2

1.6K 217 26
                                    

T.w:  R@p3
Jika kalian gak nyaman dengan hal ini gausah dibaca

Pada malam yang gelap dan sunyi. Tidak ada orang sama sekali di Taman saat itu. Terlihat seorang gadis yang tidak lain dan tak bukan adalah (name).

Namun tidak disangka malam itulah yang menjadi awal kisah ini.

Disaat tersebut terdapat beberapa laki - laki yang sedang berjalan disana. Seketika salah satu pemuda melihat seorang perempuan.

"Bos, lihat ada perempuan." ucap salah satu pemuda disana.
"Hmmmmm... Dia boleh juga. Cepat tangkap dia, kita akan bersenang-senang malam ini" ucap sang ketua sambil tersenyum mesum

Tanpa sepengetahuan (name) sudah dikerubungi para pemuda itu. Dia di cegat dan salah satu pemuda memegang kedua tangan (name) dengan erat. (Name) berusaha melawan tapi hal itu sia-sia. Bayangkan saja dirinya melawan 5 orang dewasa dan lebih kuat daripada dirinya, ya pastinya dia kalah tanding.

(Name) teriak sekeras-kerasnya namun hasilnya nihil karena dibekap oleh salah satu pemuda dari geng tersebut. Kedua mata (name) terbuka lebar dan air mata mengalir deras dari mata indah tersebut. Baju yang ia kenakan dirobek dan sang ketua langsung tertawa melihat hal tersebut

"Tubuhmu bagus juga... Setidaknya biarkan kita menyentuh hal berharga ini" kata sang ketua sambil menampilkan senyum mesumnya itu

(Name) tersungkur lemas, tidak bisa bergerak walau dia berusaha. Tidak bisa bicara hanya air mata yang mengalir seperti air terjun dari kedua bola mata itu. Tatapannya mulai kosong seakan dia sudah menjadi mayat.

Namun seketika ia mendengar suara motor dari kejauhan dan tanpa disadari laki-laki bersurai hitam dan panjang datang. (Name) sontak meminta pemuda itu untuk menolongnya

"T- tolong saya..." Lirih (name) yang sudah tak bertenaga, ia tidak tahu apa dia akan mendengarnya atau tidak.

Dilain hal pemuda misterius itu melihat kejadian tersebut didepan mata dan kepalanya sendiri. Seorang gadis yang tersungkur tidak berdaya yang siap dijadikan mainan untuk para orang-orang bejat disana. Baju yang sudah dirobek-robek dan air mata yang mengalir tiada habisnya.

Tanpa berfikir panjang pemuda dengan Surai hitam panjang itu langsung meninju orang-orang disana

"Bos teman-teman kita mulai diserang, kita harus apakan laki-laki itu??" Tanya salah satu pemuda kepada ketuanya
"Serang balik!" Komando dari ketua

Tapi bagaimanapun juga laki-laki yang merupakan ketua divisi 1 Toman tidak peduli sekitarnya. Dia langsung menyerang laki-laki bejat disana tanpa ampun

"Kalian adalah manusia yang menjijikan, tidak tau diri, bodoh, bejat, dan berpemikiran seperti hewan" ucap laki-laki bersurai hitam itu dengan dingin.

Dikarenakan seluruh anggota dari geng bejat ini sudah k.o sang pemuda yang melawan orang-orang tadi melihat gadis tersebut, tubuhnya gemetaran, bajunya sobek, matanya nya masih mengeluarkan air yang tiada habisnya

"Hey... Kamu tidak apa, disini dingin ayo kita duduk di bangku itu" ucap laki-laki bersurai hitam itu dengan lembut, yang dijawab dengan anggukan dari (name)

Sesampainya di tempat duduk laki-laki misterius itu memberikan jaketnya kepada gadis itu

"Pakailah"
"T- terimakasih banyak.. terimakasih... Aku sangat berterimakasih" lirih sang perempuan yang menahan air matanya
"Tidak apa, setidaknya mereka sudahku hajar habis-habisan supaya mereka tau bahwa wanita itu bukan mainan!" Jawab laki-laki tersebut
"Oh ya namamu siapa?" Tanya laki-laki yang tersenyum dan menunjukkan taringnya
"(Full name), bagaimana denganmu?" Tanya gadis itu sambil menatap laki-laki tersebut
"Baji Keisuke" ucapnya sambil tersenyum

Angin berhembus dan daun pohon menari bersamanya. Baji melihat kembali ke arah gadis itu yang mulai tenang. Baji tersenyum padanya dan mengelus kepala (name) dengan pelan. Sontak saja (name) dibuat kaget dan pipinya mulai kemerahan tapi entah kenapa dia tidak mau hal tersebut berhenti, rasanya nyaman dan tenang saat itu

"Mau ku antar pulang?" Tanya Baji
"Apakah itu merepotkanmu?" Tanya (name)
"Pffft BWAHAHAHAHAHAHAHA" Tawa Baji yang lantang dan wajahnya  membuat gadis tersebut teripu malu
"Tentu saja tidak, benar-benar tidak merepotkan. Justru aku ingin menolongmu (last name)"
Lanjut Baji setelah tawanya itu. (Name) hanya mengagguk.

Akhirnya Baji mengantar gadis itu pulang. Di perjalanan Baji melihat perempuan itu dari kaca spionnya. Nampaknya (name) sedang melihat bintang-bintang di langit. Entah kenapa Baji terpesona melihat wajah (name) itu.

"Rumah dimana?" Tanya Baji
"Belok kanan dan rumah yang kedua di kiri jalan adalah rumah ku." Jawab (name)

Setelah mereka sampai (name) ingin mengembalikan jaket Baji yang ia gunakan tapi Baju menolak hal itu dikarenakan baju yang digunakan (name) sobek jadi lebih baik ia gunakan dulu.

"Besok kamu kesini lagi ya? Supaya aku bisa mengembalikan jaket mu" Ucap (name) sambil tersenyum
"Okay" jawab Baji
"Kamu bisa datang kesini jam 7 pagi? Soalnya aku mau sekolah juga besok..." Tanya (name)
"Aku selalu bisa kapanpun itu!" Jawab Baji sambil menunjukan taringnya itu

"Ngomong-ngomong terimakasih karena sudah membantuku
tadi.. aku benar-benar berterima-" kalimat itu dipotong oleh Baji dengan
"Sudah tidak usah sampai segitunya, yang penting kamu baik-baik saja. Cepat bersihkan baju dan badanmu besok kan sekolah" jawab Baji. (Name) hanya tersenyum padanya, yang akhirnya memasuki rumah nya

"Sampai jumpa.." ucap (name)
"Sampai besok juga" balas Baji

Akhirnya Baji pun berangkat pulang ke rumahnya yang tak begitu jauh dari rumah (name).

Hai semua sorry yaw, kalo ini ff aneh dan gak beraturan tapi

Jangan lupa vote thanks<33

Hardest To Love - Baji KeisukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang