-TR18-

14 5 0
                                    

Di ruang sidang, banyak orang yang berbisik-bisik, saling menerka apa yang diceritakan oleh Jack adalah suatu kebenaran? Karena bagaimanapun juga Jack dan kedua temannya masih terbilang masih remaja.

"Ada yang aneh disini," ucap Sang Hakim. "Kenapa kau tidak mencurigai Alex sedikit pun?"

"Karena, Alex tidak menyembunyikan suatu kebohongan. Dan juga, Alex adalah orang yang memang dapat dipercaya," sahut Jack tenang semakin mengundang bisikan dari bangku penonton.

"Baiklah, lanjutkan ceritaku."

"Baik. Setelah rencana itu kita...."

####

Malam hari di depan ruang televisi, Jack, Alex dan Ben sedang bersantai sembari merayakan keberhasilan rencana pertama mereka. Merayakannya dengan memanjakan diri bermalas-malasan dan memakan banyak snack dam soda.

"Kau sungguh hebat, Alex. Kau bahkan tidak merasa takut sama sekali!" cetus Ben yang memangku seplastik besar snack keripik goreng.

"Hahaha, itu hanya pekerjaan yang mudah untukku. Sama sekali tidak masalah."

Jack meraih sebotol soda yang ada diatas meja, kemudian meneguknya langsung ke mulutnya.

"Apa ada seseorang yang mengetahui kegiatanmu itu, Alex?" Kali ini Jack yang bertanya setelah menyesap soda-nya.

"Aku rasa tidak ada. Aku melakukannya saat kegiatan pembelajaran masih berlangsung. Dan aku tak melihat satu orang pun yang mengikutiku."

"Bagus, kalau begitu."

"Hei, Jack. Apakah kau sudah menghapus video jejakku tadi?"

"Iya, sudah aku hapus. Aku juga sudah meretas beberapa dokumen milik sekolah. Ya seperti biasa, tidak ada yang penting untuk kita. Namun, aku belum bisa masuk ke dalam privacy account milik Mister Smith."

"Tidak apa-apa. Itu juga sudah ada perkembangan. Lakukan secara perlahan saja," nasehat Alex dan Jack hanya mengangguk menurut.

"Ah, siarannya tidak ada yang seru," ujar Ben sembari menekan remot televisi, untuk mencari siaran yang bagus.

Jack dan Alex hanya mengamati siaran televisi dengan pandangan bosan. Sembari memakan snack yang tersedia dia atas meja.

"Berita terkini. Seorang kepala sekolah Frankie Senior Hight School, yakni Mister Smith akan melakukan bakti sosial untuk membantu kaum yang membutuhkan. Berikut pernyataan dari Mister Smith sendiri," ujar seorang reporter wanita saat Ben tak sengaja mengunjungi salah satu siaran di televisi itu.

"Ben, tunggu sebentar. Jangan diganti," ujar Jack. Jack ingin mengetahui apa isi berita itu.

Di dalam siaran televisi itu muncul seseorang yang mereka bertiga sangat kenali. Yaitu Mister Smith yang berdiri dengan jasnya yang terlihat mahal, bahkan Mister Smith melempar senyum ramah ke hadapan kamera.

"Cih, sebegitu rendahnya cara dia. Memasang wajah bak malaikatnya saat di depan publik?" ceplos Ben asal.

"Begitulah, orang-orang 'besar' yang licik," sahut Alex.

Mereka bertiga fokus lagi di televisi yang sekarang memotret Mister Smith.

"Benar sekali. Saya sebagai kepala sekolah Frankie Senior Hight School akan menyumbangkan dana sekolah untuk membangun sebuah panti asuhan anak-anak. Semoga, acara ini berjalan dengan lancar," ujar Mister Smith terdengar tulus dan tanpa dibuat-buat.

"Aktingnya bagus, aku tak menemukan kecacatan disini," kata Jack. Alex dan Ben mengangguk setuju.

"Kau benar, Jack. Mereka seperti sudah melewati debut bertahun-tahun," sahut Alex.

"Apa tujuan Mister Smith begitu? Membangun sebuah panti asuhan? Yang benar saja!" seru Ben kesal.

"Tujuannya, agar dia dipandang baik oleh publik. Jadi, saat sekolah FSHS, ralat maksudku bisnisnya terbongkar, pasti masyaratakat tidak akan mudah percaya. Karena dimata publik, Mister Smith adalah orang baik," jelas Alex.

Jack dan Ben mengangguk paham. Kini, mereka baru mengetahui jika orang-orang 'besar' bisa selicik itu untuk menguntungkan dirinya sendiri.

"Aku peringatkan, kita harus berhati-hati dalam menjalankan rencana kita. Aku sedikit tahu, kalau Mister Smith itu sangatlah licik. Bahkan aku pernah mendengar, dia pernah berkhianat dengan sahabatnya sendiri hanya untuk sebuah saham perusahaan. Dan berakhir saham itu jatuh di tangannya," papar Alex.

Jack dan Ben sempat melotot, terkejut saat mengetahui fakta itu. Benar yang dikatakan oleh Alex. Mereka bertiga harus berhati-hati. Karena orang yang mereka hadapi adalah orang-orang 'besar' semacam Mister Smith yang sangat licik.

Take Revenge [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang