1. Meet You, Again

9.5K 442 8
                                    

Seorang gadis berperawakan tinggi berjalan sembari menundukkan badannya, lesu. Rose kini tengah mencari pekerjaan, bukan apa-apa sepertinya kali ini ia sangat membutuhkannya.

Sampai akhirnya Rose berhenti di sebuah warung pinggir jalan untuk membeli air mineral, ia melihat sebuah kertas tertempel di tiang bangunan itu.

Di sana tertulis perusahaan Kooperation sedang mencari seorang Sekretaris.
Seketika itu senyuman manis terbit di bibirnya, ia menghembuskan nafasnya, mencoba untuk menyemangati diri sendiri.

"Oke! Semangat, Rose."

Rose masuk ke dalam gedung megah, tempat perusahaan yang sedang mencari pekerja baru. Sesaat ia kagum melihat betapa uniknya peruaahaan ini, sederhana tapi begitu mewah. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan. Sampai akhirnya ada seorang perempuan bertubuh lebih pendek darinya dengan senyum tipis menghampiri Rose.

"Permisi! Ada yang bisa saya bantu." Perempuan itu tersenyum manis ke arah Rose.

"Eh iya, katanya di sini lagi ada lowongan pekerjaan?" tanya rose membalas senyuman perempuan itu.

"Ah, iya benar sekali, kami sedang mencari seorang sekretaris untuk atasan kami," jawab perempuan tersebut lalu tersenyum manis. "Apakah anda ingin melamar kerja?" tanyanya.

"Iya," jawab Rose canggung.

Perempuan tersebut hanya merespon dengan anggukan.

"Yasudah ikut saya, Bu," ajak perempuan tersebut ramah.

Rose dengan riang mengikuti wanita itu, ia sudah tidak sabar. Namun, ia juga takut, jika nanti ia tidak diterima.

Mereka berhenti di depan sebuah ruangan yang lumayan besar. Dapat Rose pastikan itu adalah ruangan bosnya.

"Silakan masuk saja, Bu!" ujar perempuan itu.

Rose mengangguk lalu berkata, "Terima kasih."

Wanita itu membalasnya dengan senyuman lalu melenggang pergi meninggal Rose di depan pintu masuk ruangan. Dengan takut, Rose mengetuk pintu ruangan tersebut.

"Masuk!" Terdengar suara dari dalam ruangan yang di lapisi kaca besar tak kasat mata.

Rose membuka pintu kaca itu, seketika ia membulatkan mata saat melihat siapa yang tengah duduk santai di kursi kebanggaan sambil tersenyum miring bak seorang penjahat profesional yang hendak menjalankan misi.

"Lo!" Suara Rose terdengar keras, pasalnya ia sedang menghindar dari pria yang ada di depannya.

"Lo!" Pria yang duduk di depan Rose sempat memasang wajah kaget. Namun, ia cepat-cepat mengendalikan ekspresinya.

"June!" teriak Rose keras yang membuat pria bernama June menutup telinganya.

Iya, June, ia adalah tetangga Rose yang sangat menyebalkan. Padahal kalau boleh jujur, June adalah pria yang sangat tampan. Tubuhnya yang tegap, rahang yang tegas, dan tatapan mata yang tajam membuat wanita terlena sampai tak tahu arah jalan pulang. Oke, itu berlebihan.

Seketika ingatan tentang June mulai mengelilingi pikiran Rose.

Rose masih ingat betul saat ia sedang berjalan menuju lift untuk ke lantai lima—tempat apartemen Rose berada.  Kebetulan saat itu mood Rose sedang tidak baik karena baru saja dipecat dari tempatnya bekerja. Yang lebih menyebalkan, hanya karena telat 5 menit. Bayangkan!

Saat itu, Rose berjalan cepat ke arah lift, ia hendak ke lantai 5—apartemennya. Ia masuk ke dalam lift dengan santai, tetapi saat pintu lift hendak menutup, June berlari dan menggapai pintu lift sehingga ia tidak dapat menjaga keseimbangan tubuhnya. Hal itu membuat June menabrak Rose.

My Boss My Love (Junrose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang