Epilogue

523 34 16
                                    

"Kita memang pernah bersurai, tetapi kini kita sudah melebur kembali." —Koo Junhoe.

****

Dentuman suara musik memekkan telinga, tetapi itu cukup baik untuk menghilangkan stres. Lelaki berjas silver itu duduk sembari mengenakan topeng yang menutupi area mata hingga hidung, ia asyik menyeruput minuman berwarna merah.

Tidak ada yang ia kenal di sini, semua orang tampak asing di mata. Ia hanya mengenal sang pengantin pria, Park Jimin. Lelaki bermarga Koo itu memang datang saat pesta yang diselenggarakan di malam hari, ia tak dapat menghadiri pesta siangnya karena keadaan di kantor yang tidak memungkinkan baginya untuk datang.

Terpaksa. Ya, mungkin. June datang ke sini karena perkataan Jimin beberapa hari sebelum ia menikah. "Gue nggak maksa lo dateng, tapi gue bener-bener berharap lo sama Rose balik kayak dulu."

Tentu saja June paham betul maksud Jimin, pria yang lebih pendek darinya itu pasti mengundang sahabatnya ke acara pernikahan.

Sudah terhitung satu tahun empat bulan saat terakhir kali June dan Rose bertemu di bandara. Setelah itu, hidup June benar-benar hampa, tak ada lagi June yang ceria, lelaki itu kembali menunjukkan sisi kelam miliknya yang sempat terkubur karena Rose.

"Kalau kagak karena urusan perusahaan, gue kagak mau berurusan sama lo."

Itu yang Jimin katakan saat mereka bertemu selepas Rose pergi. Namun, lama-kelamaan entah mengapa June dan Jimin semakin akrab layaknya seorang sahabat. Tidak tahu siapa yang memulai, Jimin mulai memaklumi sikap June yang emosian dan egois. Lelaki seksi itu memberikan pencerahan kepada June agar mau berubah menjadi lebih baik.

Dan yaaa, untungnya June pun berhasil menurunkan ego-nya, ia mau memperbaiki diri dengan mengontrol emosi dan tidak egois.

Inilah June, lelaki yang belum juga bisa melupakan sosok wanita yang selama satu tahun lebih tidak pernah berkomunikasi lagi dengannya. Bahkan Rose sengaja mengganti nomornya agar tidak bisa dihubungi oleh June.

"Hei!" Sapaan lembut itu membuat June menoleh. Di sana terlihat seorang wanita yang juga mengenakan topeng yang sama seperti miliknya.

"Enggak dansa?" tanya wanita itu ketika tak mendapat respon dari June.

June diam, ia malas menanggapi. "Nggak!" jawabnya singkat.

Lantas, wanita itu pergi melipir dari hadapan June. Mungkin ia marah, ah tak peduli juga.

Kini suasana mendadak hening, lampu diredupkan, dan musik berganti dengan musik lembut yang khusus mengiringi orang berdansa. June menatap Jimin dan pasangannya yang sedang berdansa bersama, mereka terlihat cocok, walaupun tinggi Jimin dan wanita itu hampir sama.

Perlahan tamu undangan pun juga ikut berdansa, mereka berdansa berganti pasangan. June mengerutkan dahinya ketika melihat wanita yang begitu familiar di pikirannya. Wanita itu menggunakan dress putih bermotif kilauan emas yang menambah kesan elegan.

June tak dapat melihat wajah seluruhnya karena wanita itu juga mengenakan topeng yang sama, menutupi sebagian wajahnya. Lantas, karena penasaran, June beranjak hendak menghampiri wanita itu.

Lelaki tampan itu berjalan pelan, saat jarak mereka hampir dekat, June dibuat terperangah ketika wanita tersebut berada dalam dekapannya dalam sekejap. Oh, astaga! June melupakan ia berada di tengah orang-orang yang sedang berdansa.

My Boss My Love (Junrose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang