-TR14-

13 5 0
                                    

Siang hari, setelah Alex berangkat sekolah, Jack dan Ben segera pergi ke sebuah warnet yang tak jauh dari rumahnya Alex.

"Kau yakin, Jack. Ingin meretas server FSHS disini?"

"Ya, aku sangat yakin."

"Tapi, kalau ada orang lain yang melihatnya bagaimana?"

"Itulah tugasmu. Kau-lah yang harus menutupi agar tak bisa dilihat oleh orang lain."

"Baiklah."

Jack menekan tombol power di komputer. Menunggu beberapa menit hingga layar monitor menyala dan ready untuk digunakan. Setelah itu Jack langsung membuka sebuah situs di google dan memasukkan kata kuncinya, yaitu FSHS, Frankie Senior Hight School. Metode yang Jack gunakan adalah meretas dengan system Spoofing.

Spoofing adalah cara yang digunakan agar bisa mendapatkan akses masuk ke komputer tanpa harus meminta izin. Pertama-tama si pelaku akan mengirimkan sebuah pesan yang terpercaya melalui alamat IP. Setelah si korban membuka pesan tersebut, maka virus akan menyebar secara otomatis.

Ben yang melihat Jack mengetik secara cepat dan tanpa ada kesalahan membuatnya takjub tiada henti. Bahkan Ben sampai tercengang.

"Apakah bahasa pemograman akan selalu menggunakan Bahasa Inggris?" tanya Ben yang sudah tak bisa menutup mulutnya Jack sempat melirik, namun tetap mengetik di atas keyboard komputer.

"Tidak. Ada bermacam-macam bahasa pemograman. Ada huruf, angka bahkan simbol dengan bentuk ruang."

"Apakah kau menguasai semua bahasa pemograman itu?"

"Tidak, aku lebih suka menggunakan bahasa pemograman huruf karena lebiu mudah untuk dibaca."

"Oh, oke."

Jack mulai memasuki website milih FSHS. Menyamar sebagai akun perusahaan yang akan memberikan dana yang bisa dibilang cukup besar melalui sebuah fake email. Setelah mengirim tombol send, Jack menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi.

"Sekarang kita hanya perlu menunggu," kata Jack meluruskan kedua tangannya.

"Berapa lama kita akan memunggu?"

"Tergantung server di sana, kalau sedang dalam keadaan online sekarang, bisa saja kita langsung menyelesaikannya dalam waktu satu jam."

Tak berapa lama, ada sebuah notifikasi yang muncul di layar monitor. Jack tersenyum melihatnya.

"Lihat-"

Brak!

"Ah maaf, maafkan aku, aku tidak sengaja," ujar seorang perempuan di belakangnya Jack.

Perempuan itu baru saja menabrak Ben yang tidak duduk di kursi. Jack menoleh ke belakang untuk melihat siapa perempuan itu, ternyata dia dari sekolah FSHS. Tanpa permisi perempuan itu menatap ke arah layar monitornya Jack. Jack yang mengetahui apa yang dilakukan oleh si perempuan itu. Langsung saja, Jack menutupi layar monitornya.

"Sekali lagi maafkan aku," ujarnya.

"Pergilah kau," kata Ben tak suka. Pasalnya Ben juga tahu jika si perempuan itu melihat layar monitornya Jack.

Sepeninggalkan perempuan itu, Ben kesal, karena perempuan itu menabraknya dengan sangat kencang.

"Hais, sungguh menyebalkan. Kenapa dia bisa sampai menabrakku, padahl jalan sangat luas," ujar Ben kesal.

Jack tak menjawab, dirinya segera meraih mouse dan melanjutkan kegiatan sebelumnya. Saat akan menekan tombol open, tiba-tiba terdengar seruan seseorang.

"HEI KALIAN, JANGANLAH BERBUAT KEJAHATAN DI WARNETKU. SEKARANG PERGILAH!" ujar seorang bapak-bapak.

Sontak Jack dan Ben menoleh ke sumber suara. Terkejut saat melihat kedatangan si penjaga warnet. Buru-buru Jack menekan tombol close pada tampilan layarnya.

"Kita tidak berbuat apa-apa," kata Jack.

"Kalian penipu, si perempaun itu tadi memberitahuku jika kalian membuka sebuah situs website milik FSHS. Sekarang kalian keluarlah dari warnetku!"

Jack dan Ben terpaksa harus menghentikan aksinya. Setelah mengambil tas yang ada dibawah dekat kaki meja, Jack mengedarkan pandangannya ke arah pintu, ternyata perempuan tadi baru saja melewati pintu itu. Buru-buru Jack menarik Ben untuk mengikuti kemana perginya si perempuan itu.

Sudah lima menit mereka mengikuti si perempuan berseragam FSHS. Saat melewati jalanan yang sepi, Jack langsung mencegatnya. Membuat si perempuan sempat terkejut oleh kedatangannya.

"Ada apa denganmu?" tanya Jack langsung.

"Aku tidak apa-apa," balas si perempaun yang merupakan siswi di FSHS itu.

"Jangan bertindak bodoh, kau sudah menghambat kinerjaku."

"Oh, untuk mengeretas website milik FSHF, maksudmu?"

"Apa tujuanmu mengganggu kegiatanku?"

"Bukan apa-apa."

Ben yang mendengar balasan dari si perempuan, menghela napasnya keras.

"Dasar orang-orang 'besar', selalu menyusahkan orang-orang 'kecil'," gerutu Ben.

Bukannya marah, si perempuan malah tertawa mendengar gerutuannya Ben. Tak berapa lama si perempuan menghentikan tawanya.

"Inikah dua laki-laki yang menjadi buronan di sekolah, hahaha aku yak menyangka akan bertemu dengan kalian disini," kata si perempuan.

"Apa maksudmu?" tanya Ben untuk memastikan.

"Ya, kalian telah ditetapkan menjadi seorang buronan di FSHS. Semua warga FSHS mengetahui hal itu dan Mister Smith menyuruh semua orang untuk melapor kepadanya jika bertemu dengan kalian berdua. Dan itu akan mendapatkan uang yang sangat besar."

"Dan kau akan melaporkan kita?" tanya Jack.

"Tentu saja, mereka adalah orang-orang 'besar', Jack. Mereka akan melaporkan kita dan uangnya akan dia hambur-hamburkan," ejek Ben dengan tatapan sinisnya.

"Jaga mulutmu! Tak semua orang-orang 'besar' seperti itu," ujar si perempuan emosi. "Lagi pula, aku tak mengenal siapa kalian yang sebenarnya. Untuk menghindar dari masalah, aku tak akan berurusan dengan kalian. Sekarang menyingkirlah."

Jack segera pergi dari hadapannya si perempuan itu, membuka jalan untuknya.

"Bagaimana ini, Jack. Kita sekarang menjadi seorang buronan," kata Ben "Apakah Alex juga sudah mengetahuinya?"

Jack menghela napasnya. "Aku tidak tahu, Ben."

####

"Apakah kau senang ataukah sedih mendengar berita itu?" taya Sang Hakim.

"Hm, sebenarnya aku senang karena sampai saat itu aku dan temanku belum tertangkap. Namun aku juga merasa sedih, jika karus menjadi seorang buronan. Karena bagaimanapun, kehidupanku mulai tak tenang," balas Jack diakhiri dengan helaan napas yang panjang.

Take Revenge [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang