-TR20-

16 5 0
                                    

Setelah berhasil meretas laptop pribadi milik Mister Smith, saat ini Jack kembali meretas laptop tersebut. Ingin meretas lebih dalam untuk mengumpulkan barang buktinya.

Jack meretas seperti tadi siang, melalui akses virus yang sudah dia sebarkan di laptop-nya Mister Smith. Semua isi dari laptop itu Jack retas. Banyak berkas-berkas yang isinya bersangkutan dengan FSHS.

"Hah, aku bosan. Apakah kau tidak menemukan sebuah video yang bisa menjadi barang bukti? Mungkin saja ada video-nya, dan kita bisa melihatnya sekarang untuk hiburan," ucap Ben terdengar sangat bosan.

"Diamlah, Ben. Kau sungguh sangat mengganggu," sahut Alex. Sedangkan Jack masih melakukan aksinya.

"Aku pikir, kalau mau sebuah video untuk dijadikan bahan bukti, itu terlalu mudah dan sangat mudah untuk tidak dapat dipercaya oleh orang-orang. Karena sekarang ini, banyak sekali video yang ada di atas meja persidangan yang merupakan video hasil rekayasa," terang Jack.

"Benar juga. Lebih baik menyimpan barang bukti yang memang murni hanya ada di tangannya Mister Smith," ucap Alex. "Mungkin sebuah berkas resmi yang tertanda namanya."

"Ya, itu sangat benar. Maka dari itu aku sedang mencari berkas tersebut," sahut Jack.

Mereka sibuk kembali pada kegiatan awalnya. Jack meretas kembali laptop milik Mister Smith, Alex asyik memperhatikan aksi yang dilakukan oleh Jack, sedangkan Ben tiduran di atas karpet bulu dengan kedua tangannya memainkan sebuah rubik yang entah dia dapat dari mana.

"Sebentar, aku akan turun ke bawah untuk mengambil snack dan juga minuman," ijin Alex.

"Tentu. Silahkan."

Alex segera berjalan keluar, tak berapa lama Ben-lah yang kini duduk di sampingnya Jack.

"Jack, aku sangat ingin bisa meretas sepertimu. Aku harus bagaimana?" tanya Ben memelas.

"Kau harus banyak belajar, Ben. Tapi, dunia hacking tak semudah seperti yang kau bayangkan."

"Maksudmu?"

"Di dunia hacking, semua para hacker harus bisa menutupi identitas diri yang sebenarnya. Karena tak semua hacker memiliki sifat yang sama. Bagaikan sekumpulan batu, pasti bentuknya semua berbeda. Nah begitulah sifat dari para hacker. Dan ada beberapa hacker yang menyalahgunakan keterampilannya hanya untuk kepentingan pribadi."

"Apakah ada segolongan hacker yang jahat."

"Didunia ini pasti ada yang jahat dan ada yang baik. Untuk hacker, yang bisa menetukan apakah dia jahat atau baik adalah hacker itu sendiri. Di dalam dunia hacking dibagi menjadi dua kelompok. Yang pertama kelompok hacker yang baik hati, yang menjalankan aksi meretasnya untuk kepentingan bersama. Perkumpulan ini disebut White Hat Hacker. Dan sebaliknya, ada kelompok hacker yang meretas hanya untuk kepentingannya saja. Misal mencuri data milik orang lain. Kelompok ini biasanya di sebut dengan Black Hat Hacker. Sampai di sini kau paham?"

"Ya, kurang lebihnya bisa mengetahui sedikit soal dunia hacking."

Tiba-tiba terdengar notifikasi yang masuk di dalam layar monitor. Karena Jack masih meretas laptop milik Mister Smith, sebenarnya pesan itu masuk ke dalam laptop tersebut. Tanpa mnunggu waktu lebih lama, Jack segera membuka pesan itu. Alis Jack berkenyit setelah membaca pesan itu.

||Mr. Giant

Aku pilih paket Lolipop. Segera kirim ke tempat biasanya. Dan jika kau bisa lebih cepat, aku akan menambahkan tip-nya.

Jack dan Ben terheran, tak mengerti dari isi pesan tersebut. Mereka masih sama-sama mencernanya. Tak berapa lama, datanglah Alex dengan membawa beberapa snack.

"Alex, kau mengetahui siapa Mister Giant itu?" tanya Ben.

"Siapa? Sepertinya aku tak mengenalnya."

"Ini. Dia mengirim pesan ke laptop miliknya Mister Smith."

Alex mendekat dan membaca pesan itu. Dirinya juga sama dengan Jack dan Ben. Sama-sama tak mengetahui siapa sebenarnya si Mister Giant ini. Tak berapa lama Alex mengeluarkan ponsel-nya dan menelpon seseorang.

"Tolong cari tahu siapa sebenarnya Mister Giant. Sudah hanya itu saja. Terima kasih."

Setelah menutup telponnya, Alex menoleh ke arah kedua temannya.

"Tenang saja, orang kepercayaanku sedang mencari tahu siapa sebenarnya Mister Giant itu," kata Alex, membuat Jack dan Ben mengangguk kompak.

"Apa kau pikir, 'paket lolipop' yang dimasud oleh Mister Giant adalah paket barang khusus itu, Ben?" tanya Jack yang entah bagaimana menyangkut pautkan dengan barang khusus yang sering mereka antar ke si target dulu sejak masih menjalankan pekerjaan khusus.

"Ya, aku juga berpikiran yang sama denganmu. Aku rasa juga seperti itu."

"Apa maksud barang khusus itu yang merupakan barang ilegal?" tanya Alex.

"Benar apa yang kau katakan, Alex. Bahkan, saat terkahir kali, tas yang biasanya kita bawa untuk melaksanakn pekerjaan khusus itu sangat berat. Maka dari itu kita meninggalkannya di bawah tempat tidur," kata Ben.

"Apakah kau menemukan pesan lain di laptop milik Mister Smith, Jack?" tanya Alex setelah terdiam begitu lama.

"Anehnya tidak ada. Hanya ada satu pesan itu. Seolah-olah, Mister Smith menghapus semua barang bukti itu."

"Tidak apa-apa. Kita sudah mendapatkan barang bukti itu. Meskipun hanya satu pesan. Dan semoga orang kepercayaanku bisa menemukan identitas Mister Giant yang sebenanrnya," ucap Alex.

"Ya, aku harap begitu."

Take Revenge [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang