31

576 95 38
                                    

Keesokan harinya Baji Keisuke seorang pembisnis yang bisa terbilang cukup sukses di usianya. Bangun dari tempat tidur dan mulai menyiapkan dirinya, dari mandi, pakaian dan hal-hal lainnya.

Tak lupa ia sarapan dan pamit kepada ibunya. Dia akhirnya pergi menuju perusahaan nya dan mulai bekerja. Selama dia bekerja dia masih saja memikirkan cincin tunangannya itu.

Apa dia akan melamarnya? Atau tidak hari ini. Tapi bagaimanapun dirinya sudah bertekad memenuhi janji itu dan bahkan dirinya sudah sangat-sangat ingin menjadikan pacarnya itu sebagai istrinya. Sudah 11 tahun pacaran tapi belum menikah.

Dirinya akhirnya duduk di atas kursinya, memikirkan cara melamar dan masa depannya nanti. Untuk masalah finansial dia sudah ada, dia sudah memikirkan acara dan menyiapkan data-data untuk pernikahannya.

Tapi, bagaimanapun dia masih bingung dengan apa yang akan terjadi dimasa depan. Dirinya sudah berusaha sekeras ini hanya untuk masa depannya. Dia tak ingin mengecewakan ibunya yang tercinta itu.

Apakah semuanya sudah cukup?, Apakah masih ada yang perlu dipersiapkan?

Pertanyaan yang terus menerus terpikirkan olehnya sampai lupa jika ada orang didepannya yang melihat wajahnya dengan tatapan aneh.

Kazutora, merupakan teman masa kecil Baji, dirinya sudah berdiri di depan pria bersurai hitam tersebut setidaknya 10 menit. Dirinya tetap sabar menunggunya namun terkadang kesabaran ada batasnya bukan?

Akhirnya Kazutora mengambil buku yang ada di rak dan melemparnya ke arah Baji. Namun karena Baji bisa merasakan suatu benda yang akan terlempar kepadanya dirinya Langung menangkapnya dengan satu tangan.

"Lu Napa bro?" Tanya Kazutora yang bingung dengan sikap Baji yang aneh.

"Masalah mau ngelamar bro, bingung gue." Balas Baji yang membuat Kazutora tertawa.

"Ngapain lu pikirin, juga nanti pasti diterima." Ucap Kazutora yang masih terbahak-bahak atas kalimat yang dilontarkan temannya itu.

"CK, bodo ah! Lu ngapain kesini?" Tanya Baji.

"Oh, mau minta gaji dinaikin sih." Ucapnya dengan nada bercanda.

Baji hanya menatap datar laki-laki didepannya dan siap memukulnya namun Kazutora yang sadar akan hawa membunuh disekitarnya membuat dirinya tertawa dan menggaruk tengkuknya.

"Canda ah elah, serius amat lu jadi orang. Gue sebenernya kesini cuma mau ngasih data dan lain-lain sekalian mau nanya." Ucapnya.

"Nanya apaan?" Tanya pria bermarga Baji itu.

"Gue pengen ngelamar juga, tapi bingung gimana cara." Ucap Kazutora yang malu-malu.

Baji yang mendengar itu langsung tertawa lepas sampai dirinya berdiri dan menepuk punggung Kazutora dengan keras hingga sang empu hampir terjatuh.

Kazutora yang kesal tentu langsung membalas pukulannya. Namun karena sadar gajinya akan dipotong jadi jangan dulu deh.

Akhirnya mereka bertatapan mata dan tertawa kembali, memang aneh. Akhirnya Baji dan Kazutora tak mendapat jawaban yang tepat dari kedua belah pihak yang membuat mereka masih menanyakannya.

"Tanya si Mitsuya aja kali ya?" Ujar Kazutora.

"Iya, atau gak Draken, waktu lamaran kan di atas motor katanya." Sambung Baji.

"Chifuyu juga! Ngelamar make kucing. Memang anak yang baik." Ucap Kazutora.

Dan misi mereka mulai direncanakan untuk menanyai orang tersebut. Diantara temannya sudah ada beberapa yang sudah menikah dan memiliki keluarganya masing-masing.

Hardest To Love - Baji KeisukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang