7. Sesuatu

3K 237 13
                                    

Debaran itu cukup kuat, tetapi aku masih ragu ... apa benar ini sebuah perasaan cemburu?
-June

***

Tiba-tiba pintu ruangan Rose dibuka dari luar. Hal tersebut membuat June dan Rose terkejut, dengan cepat keduanya menjauhkan tubuh mereka.

Rose menatap malu ke arah Joy, sosok yang baru saja membuka pintu Ruangannya. Sedangkan June, pria itu berpura-pura santai dan tak menganggap keberadaan Joy.

"J-joy," ucap Rose terbata-bata.

Joy memang karyawan paling akrab dengan Rose. Bahkan sekarang, ia masuk ke ruangan Rose tanpa mengetuk pintu.

Perempuan yang lebih tinggi dari Rose itu mengatup mulutnya yang sempat terbuka lebar melihat apa yang ia lihat barusan. Ia berdehem pelan, melirik June yang hanya menatap ke arah Rose.

"Eh, maaf, saya ganggu, ya."

Tak menunggu waktu lama, Joy langsung ngibrit keluar ruangan Rose. Ia takut kepada June, tentu saja.

Rose menatap tajam ke arah June, tatapan seakan-akan menantang June untuk duel di ring.

"Dasar modus!" gerutu Rose.

"Apaan? Orang lu tadi yang narik-narik gua," sangkal June.

Benar. Memang benar Rose yang menariknya, tapi kan itu juga salah June karena tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya.

"Pergi sana!" usir Rose, ia tak mau berdebat dengan lelaki itu.

"Tapi, lu seneng, kan?" goda June dengan wajah tengilnya yang bikin Rose gemas mau menampol wajah itu.

"Nyesek yang ada!" ketua Rose sembari mendorong tubub besar June untuk keluar dari ruangannya.

"Nyesek gimana?"

"Udah, ah! Cepetan keluar!" ucap Rose dengan suara tinggi.

Ini yang boss itu Rose atau June?

"Iya, Bawel." June mengacak rambut Rose dengan gemas.

Hal itu membuat pipi Rose bersemu. Sialan! Koo Junhoe!

"Udah ah cepetan keluar"

"Iyaiya jangan kangen ya"

June keluar dari ruangan rose, dan rose masih terpaku dengan pipi yang masih memerah.

***

Sekarang waktu sudah menunjukkan jam pulang kantor. Para karyawan mengencangkan otot-otot mereka yang telah digunakan selama seharian. Akhirnya ... waktu yang mereka tunggu-tunggu telah tiba. Namun, tidak dengan June, lelaki itu masih sibuk dengan pekerjaannya.

Rose berniat untuk pulang juga, tetapi ia tidak enak kepada bos-nya itu. Oleh karena itu, ia menunggu di dalam ruangannya tanpa mengerjakan sesuatu.

"Aduhh bosen! Jun lama banget, sih," gerutu Rose sembari mencebikkan bibirnya.

Bosan dengan kesendirian di dalam ruangannya, Rose mencoba untuk menghampiri June ke ruangannya. Dengan keberanian setengah gadis cantik itu mengetuk pelan pintu ruangan June.


June kemudian melihat ke arah pintu, dan kemudian beralih ke arah jam dinding yang ada di ruangannya.

"Ini kan udah jam pulang, siapa sih?" gumam June

"Masuk," ucap June dari dalam ruangan.

My Boss My Love (Junrose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang