-TR25-

14 6 0
                                    

Hari hari, di ruangan pribadi milik Alex, mereka berkumpul lagi. Ingin membahas rencana mereka untuk dua hari ke depan.

"Besok hari libur bukan?" tanya Jack yang tengah duduk bersila di atas karpet berbulu.

"Iya. Memangnya kenapa?" sahut Alex.

"Bagaimana kalau besok kita menyusup ke dalam FSHS. Kita cari di mana tempat penyimpanan barang khusus itu."

"Aku sangat setuju dengan Jack," ujar Ben bersemangat.

"Ehm, aku tak begitu yakin dengan itu. Bisa jadi besok Mister Smith tetap datang ke sekolah. Bagaimana pun juga itu daerah kekuasaannya," kata Alex mengingatkan. "Lagi pula, kita belum mengetahui di mana tempatnya, bukan?"

Mereka terdiam sejenak. Memikirkan bagaimana rencana yang akan mereka jalankan besok.

"Ya sudah. Nanti aku akan berjuang mencari tempat itu lagi. Dan untuk besok, lebih baik kita gunakan untuk istirahat saja. Karena malamnya kita akan beraksi," putus Jack akhirnya. Alex dan Ben mengangguk setuju.

"Bagaimana caranya kita menyembunyikan barang khusus itu saat kita berhasil mencurinya dari Mister Smith?" tanya Ben setelah sekian lama terdiam.

"Tidak mungkin kita masukkan ke dalam tas. Akan sangat mencolok jika ada seorang polisi yang melakukan pemeriksaan. Dan aku yakin setelah kita berhasil mencuri, Mister Smith akan memanggil polisi dan tentu akan menggeledah kita," jawab Jack.

"Bagaimana kalau kita sembunyikan di tempat yang terlihat namun kecil?" usul Alex.

"Ditempat terlihat? Bahkan sebelum kita melawan, kita sudah ketangkap polisi duluan," cibir Ben tak suka.

"Bukan seperti itu. Maksudku kita sembunyikan di dalam jam tangan, gelang, bandul kalung ataupun yang lainnya," sahut Alex cepat.

"Aku setuju dengan idemu, Alex. Tapi kita tak memiliki sebuah benda yang kau sebutkan tadi," ucap Jack.

"Tenang saja, besok Andreas akan membawakan tiga buah kalung untuk kita."

"Alex," kata Ben. "Kau memang terbaik!"

Alex hanya terkekeh mendengar perkataan Ben yang terlihat senang.

"Untuk para remaja itu, bagaimana?" tanya Ben.

"Aku akan menyuruh Andreas dan anak buahnya untuk menyelamatkan para remaja itu saat mereka melaksanakan pekerjaan khususnya. Aku akan menyebar anak buah Andreas di beberapa daerah seperti yang tertera pada 'Jadwal Rahasia' ini," jelas Alex mengangkat sebuah tablet putih di tangannya.

"Woah, kepintaranmu sangat patut diapreasikan," gurau Ben senang.

"Ya sudah, kalau rencananya begitu. Sekarang waktunya aku bekerja," kata Jack kemudian berjalan mendekat ke arah komputer yang sudah menyala sedari tadi.

"Jack, semangatlah!" kata Alex dan Ben bersamaan.

"Tentu saja."

####

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Dan ini sudah dua jam Jack duduk di depan komputer. Masih berjuang mencari data penting atau Cctv yang menunjukkan tempat penyimpanan barang khusus itu.

Saat ini hanya tersisa Jack dan Alex saja, yang masih bertahan duduk di depan komputer. Sedangkan Ben sudah tertidur di sofa sejak setengah jam yang lalu.

"Aku rasa ini sulit sekali. Seolah-olah mereka berniat menyembunyikan dimana letak tempatnya," gumam Alex lelah.

"Tentu saja. Mengingat barang khusus itu sangat dilarang di negara ini. Tentu mereka sangat menyembunyikannya agar tak ada orang yang tahu selain mereka saja," balas Jack yang masih fokus memilah beberapa berkas penting.

"Bagaimana kalau kau retas saja posisi laptop miliknya Mister Smith? Bisa jadi, saat ini dia sedang ada di tempat itu."

"Itu usul yang bagus. Aku akan meretasnya sekarang."

Jack meraih keyboard. Menempatkannya tepat di depan dirinya. Membuka sebuah situs yang ada di google. Setelah beberapa lama, Jack berhasil log in di situs website itu. Itu adalah situs khusus para hacker. Setelah itu Jack memasukkan nama virus yang sudah dia tanamkan di chip yang pernah Alex tancapkan di komputer offline di FSHS. Tak berapa lama Jack mulai menjelajah.

"Apakah sekarang laptop milik Mister Smith sednag beroperasi?" tanya Alex. "Dan apa tandanya."

Jack mengarahkan telunjuknya, menunjuk sebuah nama yaitu Laptop's Smith. Itu adalah kunci untuk meretas laptop milik Mister Smith dari jarak jauh.

"Saat laptopnya sedang beroperasi, tanda lingkaran ini akan berwarna hijau. Namun saat tak beroperasi tanda ini akan berwarna putih. Dan sialnya saat ini laptopnya sedang tak beroperasi," jawab Jack yang terdengar kesal.

Alex menghela napas. Namun masih melihat tanda itu. Dan tiba-tiba tanda lingkaran itu berubah menjadi hijau.

"Lihat, Jack. Tandanya berubah menjadi hijau."

"Kau benar. Aku akan melacak posisinya."

Jack mulai mengetikkan beberapa kata dengan bahasa programan di layar monitor. Tak butuh waktu lima menit, akhirnya Jack bisa menemukan posisi dimana laptop itu berada.

"Ini masih ada di kawasan sekolah FSHS. Tapi mengapa denahnya terasa asing begini?" gumam Jack yang melihat sebuah denah sekolah FSHS di dalam layat monitor.

Di gambar denah sekolah FSHS itu terlihat ada sebuah ruangan bawah tanah. Ruangan bawah tanah itu posisi tepatnya ada di bawah toilet laki-laki. Hal ini membuat Jack dan Alex curiga.

"Dan lihat, laptopnya ada di tempat ruang bawah tanah itu," kata Alex.

"Aku yakin jika itu adalah tempat penyimpanan barang khususnya. Besok malam kita harus menyusup masuk ke sana.

"Aku setuju. Aku juga berpikir seperti itu."

Take Revenge [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang