"Brak!" Hempasan pintu kamar yang lumayan kuat dari tante manda...
"Ah kepalaku rasanya mau pecah! Disaat seperti ini seharusnya aku dalam keadaan fit " keluh tante manda sambil memegang kepalanya yang terasa berat, kemudian dia membuka laci kecil di samping meja riasnya lalu mengambil obat penghilang rasa sakit dan meminumnya,
Tante manda terdiam sejenak setelah sakit kepalanya mulai sedikit meringan, dan menerawang ke arah luar dari jendela kamarnya yang masih terbuka...
"rasanya semua yang kualami dalam keadaan sakit kepala tingkat tinggi seperti ini membuat semuanya buram, aku tak bisa fokus, mungkin sebaiknya aku menunggu obat ini berefek sepenuhnya kemudian mengingat semua kejadian hari ni...." sambil menuju kasurnya kemudian berbaring berharap dia bisa relax sebentar....
"Astagah ia! Ada 2 vampire!! Apa yang kulakukan tadi!!! Aduh karna sakit kepalaku ini, aku bahkan sempat tak memperdulikan bahwa ada mereka dan seenaknya saja menggabungkan kamar mereka, apalagi vannia! Kenapa aku bisa menempatkan dia dikamar kosong lantai 2 bersampingan denganku! Argh! Gawat kalau aku jadi korban vampire, bagaimana bisa Aku melindungi vio!!! Baiklah bagaimana ini bagusnya, ayolah otak yang sudah mulai menua jangan buat kesalahan lagi!" Sesal tante manda dengan kekalutan yang luar bisa, sekarang tante manda mondar mandir tak jelas bingung akan tindakan apa yang harus ia lakukan...
"Ah ya! aku harus diskusikan ini dengan rafa dan devan" sambil menepuk tangannya 1 kali mengakhiri kekalutannya dan beranjak pergi secepatnya menemui rafa dan devan...
Tepat setelah menuruni tangga kelantai bawah tante manda bertemu dengan rafa yang sedang berjalan terlihat kekhawatiran di wajahnya...
"Rafa!" Panggil tante manda, rafa pun terkaget dan mendapati tante manda bergegas menghampirinya dengan wajah cemas tingkat tinggi...
"Mana devan? Kita harus rapat!" Tanya tante manda langsung, kemudian bertanya lagi"dan dimana kedua vampire itu?" Bisik tante manda...
"Ah tante manda... aku sempat shock melihat keputusan tante manda tadi, apa sakit kepalamu sudah baikan? Oh ya devan sedang mengantar kris ke ruang bawah tanah karna tak aman vampire seperti dia berkeliaran didekat vio, kalau vania aku tak begitu tau tapi sepertinya vannia beranjak pergi bersamaan dengan orion dan pasha tadi" jelas rafa
"Oh begitu, baiklah panggil devan kita akan rapat di kamar tante saja karna ada kris di ruang bawah tanah, oh ya katakan pada vannia untuk beristirahat diruang bawah tanah juga karna tante tak bisa tenang walaupun dia vampire yang telah terlatih sekalipun, tadi tante lagi tidak bisa fokus karna kepala tante rasanya mau pecah sampai membuat keputusan yang salah, maafkan tante" ungkap tante manda menyesal sambil mengambil nafas berat...
"Haha ia aku dan devan tau, makanya aku dan devan yang kemudian mengambil alih setelah kau pergi, baiklah aku akan mencari vannia dulu" Tukas rafa kemudian...
---
Rafa pov
"Untunglah sakit kepala tante manda cepat membaik, karna keadaan ini memang harus dibicarakan serius" rafa berbicara sendiri sambil mencari vannia..
aku beranjak pergi mencari vannia dan tebakanku mencari vannia menuju teras luar dilantai 2 benar... aku sudah mendengar ada suara dari balik pintu dan pada saat aku membuka pintu terlihat vannia, orion, juga pasha sedang berbicara serius, entah apa yang mereka diskusikan...
"Hey kalian maaf mengganggu obrolan kalian, tapi tante manda menyuruhku untuk membawa vannia juga ke ruang bawah tanah, karna dia cemas... tapi jangan khawatir vannia, ruang bawah tanah juga lumayan nyaman untuk ditempati walaupun banyak barang tak terpakai disana tapi tertata rapi ko dan tempatnya cukup luas , juga ada beberapa sofa besar disana kalau kau perlu yang lain biar kubawakan tinggal bilang saja" ucapku panjang lebar
KAMU SEDANG MEMBACA
HIGHBLOOD
RomancePenerus terakhir THE PURE ONE OF HIGHBLOOD, ternyata Seorang gadis muda yang akrab dipanggil vio, identitasnya sebagai highblood murni masih dirahasiakan.... identitas penting yang menjadi juru kunci dari perubahan dunia yang sudah jauh dari pedarab...