5. Marah

3.1K 244 1
                                        

Di sepanjang menuju tempat tujuan, baik Rose maupun June sama-sama diam. Tidak ada pembicaraan antara mereka berdua. June yang fokus dengan jalanan dan Rose yang melihat-lihat pemandangan dari kaca jendela mobil sambil bersenandung pelan.

June membelokkan mobilnya ke sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Seoul. Rose sampai-sampai dibuat takjub, pasalnya selama berada di Seoul gadis itu belum pernah belanja di tempat ini. You know, gadis itu lebih suka baju-baju dengan harga murab yang hanya ada di pasar ataupun toko-toko kecil.

"Junnn," panggil Rose saat June meninggalkannya dan melangkah terlebih dulu ke dalam mall tersebut.

"Apa?" June menoleh.

"Temenin gue belanja, ya," pinta Rose sembari melangkah mendekati June.

June membalasnya dengan gumaman pelan. Rose dengan tiba-tiba menggandeng erat tangan June. Hal tersebut membuat June berkali-kali meneguk liur karena gugup. Rose mah santuy.

Rose menatap takjub saat mereka sudah ada di dalam mall. Ada begitu banyak baju, jajanan, manusia, dan lain sebagainya di sini. Ia bersorak senang. Oh, ayolah, sesekali boros itu tidak merugikan, kok.

Lantas, Rose menggandeng June mendekati sebuah dress cantik yang dipajang di salah satu toko yang tak jauh dari jangkauan mereka.

"Jun, cocokan yang pink apa biru?" Rose menunjuk dua buah gaun mewah kepada June.

"Yang coklat bagus." June tidak memilih salah satunya. Ia malah menunjuk gaun sederhana dengan motif mewah berwarna cokelat.

"Bener nih? Yang bagus cokelat?" tanya Rose menimang-nimang pernyataan June.

June membalasnya dengan anggukan.

"Yaudah, gue ambil yang coklat." Dan akhirnya Rose memilih gaun cokelat yang June pilih. Entahlah, mengapa ia tiba-tiba mengikuti saran pria itu.

Mereka berjalan-jalan sambil bergandengan tangan, lali ini mereka berada di lantai dua. Rose melirik tempat makan yang lumayan dipenuhi banyak orang. Ia mendongak menatap June yang lebih tinggi darinya.

"Jun."

"Apa?" June menoleh sehingga mereka berpandangan beberapa detik.

"Makan dulu yuk, laper gue." Rose memegang perutnya yang sudah keroncongan sejak tadi. June yang melihat itu hanya tersenyum tipis.

"Yaudah, ayo." Kali ini June yang memimpin jalan, ia menggandeng tangan sekretarisnya posesif.

"Pesen apa lu?" tanya June ketika mereka sudah duduk di salah satu meja makan. June melirik Rose sejenak, lalu beralih menatap buku menu.

"Samaan kayak lu aja, June," putus Rose sambil asyik memainkan ponselnya.

June mengangguk mengiyakan omongan Rose, pria itu menatap Rose kesal. Bisa-bisanya wanita di depannya mengabaikan pria tampan sepertinya.

"Ngapain sih? Kayaknya asik banget ama handphone!" batin June kesal

Tidak lama kemudian, seorang pelayan mengantarkan pesanan mereka. June memesan pasta dan jus jeruk.

"Rose nih pastanya!" ucap June yang membuat Rose menoleh ke arahnya.

"Ohhh, iya, June. Makasih." Rose kembali mengabaikan June dengan bermain ponselnya.

"Ros dimakan pastanya," tegur June sambil menyuapi pasta ke dalam mulutnya.

"Ohhh, iya, June." Rose memasukkan sedikit pasta ke dalam mulutnya, tanpa menatap June.

"Gue berasa makan sendiri," sindir June yang berhasil membuat Rose mendongak menatapnya.

"Ihhh, kok gitu?" Rose menatap June yang diam.

My Boss My Love (Junrose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang