Devan POV
Gezz, apa yang ia pikirkan... dia fikir sikapnya yang arogan pendiam itu, tidak mencolok..., aku bahkan mengetahuinya sejak awal...
saat itu vio bahkan masih umur 5 tahun... rafa yang berusia 10 tahun dan aku 8 tahun... vio saat itu sangat cantik, putih bersinar, tetapi mata kesepiannya... aku takkan pernah melupakan hal itu... Vio yang malang...
rafa bahkan tak pernah meninggalkan vio sedetikpun... Cih, sial padahal aku iri padanya karna vio sangat dekat dengan rafa...
karna keirianku itu aku malah sering menggoda vio, dan aku tidak berhenti karna kami semua bahagia... apalagi melihat senyum lebar vio pada saat mencoba membalasku dengan lapor pada rafa dan rafapun menggulatku dengan canda, hanya untuk membuat vio tertawa... ckckck begitu polosnya kami....
Hmmm...Aku bertaruh akan melakukan apa saja demi membuat senyum itu tak pernah punah....
Rafa Pov
Apa apaan dia! Kebiasaannya ceplas ceplos sepertinya tak berubah, membuatku emosi saja...
Tapi apa itu begitu terlihat... ah apakah benar begitu... bukankah wajar seorang kakak menghawatirkan adiknya yang manis...?
Huft ada apa denganku, bisa-bisanya masuk dalam keiseingan si devil itu, apa maksudnya perasaanku,?? lagipula vio kan hanya adik kesayanganku, aku tak perlu mendengarkan omongan si devil itu.... argggghhh *sambil engacak-ngacak rambut....
*rafa menyebutkan si devil sebagai devan... (haha ternyata dibalik kakunya rafa, bisa juga dia ngasih julukan buat devan *author sendiri kaget ckckck (⊙o⊙) haha)
Tunggu dulu... mungkin aku akan mengbil perbandingan yang simpel... hmmm bagaimana kalau suatu saat nanti ada yang menyukai vio?? Eh tapi selama ini teman-teman cowoknya kan kabur duluan sebelum ada yang sempat mengutarakan cintanya ke vio karna sudah seharusnya mereka melewati tes dari ku dan devan terlebih dahulu kekeke ... hmm ada untungnya juga otaknya si devil itu...
artinya aku tak perlu khawatir... tapi kalau vio yang jatuh cinta???????
arrrggghh haruskah ada kejadian seperti itu????!!!!!!!!!
Sudahlah dari pada gila mikirin hal itu lebih baik aku menjaga vio saja dari jauh, tadi pagi sepertinya sedikit keterlaluan membiarkannya sendiri, ntah mengapa tadi pagi tiba-tiba saja prof charles memanggil ku dan devan, membahas mengenai vio... membuatku cemas saja *sambil bersiap untuk berteleportasi ke puncak gedung gold campus untuk memudahkannya mencari disegala sisi....
Hmmm apa yang mereka lakukan ditaman belakang? Bukankah waktu istirahat sudah hampir habis?
Apa aku harus mendengarkan pembicaraan mereka? Tapi bagaimana kalau mereka membicarakan masalah wanita??? Ah ia, kurasa aku tidak perlu melakukan itu, lagipula apa yang kukhawatirkan... aku mengamatinya dari jauh saja...
Author pov
highblood memiliki kemampuan kecepatan, kekuatan, dan kehebatan 3 kali lebih tinggi dibanding para vampire, tetapi ada beberapa highblood yang memiliki kelebihan khusus selain highblood pada umumnya, hal ini dipengaruhi oleh gen mereka sendiri... rafa memiliki kemampuan melihat, mendengar, berkonsentrasi, juga penciuman yang lebih tajam walaupun dijarak yang sangat jauh... karna kemampuannya itu dia sangat hebat dalam bertarung, tak pernah ada targetnya yang meleset siapapun musuh yang berhadapan dengannya akan dilumpuhkan dalam sekejap, dengan menggunakan senjata jenis apapun, atau hanya dengan tangan kosong, tetapi rafa sering terbawa situasi jika sedang bertarung, kadang bisa sedikit buas jika sedang emosi....
Untuk devan dia memiliki kemampuan melihat kejadian masa lalu dari objek Hidup yang ia pegang... dan gampang baginya menilai makhluk yang bahkan baru ia temui... devan sangat cerdas... kemampuan membaca pikiran dan memori seseorang tidak diragukan lagi ... sebenarnya kemampuan devan sangat jarang secara saintis agak sulit dijelaskan... kemampuan devan sebenarnya bukan hanya dari kelebihan DNA yang ia miliki tetapi gabungan dari kecanggihan tekhnologi juga, yang secara nyata bersemayam ditubunya... sederhananya, di pusat telapak tangan devan ditanam alat sebagai media penguat saraf dari aliran istrik yang terhubung langsung diseluruh jari2nya ... jadi setiap dia memegang orang yang ia sentuh maka secara otomatis aliran listrik tersebut yang menghubungkan antar saraf dia dan orang yang ia sentuh...dari pautan saraf itulah yang membuat devan bisa langsung mengincar memori seseorang yang ia sentuh tanpa disadari objeknya....
KAMU SEDANG MEMBACA
HIGHBLOOD
RomancePenerus terakhir THE PURE ONE OF HIGHBLOOD, ternyata Seorang gadis muda yang akrab dipanggil vio, identitasnya sebagai highblood murni masih dirahasiakan.... identitas penting yang menjadi juru kunci dari perubahan dunia yang sudah jauh dari pedarab...