27

716 104 88
                                    

Setelah melakukan hal tersebut membuat dirinya agak lega, dia akhirnya berdiri dan membalikan badannya menghadap pintu. Tapi dia terkejut karena melihat Baji yang melihatnya dengan tatapan yang sangat khawatir. Kita

Baji langsung masuk kedalam dan memeluk gadis itu. (Name) yang merasakan sentuhan laki-laki itu langsung menangis di dalam dekapan pacarnya itu.

"Ngapain lu muntah gitu?" Tanya Baji sambil mengelus rambut wanita itu.

"Lu hamil? Sama siapa?" Tanya Baji yang sudah siap menerima kenyataan pahitnya. Tapi sebenarnya dia hanya bercanda saja.

(Name) yang mendengar itu kaget dan menangis lebih kuat yang membuat Baji bingung.

'ini anak beneran hamil?' batinnya.

Akhirnya (name) langsung memukul punggung Baji dan melihat kedua manik laki-laki tersebut.

"Yakali hamil!? Sama siapa emangnya?!" Teriak gadis itu sambil menangis lebih kencang.

"Ya terus lu kenapa?" Tanya Baji sambil tersenyum tipis. (Name) sudah tak kuat untuk menahan tangisannya yang padahal dia sudah menangis daritadi.

(Name) sontak memeluk Baji yang membuat wajahnya mendekap di dada bidang laki-laki tersebut. Gadis itu melanjutkan sesi menangisnya dan mengeluarkan erangan yang menyedihkan dan menyakitkan untuk didengar.

Baji hanya melihat wanita itu dengan tatapan ibanya. Baji hanya memeluk gadis itu sambil mengelus punggung nya.

Setelah dirasa tenang, (name) akhirnya melepas pelukannya dan melihat Baji. Akhirnya menuntun perempuan itu kekamarnya.

Merekapun duduk di atas kasur dan melihat satu sama lain. Baji akhirnya merapikan rambut kekasihnya itu dan tersenyum tipis.

"Tadi kamu kenapa muntah?" Tanya Baji.

"Menurutmu aku cantik?" Tanya (name) balik.

Baji hanya memerjapkan matanya berulang kali dan melihat manik wanita itu dengan kebingungan.

"(Name) lu sakit?" Tanya Baji sambil menempelkan tangannya di dahi wanita itu.

"Jawab dulu pertanyaan ku." Lirih gadis itu yang menunduk.

Baji hanya tersenyum melihat gadis itu dan mengelus rambutnya.

"Ya cantiklah!" Sahut Baji sambil mencium pipi gadis itu.

"Menurutmu aku gemuk? Apa menurutmu aku jelek? Apa wajahku tidak mulus? Jika iya maafkan aku. Jika kamu ingin putus denganku tidak apa. Carilah perempuan yang lebih baik lagi." Jelas (name) yang berusaha menahan air matanya.

Baji sontak saja terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh kekasihnya itu. Baji akhirnya memeluk gadis itu dan mencium kening gadis itu.

"Kamu cantik, juga ngapain aku bertahan sama kamu dari SMA sampe sekarang? " Tanya Baji sambil mengelus rambut wanita itu.

"Terus kenapa kamu masih perjaka? Kamu gak mau tidur sama aku? Kenapa?" Tanya gadis itu yang menyembunyikan wajahnya di dada bidang laki-laki itu.

Baji hanya terdiam mendengar kata-kata wanita itu. Dia tidak menyangka semua akar masalah ini karena dirinya yang masih perjaka. Sangat memalukan.

"(Name), sebenarnya aku tidak mau melakukan itu karena aku takut jika menyakiti mu." Ucap Baji sambil menatap wajah (name) yang merah padam itu.

"Hah?! Ga mungkin lah!" Teriak wanita itu sambil melihat arah lain untuk menyembunyikan wajahnya yang merah itu.

"Bener?" Tanya Baji.
"Iyalah!" Jawab (name).

Akhirnya Baji pergi ke dapur untuk mengambil cemilan supaya (name) bisa memakannya.

"(Name), makan ini jajan, nanti sakit." Ujar Baji sambil memberi beberapa biskuit dan air putih.

"Terima kasih." Ucap (name) sambil mengunyah makanannya.

"Lu ngelakuin hal yang dikamar mandi tadi gara-gara pengen kurus?" Tanya Baji.

"Iya, sorry." Ucap (name) sambil menundukkan kepalanya.

"Sudah gapapa. Kamu cantik kok." Ucap Baji sambil mencubit pipi perempuan itu karena gemas.

"Udah ih! Aku mau makan." Ucap (name) sambil mengembungkan pipinya. Baji hanya terkekeh melihat tingkah (name) yang tak berubah.

(Name) akhirnya memakan makanan nya dan Baji hanya melihat pacarnya itu sambil tersenyum. Baji melihat wajah wanita itu dari mata, pipi, hidung dan bibirnya.

Setelah selesai mengunyah makanannya (name) langsung meminum airnya dan memberikannya ke arah Baji Keisuke.

"Kei, ini thanks ya." Ucap (name) sambil tersenyum.

"Lu sadar ada noda di bibir lu?" Tanya Baji yang menatap datar wanita itu.

"Mana?" Ucap (name) sambil mencari remah-remah biskuit yang ia makan.

Baji hanya mendekatkan wajahnya dan menatap bibir ranum wanita itu. Saat hendak mengelap remahan tersebut menggunakan jarinya, Baji tak bisa menahannya lagi.

Dia langsung menjilat remahan biskuit tersebut dan mencium bibir ranum wanita itu. (Name) merasa kaget karena tindakan yang secara tiba-tiba itu.

Baji melumat bibir wanita tersebut menggigit nya dan menjilatnya. Akhirnya dia menggigit bibir bawah (name) dan yang membuat gadis itu membuka mulutnya.

Baji langsung memasukan lidahnya dan mulai menyelusuri bagian tersebut. Baji benar-benar sudah tidak bisa berpikir jernih. Dia sudah menunggu hal ini dari lama. Baji langsung memeluk gadis itu lebih erat.

(Name) yang merasakan ciuman itu merasa ini bukan ciuman seperti biasanya. Baji benar-benar liar dia tidak menyangka Baji akan menjadi seperti ini.

Karena sudah kehabisan oksigen akhirnya mereka menghentikan ciuman itu. Saat (name) sedang menghirup udara Baji langsung menghisap lehernya dan mulai menggigit leher jenjang tersebut.

To Be Continue.

Disclaimer, Disini Baji sudah berumur 22 yang akan sedangkan (name) sudah berumur 21

Hai semoga suka ya! Sorry kalo jarang upload soalnya sibuk banget akhir-akhir ini.

Chapter selanjutnya lemon atau gak?

Have a nice day/night<33

Ily<3
weirdto.

Hardest To Love - Baji KeisukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang