskan tangannya ke arah Bima.

"Sekalian gua ya babu", ujar gino.

"Shibal",umpatnya lalu berjalan ke arah stand makanan tak lupa mengacungkan jari tengah nya ke arah karin dan gino,membuat mereka berdua tertawa ngakak melihat muka tersiksa Bima.

"Hai Lia",ujar seseorang menghentikan tawa gino dan Karin.

Sementara Lia yang sibuk memainkan dan mengikat rambut Marcell lantas mengalihkan pandangannya ke arah orang yang menyapanya.

Possesife MarcellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang