Chapter 29 "Just A Dream?"

1.1K 53 7
                                    

PASHA???!!! BOMMMM????!!!!” pekik Orion dan Rafa bersamaan.

“pssssssssssssttt!!!”  refleks Orion dengan sigap dibekapnya mulut Rafa dengan tangannya, “bodoh!! Bagaimana kalau seisi rumah mendengarnya?! Bagaimana kalau Vio mendengarnya!!!” bentaknya lagi tak bisa menahan emosi,

Dengan cepat Rafa menyingkirkan tangannya Orion, “hey!! Kau pun teriak kan!! Dan kau pasti hanya beralasan ingin meredam suaraku padahal kau ingin menamparku!!! Lihat ini!! merah akibat tepisan tangan kotormu itu!!!” kesal Rafa

Mata bosan Orion kembali hadir mendengar keluhan Rafa, “sangat menjijikkan jika aku harus membekammu dengan lembut!!!” Protes Orion sambil terlihat mual membayangkan hal yang tidak-tidak,

“dasar kau!!!”-“hmmh, sial! kau lihat tadi video massage nya? Sejak kapan Pasha menjadi sandra mereka?, seingatku Pasha masih berkeliaran di vila ini hingga pagi tadi, dan bom yang ia maksudkan apa sungguhan atau hanya sekedar gertakan?” fikir Rafa menganalisa,

Tanpa sepengetahuan mereka Pasha memang satu-satunya penghuni vila Vio ini yang diculik karna dia sempat berkeliaran diluar area Vila dan hal itu memudahkan penculikan terjadi, dipesan video yang Rachel kirimkan terlihat Pasha dikurung diarea tertutup dan gelap dengan tangan dan kaki terikat kemudian tergantung dengan arah terbalik kaki diatas dan kepala di bawah, dan terlihat pula beberapa anjing helder, ralat!  anjing yang mirip helder namun lebih mengerikan lagi, telah siap akan melahap Pasha.

“dasar bodoh, untuk apa dia menangkap Pasha, tidak akan ada pengaruhnya” ucap Orion sambil menggelengkan kepalanya,

“hey! Hey!! Memang tidak ada yang perduli dengan Pasha, tapi bagaimana Vio?!! Kau tetap harus datang menemuinya!” suruh Rafa lagi

“ya ya yaa, aku tau itu, kau tak perlu khawatir, dan sekarang apa kau akan beritahukan masalah ini pada tante Manda dan Devan?”

“ya tentu saja pada Devan, tapi tidak untuk tante Manda, dia bisa mengamuk, kalau sakit kepalanya kambuh dia bisa melakukan apapun yang tidak masuk akal, cukup aku dan Devan menangani hal ini” jelas Rafa mulai menyusun rencana, “dan kau cepatlah pergi!” lanjutnya lagi

“hmmmff, pastikan Vio baik-baik saja” ungkap Orion serius

“tak perlu mencemaskan yang tidak perlu, cemasmu itu tidak dibutuhkan sama sekali, cepatlah pergi, kalau Vio datang semuanya akan gagal!”

Dengan cepat Orion menggenggam remot control Silverlastic milik Rafa, dengan itupula Rafa dikagetkan

“hey!! Itu motorku!!!” pekik Rafa yang tak percaya melihat Orion melompat dari balkon lantai dua dan langsung menunggangi Silverlastic,

“jangan bodoh! Jangan bilang kalau otakmu berganti otot juga!, bagaimana bisa aku tiba tepat waktu kalau tidak menggunakan kendaraan?! Lagipula Devan meminjamkannya padaku dan memberikan remot control ini sejak di hutan kemaren, kau punya remot aslinya bukan, kau bisa mengambilnya setelah aku selesai!” ucap Orion dan langsung melaju pergi tanpa rasa bersalah,

“dasar kau dan devil sialan itu sama-sama pencuri!!!!!” bentak Rafa

“ingat jaga Vio!!! Dan katakan padanya aku akan kembali!!!” balas Orion terlihat sudah menjauh,

“Kurang ajar seenaknya saja si Devil itu mereplikasi remot motor kesayanganku!! Awas kau Devaaan!!!!!” pekik Rafa lagi mendendam,

Dikeluarkannya dengan kesal Remot miliknya, ditekannya berbagai macam tombol namun tak ada respon “sialaaaaannn!!!!! Kenapa harus silverlastic!!!! Devaaan!!!! Mana kau Devaaaannnn!!!” pekik Rafa sambil mencari sosok Devan dengan emosi tingkat dewa,

HIGHBLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang