Berapa kalipun…
Sebanyak apapun tubuh dan nyawa ini hampir terpisah…
Nafasmu adalah segalanya bagiku vio, kumohon jangan perlihatkan wajah sedih itu…
Senyummu adalah kekuatanku, tawamu adalah energi ku, hidupmu adalah segalanya untukku,
Hmmmh… racun ini mungkin memang akan membuatku tak bisa bergerak, hingga menghilangkan kesadaranku sebentar lagi, tapi hingga saat ini pun wangi tubuhmu tak pernah lepas dari indra penciumanku…
Vio…
(sesaat sebelum Orion kehinlangan kesadarannya)
-o0o-
Author POV
“Devan! Apa yang kau lakukan?!!” Tanya Rafa tak habis fikir dengan tindakan Devan yang bukannya terus memperhatikan gelagat Orion yang sedang bersama Vio melalui Micro Camera yang sempat ia tempelkan di kerah baju Vio, Camera itu bahkan lebih kecil dari semut, tetapi memiliki resolusi tinggi dan penangkap suara yang begitu jernih, layar Devan tentu saja memperlihatkan hasil kerja Micro Camera itu dengan baik, namun entah mengapa Devan sangat terganggu dan memutuskan untuk mematikannya.
Devan memutar Kursinya dengan wajah frustasi, lebih frustasi lagi karna ocehannya Rafa,
“kau coba saja mengamati mereka!, aku yakin hati otak dan otot-otot mu bakal tegang karna kemesraan mereka, Half Sialan!” umpat Devan terhadap Orion,
Rafa terdiam, Ocehannya tiba-tiba saja berhenti, pandangannya tak pindah dari layar yang sudah tak berwarna, penasaran, marah, kesal, itu yang ia rasakan sekarang, tanpa pikir panjang lagi, layar besar yang hanya menampakkan warna hitam itu kembali diaktifkannya, dan Devan hanya menggeleng melihat kelakukan Rafa,
“kau akan melukai dirimu sendiri” ucap Devan melirik Rafa
“Diam Kau!, kau fikir kau tidak sama sialannya dengan makhluk Half berambut merah itu!” Bentak rafa
“gzzz, terserah…” ucap Devan tak mau banyak fikir lagi,
“ wooow wooow apa-apaan ini!!!! A-a-apa yang sedang pemuda sialan itu lakukan kepada Vio?!!!, brengsek, kurang ajar, sialan, Half tak tau diri!!!, AWAS KAU kalau bertemu nanti!!!” umpatan serapah Rafa keluar begitu saja setelah melihat kemesraan Orion dan Vio,
“Dep!” tanpa banyak kata Devan mematikan layarnya untuk kedua kalinya,
“Sudah kubilang kan, masalahnya bukan hanya mengenai Half sialan itu, tapi Vio, apa kau tak melihat Vio terlihat sangat bahagia bersama Half itu?” bahas Devan tak bersemangat,
“hmmmhhhhh” desah Rafa sambil membuang wajahnya, “Aku tak akan bediam diri saja, akan kususul mereka sebelum terjadi hal yang lebih mengerikan lagi, arrrgggh!!! Aku tak bisa berfikir lagi!!!!!” Stress Rafa sambil mengacak rambutnya dan bersiap akan pergi,
“ sudahlah Rafa, berhenti melakukan hal yang hanya akan percuma, kembalilah ke tujuan awal kita, Vio butuh refreshing, dia yang memohon kepada kita untuk tidak menganggunya bersama Half itu, kita hanya berjaga jika ada serangan vampire saja, ingat itu!” jelas Devan sambil menahan Rafa,
“Sudahlah!” bentak Rafa sambil menepiskan cengkraman Devan, tapi tetap saja tak bisa menghentikan kecemasannya, Rafa masih saja mondar mandir tak jelas di Ruaangan Kontrol itu membuat Devan pusing melihatnya,
“tunggu dulu!, Rafa? menit keberapa tadi kau mengaktifkan Videonya?” Tanya Devan sambil mengaktifkan lagi layarnya, baru ia sadari ada kejanggalan, dengan cepat tangannya menekan tombol yang super rumit di meja konrol nya,
KAMU SEDANG MEMBACA
HIGHBLOOD
RomancePenerus terakhir THE PURE ONE OF HIGHBLOOD, ternyata Seorang gadis muda yang akrab dipanggil vio, identitasnya sebagai highblood murni masih dirahasiakan.... identitas penting yang menjadi juru kunci dari perubahan dunia yang sudah jauh dari pedarab...