Pukul 07.00
June udah stay didepan pintu kamar rose, dia udah ga bisa ngebendung kangennya sama rose.
Tok..tok
June mengetok pintu kamar rose.
Ceklek
Pintu kamar rose terbuka menampilkan sosok yang sangat june kangenin."Kenapa jun?" Tannya rose.
"Udah siap blom?" Ucap june balik nanya.
"Bentaran ya, gue blom make bedak ini"
"Yaudah gue tungguin lu,"
"Masuk jun"
Rose mempersihlahkan kan june masuk kedalam kamarnya, june nurut toh dia june seneng. June mendudukkan dirinya di sofa yang ada di kamar rose.
June sedari tadi ga berhenti menatap rose yang lagi duduk di depan kaca.
"Ros,"
Rose menoleh kearah june,
"Ros, ko lu cantik bener ya" ucap june yang sukses ngebuat rose tersipu malu.
"Apaan sih jun" ucap rose dengan wajah yang sudah merah merona.
"Ck! Udah ah cepetan lama amat sih"
"Iya ihh sabar napa"
"Cepetan?!"
"Iya bawel! Ayok" ucap rose galak.
"Sabar napa?"
"Jun, tadi nyuruhnya cepet, mau lu tuh apaan sih?!" Rose mulai kebawa emosi.
June nyengir, "Hehe iya deng"
"Nyengir mulu, itu gigi kering nanti"
June diem,
Kesinggung dia,
Skakmat
"Becanda jun"
"Iya gue tau kok"
June langsung narik tangan rose, rose ngikut ae dia ga berontak. Terlihat sebuah taxi sudah menunggu, june emang udah mesen taxi.
"Masuk"
"Iya ihh"
Diperjalanan menuju tempat dimana pemilik saham terbesar di perusahaan june, iya june bela-belain ke Australia cman mau ngebujuk si boss yang punya saham itu supaya mau kerja sama lagi buat ngbikin proyek.
Sesampainya di tempat tujuan, rose langsung mengernyitkan dahinya, dia melihat sekelilinya dia merasa tak asing dengan tempat ini.
"Kayak pernah kesini" tanpa sadar rose mengatakan kalimat tersebut, june langsung menoleh kearah rose dengan tatapan bingung.
"Maksud lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Love (Junrose)
De TodoRose kesal, ia hendak berlalu dari hadapan June dan masuk ke dalam apartemennya untuk menenangkan diri sejenak. Namun, lagi-lagi langkahnya di tahan oleh June. "Apa lagi?" tanya Rose mantap geram. "Gue June," jawab June sambil menyunggingkan senyum...