-TR31- [END]

41 7 0
                                    

Jumat, 05 Agustus 2003

Sekarang sudah genap satu bulan setelah kejadian itu. Dan saat inilah kasus persidangan pencurian berkas rahasia sekolah. Jack sudah terduduk di meja yang bertuliskan pelaku. Perasaan Jack lega, karena dia sudah menceritakan suatu kebenaran dari kasus pencurian berkas rahasia itu. Membuat beberapa orang berbisik saling melempar argumannya. Ada yang percaya namun ada yang tidak percaya.

Dari meja seberang, si korban meloto kesal. Dia segera berdiri. Disana terdapat dua korban dengan wajah yang sama persis, ya mereka adalah Mister Smith dan Mister Samuel.

Dari bangku penonton terdengar suara gemuruh yang menanyakan hal yang sama.

"Bukankah cerita ini sangat berbeda dari yang kita semua tahu disini? Mengapa remaja itu menceritakan hal yang lain? Bukankah kasus ini soal pencurian berkas rahasia sekolah FSHS?" tanya seorang dari bangku penonton yang sedang mengobrol dengan teman di sebelah bangkunya.

"Iya, aku juga mendengar jika kasus ini adalah kasus pencurian berkas rahasia. Mengapa jadi seperti ini? Yang mana salah satu yang benar?" kata orang yang disebelahnya.

Seketika itu juga, ruang pengadilan berubah menjadi ricuh. Semua orang saling bercerita soal tanggapan kasus yang ada di depan mata mereka. Pak Hakim yang mulai merasa jika suasana sudah tak terkondisi, mengetuk miscorfon-nya untuk menarik semua perhatian.

"Tenang semua, kita dengarkan pembelaan terlebih dahulu dari korban. Korban, apakah benar jika yang diceritakan oleh si pelaku adalah kebenaran?" tanya Sang Hakim tegas.

Mister Smith melotot, kemudian meraih microfon-nya. "Itu tentu saja tak benar, Tuan. Saya benar-benar bersumpah jika dia mencuri berkas rahasia milik sekolah. Dia hanya berbohong tentang semua yang dia ceritakan. Bagaimana bisa saya membohongi, Anda?"

Semua kembali lagi saling melempar argumen. Tetapi ditengah-tengah kebisingan itu, Jack lah yang merasa paling tenang. Karena dia rasa, dia memang benar.

Jack maju ke arah microfon-nya, berdeham sebentar untuk menarik semua perhatian orang-orang disana. "Kalau benar jika itu berkas rahasia milik sekolah, bolehkah Pak Hakim mengeceknya secara pribadi bersama Mister Smith?" kata Jack kemudian tersenyum manis.

Hal itu membuat kedua orang kembar itu geram. Dia tak menyangka jika Jack adalah seorang remaja yang memang benar-benar pintar, bahkan dalam keadaan seperti ini, Jack masih tetap berusaha untuk menunjukkan kebenarannya dan menjatuhkan Mister Smith dan Mister Samuel.

Pak Hakim mengangguk kemudian mengarahkan atensinya ke arah Mister Smith. "Benar, saya harus mengeceknya terlebih dahulu. Bisakah kau bawakan berkas rahasia itu, agar saya bisa membuat keputusan yang tepat," ujar Pak Hakim kepada Mister Smith.

"Tuan, bukankah kalau berkas rahasia itu hanya boleh dilihat oleh-"

"Apakah kalian takut jika kalian hanya berbohong?" Jack memotong perkataannya Mister Samuel.

"Kau!" ucap Mister Smith dan Mister Samuel terdengar geram. Sedangkan Jack hanya tertawa kecil melihat raut wajah milik orang kembar itu.

Suara kebisingan semakin menjadi. Segerombol polisi lain datang memasuki ruang persidangan. Dan tak berapa lama datanglah dua orang yang sangat Jack kenali.

"Mereka berbohong, Tuan. Saya memiliki buktinya. Dan beberapa ini adalah bukti nyata apa yang Jack katakan adalah kebenaran!" seru Alex lantang sembari menunjuk beberapa kotak yang dibawa oleh beberapa polisi.

Ya, Alex. Alex datang bersama Andreas dan beberapa anak buahnya. Alex datang pada waktu yang tepat. Hal ini membuat Jack tersenyum lebar. Sedangakan Alex menatap ke arahnya dengan sendu.

Take Revenge [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang