-TR13-

17 5 0
                                    

Minggu pagi, cuaca cerah dan segar, membuat orang yang bangun pagi merasakan udara yang sangat sejuk. Begitu pula dengan Jack, hari ini Jack sudah ada ditaman depan rumahnya Alex. Berkeliling untuk memperlancar peredaran darahnya.

Ketika dirasa sudah cukup, Jack menghentikan kegiatannya. Dia berjalan masuk ke dalam rumah dan dilanjutkan dengan mandi pagi. Sepuluh menit berlalu, Jack segera turun ke ruang makan. Disana sudah ada Ben dan Alex.

"Bagaimana jogging-mu? Apakah menyenangkan?" tanya Alex setelah melihat kedatangannya Jack.

"Begitulah. Aku sangat senang sekali saat jongging di pagi hari ketika udara masih segar."

"Huh, pantas saja tubuhmu selalu segar. Aku sedari dulu tidak pernah jogging pagi. Terlalu malas," kata Ben memberitahu.

"Memang kau laki-laki pemalas," semprot Jack.

"Biarkan saja. Itu terserah padaku."

"Tapi itu tak baik untuk tubuhmu, Ben. Kau seharusnya juga seperti Jack. Agar tubuhmu selalu sehat," nasehat Alex.

"Baik. Kapan-kapan aku akan mengikuti saranmu."

Setelah berbincang-bincang, mereka memutuskan untuk segera sarapan pagi. Mereka makan dengan hikmad tanpa ada yang bicara. Memang begitu bukan tata cara saat makan?

Hingga sepuluh menit berlalu, kini sarapan mereka sudah habis. Setelah meminum segelas susu, Alex mengajak mereka ke ruang keluarga sembari menonton televisi.

Jack duduk di single sofa yang ada di samping, Alex duduk di sofa panjang depan televisi dan Ben duduk di karpet berbulu. Mereka sedang asyik menonton sebuah tayangan di sana. Hingga tak terasa hari sudah menjelang siang.

"Apakah kalian ingin ikut pergi bersamaku?" tanya Alex.

"Kemana?" Ben mendongak ke arah Alex.

"Ke pemakaman."

"Apakah orang seperti kita tidak apa-apa jika ikut denganmu ke pemakaman? Bukankah salah satu makam di sana pasti keluargmu," tanya Jack.

"Tidak apa-apa. Aku akan merasa sangat senang dan tersanjung karena kalian mau berkunjung ke sana bersamaku. Dan juga aku ingin memperkenalkan kedua teman baikku ini ke orang yang paling aku sayang."

"Baiklah, kami ikut denganmu," sahut Jack dan Ben.

"Terima kasih sudah bersedia ikut denganku. Kita akan berangkat setengah jam lagi. Bersiap-siaplah."

"Baik!"

####

Disinilah mereka bertiga berada, disebuah makam yang terlihat sangat mewah. Bahkan makan itu terlihat paling besar dan indah diantara makam yang lainnya. Di makam itu ada sebuah foto seorang nenek yang tersenyum dengan sangat cantik. Dibawahnya ada namanya. Diana Carolline F. itulah nama dari nenek itu.

"Hai Nek, maaf, jika Alex baru bisa berkunjung ke sini lagi," ujar Alex yang sudah duduk di samping makam. Sedangkan Jack dan Ben berdiri di belakangnya Alex dengan pandangan menunduk ke bawah.

"Sudah dua tahun Nenek pergi, aku harap Nenek bahagia disana dan bertemu dengan orang-orang baik," monolog Alex.

"Hari ini aku sangat senang, ada dua temanku yang ikut mengunjungi Nenek. Mereka adalah dua teman terbaikku."

Alex menoleh ke belakang, bersamaan dengan Jack dan Ben mendongakbke arahnya.

"Tolong, kemari," ujar Alex kepada Jack dan Ben. Jack serta Ben mengangguk kemudian ikut duduk bersila di sampingnya Alex.

Take Revenge [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang