chapter 3 part 3 "who are they"

2.9K 62 15
                                    

Seketika hening... devan, rafa, dan orion seketika menghilang.... mereka seakan melupakan vio... 

angin berhembus kuat , dan vio masih bengong.... dan baru menyadari apa yang terjadi ketika daun berguguran menyerbunya....

"Heeh apa-apa an ini! Aku yakin tadi mereka bertiga masih disisi hutan dibalik pepohan disana... kenapa tiba-tiba menghilang??? Huh aku dilupakan begitu saja" Vio terlihat heran...

Dan tak lama kemudian...

"Bruk!" seorang cewek berumur sekitar 17 tahunan, menabrak vio dari belakang dan jatuh bersimpuh sambil memegang rok vio... vio Langsung menoleh kebelakang dan terlihat kaget juga bingung...

"Si-siapa kau?!" Tanya vio gugup...

"Help me...!" Suara cewek itu terlihat lemah, dia masih tertunduk... rambutnya yang blonde sebahu dan ikal, terlihat berantakan...

"Please..." pinta cewek itu lagi... suara cewek itu lemah, sekarang dia mendongak keatas melihat vio, terlihat kecemasan diwajahnya yang putih pucat...

Vio pov

Ah gawat apalagi ini....! sumpah hari ini adalah hari teranehku! Aku mendesah dalam hati...

Siapa lagi cewek ini, ah sudahlah aku mendengar dia meminta tolong dan dia telihat lemah... apa yang terjadi sebenarnya?????

Aku kemudian melepaskan sepatu rodaku dan membantunya berdiri kemudian aku memapahnya berjalan, angin kemudian berhembus lagi...mengibaskan rambutku...

Kemudian ada yang aneh, tiba-tiba ekspresi wajah wanita itu seperti tertarik akan sesuatu, beberapa kali dia menarik nafas panjang kearahku, dan wajahnya sangat aneh dan sedikit menakutkan dia seperti tersiksa menahan akan sesuatu.. tapi tak ku perdulikan, aku berencana membawanya kerumah, kurasa tante manda akan setuju membantunya...

"Em maaf bisakah kau menghindari sinar matahari? Aku kepanasan" pinta cewek itu mengagetkanku... akupun mengangguk dan menggiringnya ke daerah pepohonan yang lebat...

"Kau wangi sekali..." celetuknya lagi... dia berbisik padaku lemah...aku heran, seingatku tadi pagi aku lupa memakai parfum karna terburu-buru.... ah sudahlah kurasa aku tak mau berkomentar banyak...

Ah sudah sangat sore... 

"Em by the way, aku akan membawamu kerumahku, karna keadaanmu begini kurasa akan memakan waktu setengah jam untuk sampai kerumahku, ku harap kau bertahan..." jelasku padanya sambil berjalan memapahnya...

"Ah ya, kenapa tidak kutelfon kak rafa saja?!, ckckck" aku baru ingat akan handphoneku, akupun langsung merogoh kantung tasku... tapi dia menahannya...

"Jangan!, em bisakah hanya kau saja yang mengetahui keberadaanku...??" Pintanya serius...

Aku berhenti melangkah, dan menatapnya heran... tapi sekali lagi aku menuruti permintaannya, dalam lubuk hatiku terdalam aku fikir dia bukan orang yang berniat jahat... akupun mengurungkan niatku untuk menelfon kak rafa...

"Baiklah" sambil menaruh lagi handphoneku...

"Emm aku akan membawamu diam-diam kerumah, aku punya pintu rahasia dikamarku jadi kurasa kita bisa lewat sana untuk langsung masuk kekamarku" ya aku teringat pintu rahasiaku yang sudah lama tak kugunakan... pintu yang berada dibelakang lemari bajuku, selain aku kurasa orang lain menganggapnya itu hanya sisi belakang dari lemari bajuku... ada box kunci otomatis dari sisi kanan pintu itu dari luar, untuk pasword kuncinya pun menggunakan sidik jariku jadi sangat private... dan setelah sidik jariku terbaca dan diterima maka pintunya akan transparan, disaat itulah kesempatan untuk masuk karna dalam waktu 5 detik pintu itu akan langsung berubah menjadi dinding lagi, aku tak tahu jelas kenapa bisa begitu, kurasa orang yang merencanakan dan membuat pintu ini memiliki kemampuan dan pengetahuan teknologi yang tinggi ah entahlah, tapi untuk masalah waktu, aku bisa mempercepat atau memperlambat penutupannya dengan navigasi box kunci pintu rahasia itu...

HIGHBLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang