chapter 19 "Half?"

2.1K 57 24
                                    

Pipiku mengembang, bibirku mengerucut, wajahku merah padam, tentu saja karna emosi dengan alasan yang tidak masuk akal, CEMBURU??????! Ugh! Konyol! Menyebalkan!

Ough! kapan perasaan menyebalkan ini hilang???!

“Brak!”-“ Tap! Tap! Tap!” kubuka pintu dengan kasar, dan langkahku masih saja berat dan angkuh bahkan ini sudah memasuki vila, aku tak perduli lagi, biarkan saja kutinggalkan mereka di pantai dengan suasa hati yang tak enak begini, bahkan kak rafa dan kak devan sempat heran, tapi tak kuperdulikan mereka, haaah ckckck, sifat ku jelek sekali...

“viiii!!!! Boot mu yang cantik itu mengotori setiap jejak yang kau tinggalkan tauuuu!” seru tante manda sambil memegang sendok penggorengan dengan celemek kuning benderang yang mencolok, ya, tante mandaku itu memang sangat suka warna kuning,...

Dengan malas aku menoleh, kemudian mulai menundukkan mataku dan melihat kebelakang tepatnya mengarahkan sudut mataku ke setiap jejak yang baru saja ku lewati...

“upz!” ucapku setelah melihat pasir yang terhambur mengikuti jejakku, dan

“AAAAA!!!” pekikku,

“viooo! Kamu kenapa teriak-teriak gitu???!” tanya tante manda lagi terkaget,

“sepatu bootku yang cool ini dipenuhi pasirrrrrrrrr te!” jawabku histeris, tante manda hanya menggeleng, seharusnya dia turut simpati kan...?! huft...

“tante gak mau tau, lantai itu harus sudah bersih lagi ketika tante selesai memasak untuk makan malam, okeee! Lagian kamu ke pantai ko malah pake baju sporty dan boot gitu, kita ini kepantai viiii!, yang santai dikit donk...”

aku tak begitu memperdulikan tante manda dan malah dengan gamblangnya menepuk-nepuk sepatuku itu, “huhuhu sepatu boot ku...” pasti karna terjatuh tadi jadi pasirnya banyak masuk,

“vioooo! Kamu denger gak siiih???” teriak tante manda lagi menyadarkanku

“iaaaaaaaaa” sahutku sambil tergesa membuka sepatu boot kesayanganku itu... ya beginilah aku yang agak aneh memadu padankan style ku, lagipula sebenarnya bukan mauku juga sampai begini, otakku tak berfikir jernih bahkan hanya untuk memilih pakaian, gara-gara pemuda angkuh itu! Dan boot, aku memang suka dengan jenis boot yang lucu, keren, cool, oh apapun itu… I love boot!

“biar aku bantu” ucap vannia sambil membawa vakum cleaner, “oh, kau sangat membantuku vannia, thanks…” tukas ku sambil berniat mengambil alih vakum cleaner tersebut, tapi vannia menolaknya “oh come on vio, ini hal biasa, lebih baik kamu membersihkan badanmu, kau agak….. berpasir” ucapnya sambil memperhatikan seluruh badanku sambil tersenyum heran, “ahahahaha, baiklah kalau begitu, hehe” jawabku sambil mengibas-ngibaskan bajuku dengan senyum yang dipaksakan…

Sampainya dikamar belum sempat menghirup udara kamar vila ku yang lama tak di huni, aku sudah dikagetkan dengan penambahan ranjang di kamar nyamanku ini, “WHAT??!!” pekikku tak habis fikir, tanpa banyak kata lagi protesku sudah melompat keluar dari mulutku,

“teeeeeeeeeeeeeeee, kamarku kenapa jadi nambah 2 ranjang???!” teriakku keluar,

“apa?????!!!” Tanya tante manda lagi membuatku memutar bola mataku dengan malas,

“kamar ku te, kamarkuuuuuuu!” jelasku lagi

“oooh, itu untuk karla dan Nadine…”

Aku melongo mendengar jawaban tante manda, bukankah banyak kamar di vila ini, lagi pula aku yakin tante manda akan menyediakan kamar di villa ke dua yang berseblahan dengan villa kami jika ada tamu, ah ya! Pasti karla dan Nadine yang memintanya, hauuuf mampuslah aku, bagaimana kulewatkan malamku-malamku nih?! Mereka pasti akan selalu mengikutkanku atas rencana mendapatkan hati orion, atau ke dua kakak tampanku itu… padahal kan aku ingin menikmati liburan ini dengan tenang… huhu belum lagi mereka masih dendam padaku, owwwwh sial…

HIGHBLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang