Rafa Pov
Vio mungkin dia sudah sadar, ya kuharap senyumnya bisa kembali bersinar lagi, tanpa ragu kulangkahkan kakiku mendekati ruangan tante Manda, memikirkan segala hal menyenangkan bersama Vio, Ah mungkin aku akan membuatkan masakan kesukaannya cheese omelet , fikirku sambil tersenyum, tak sabar menantikan kesadarannya,
namun tak kusangka rencana tinggal rencana, senyumku seketika pudar mendengar percakapan mereka,
Ci-cium?!! Apa-apaan ini?! Aku yakin sebelumnya otakku sudah panas setelah semua kejadian yang terjadi akhir-akhir ini, dan apa lagi sekarang?! Batinku tak percaya, semakin kudekatkan alat pendengaranku ini mendekat keruangan tante Manda memastikan kebenaran yang sebenarnya tidak diragukan lagi, itulah sebabnya aku sering mengutuk keahlianku satu ini, memiliki indra yang tajam itu, tak selamanya bagus, aku beritahu kalian.
Tanganku mengepal kuat mendengar percakapan mereka, kenapa disaat seperti ini!!, belum sempat kegiranganku sempurna Orion selalu mengacaukan segalanya, entahlah aku mendengar mereka membahas mengenai cium-mencium, entah apa yang terjadi sebenarnya, apa si berengsek rambut merah itu berani mencuri ke virginan bibir Vio? Karna aku tahu betul Vio belum pernah berciuman sekalipun selama ini,
Aku berjalan semakin dekat dengan daun pintu kamar tante Manda didepanku, suara mereka terdengar jelas sebenarnya, namun aku masih saja tak puas, hatiku memang panas, tapi rasa penasaranku mendahului semua rasa yang lain, dan setelah mendengar itu semua,
Mereka semakin akrab, Vio benar-benar telihat begitu merespon Orion, bahkan si rambut merah itu bisa memasak!!! Pupuslah harapanku untuk menjadi koki andalannya Vio lagi.
Arrrggghh!!!! ini tidak baik, Orion, kau!!! Kau!!!! Beraninyaaa!! Ungkapku membantin frustasi,
tak lama terdengar orion akan menuju pintu, membuatku sadar dan kemudian menjauh, ingin sekali langsung kulancarkan tonjokan mautku pada wajah menyebalkannya itu, namun Vio membuatku mengurungkan niatku,
Lihat saja, ini tidak akan kubiarkan lebih jauh lagi, aku tau Vio meresponnya, dia bahkan terlihat bahagia, tapi aku bukannya egois, selain memikirkan rasa tidak sukaku pada pemuda berambut marun itu, entah mengapa banyak hal lain mendukung tindakanku ini, mengenai Rachel terutama, gadis vampire itu menginginkan Orion dan menargetkan Vio sebagai ancamannya,
Ini berbahaya...
Orion Pov
Aku tau ada yang menguping perbincanganku dengan Vio, siapa lagi kalau bukan the king of kingkong Rafa, dan instingku tidak pernah salah, cepat atau lambat aku harus siap dengan segala konsekuensinya.
Sebelum kuhadapi monster satu itu, aku harus benar-benar memastikan kesehatan Vio,
Pure Highblood, bagaimana bisa kau yang memiliki garis keturunan itu Violeta?, aku khawatir perjalanan hidupmu kedepannya, hal yang menjadi takdirmu itu pasti akan memberatkanmu, semalaman suntuk aku memikirkannya, bahkan untuk terlelap sedetikpun aku tak bisa, banyak planning yang kemudian bermunculan di otakku, mulai dari a, b, c, d, e, segala kemungkinan yang bisa terjadi, hingga....
Hingga pemikiran tergilapun terlintas diotakku,
Apa aku harus secepatnya menikahimu Violeta? Agar aku bisa tenang?, agar aku bisa benar-benar menjagamu, disampingmu kapanpun dan dimanapun.... Hnnnnh... tanpa sadar kugelengkan kepalaku beberapa kali, hmmmh kurasa aku terlalu banyak fikiran...
“ceklek” kubuka pintu dengan pelan, aku tau Vio masih saja menggerutu dengan lucu di belakangku, memakiku karna malu, hahaa, siapa suruh bibirmu itu menggodaku terus, jadi jangan salahkan aku telah mengecupnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
HIGHBLOOD
RomantikPenerus terakhir THE PURE ONE OF HIGHBLOOD, ternyata Seorang gadis muda yang akrab dipanggil vio, identitasnya sebagai highblood murni masih dirahasiakan.... identitas penting yang menjadi juru kunci dari perubahan dunia yang sudah jauh dari pedarab...