20

576 85 46
                                    

Keesokan harinya (name) bangun dan melakukan aktifitas nya seperti biasa. Dan langsung memasak dan membangunkan laki-laki yang masih tertidur dengan lelap itu.

"Kei, bangun. Kei?" Ucap (name) sambil menggoncangkan tubuh Baji yang tak kunjung bangun.

"KEISUKE! AYO BANGUN MAKANAN SUDAH SIAP!" Teriak perempuan itu yang membuat Baji kaget dan melihat perempuan itu dengan kesal.

"Masih pagi bangunin orang kayak gitu, ck!" Umpat Baji. Yang akhirnya melewati (name), (name) hanya melihat Baji dengan tatapan bingung.

"Kenapa orang ini seperti ini?" Pikirnya. Akhirnya (name) pergi ke meja makan, disana Baji duduk dan melihat langit-langit.

"Ayo makan." Ucap (name)
"Hmm." Balas Baji yang langsung menyantap makanan yang ada didepannya.

"Oh ya, ibumu belum pulang. Apa dia akan baik-baik saja?" Tanya (name).
"Lu bisa ga usah bacot gak sih?" Ucap Baji dengan datar. Jujur saja (name) agak kaget dengan apa yang dia katakan saat ini.

"Apa aku beban?" Batinnya.

Akhirnya karena canggung (name) hanya makan sarapan yang telah ia buat. Setelah makan sarapan mereka selesai. (Name) langsung mencuci piringnya beserta piring Baji.

"Kei, mandi ya?"
"Ya."

"Ini manusia kenapa sih?"

Saat ini (name) benar-benar bingung dengan pacarnya itu. Kemarin baik-baik saja pikirnya tapi sekarang galak amat. Lagi PMS mungkin?

Dia cowok ngapain PMS, atau mungkin moodnya yang gak bagus?

Setelah 15 menit Baji keluar dari kamar mandi. Wajahnya masih terlihat seperti orang marah. Dia agak bingung tapi akhirnya (name) masuk ke kamar mandi.

"Sepertinya dia butuh waktu." Pikir (name).

Setelah selesai mandi dia pergi ke kamar tamu untuk menggunakan bajunya dan mencuci pakaian Baji dan dirinya di mesin cuci.

Akhirnya (name) pergi ke kamar Baji dia sedang merenung dan melihat ke lantai. Sekitar 2 menit dia langsung berdiri dan membanting meja belajarnya, kasur yang sudah berantakan dan lemari baju yang ia jatuhkan. Buku yang ia sobek dan alat tulis ia patahkan dan membuangnya. Kamar bagaikan kapal Titanic yang terpecah.

(Name) yang berada didepan pintu hanya melihat Baji. Dirinya agak takut sebenarnya, mengapa tiba-tiba semua menjadi seperti ini?

Di lain sisi, Baji yang melihat pacarnya didepan pintu kamar nya itu akhirnya menghampirinya. Dengan wajah yang dingin melihat kedua manik indahnya (name).

Jujur saja saat ini (name) sangat ketakutan, dia benar-benar bingung dengan apa yang terjadi. Dia sangat takut jika Baji kemungkinan akan membunuhnya.

Baji hanya menatap datar gadis tersebut, dia akhirnya memegang bahu (name) yang dia tidak sadari mencengkeram bahu gadis itu dengan kuat. (Name) hanya mendesis karena rasa sakit yang ia terima itu.

"Kei, kamu kenapa?" Lirih (name).

Baji tersadar dengan apa yang ia lakukan ia melihat (name) dengan wajah yang tersenyum tipis karena menahan rasa sakit yang dia perbuat. Baji melepaskan cengkeramannya itu dan melihat ke arah kamarnya yang sudah berantakan bukan main.

Baji terjatuh di tempat ia berdiri. Dia benar-benar takut dan bingung. Pikirannya kacau, dia benar-benar marah tapi kenapa? Apa yang terjadi.

"(Name) maaf, maaf kan aku." Lirih laki-laki tersebut sambil melihat ke arah lantai, tangan yang memegang rambutnya. Dia gemetaran bukan main.

Hardest To Love - Baji KeisukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang