11

718 118 30
                                    

Di pagi hari yang cerah, genangan air yang membasahi jalanan, embun yang ada diatas daun serta burung yang berkicau. Cahaya matahari yang merambat masuk melalui jendela yang menyinari wajah mayat- eh seorang pemuda yang sedang tertidur pulas.

Akhirnya bangunlah pemuda itu dari tidurnya, dia bangun dengan kondisi memeluk bantal. Tidak ada gadis yang ia peluk semalam.

"Seinget gue, gue meluk (name) deh" batin Baji. Tapi disaat berfikir dia mencium aroma yang lezat. Yang membuat perutnya bergemuruh.

Akhirnya Baji keluar dan menemukan pacarnya yang menggunakan baju tidurnya dan celemek yang sedang memasak. Baji pun menghampirinya dan memeluknya dari belakang.

(Name) yang merasakan kehadiran laki-laki itu terkejut, karena saat sedang santai memasak tiba-tiba dipeluk oleh kekasihnya itu.

"Kenapa?" Tanya gadis itu.
"Pengen aja sih" jawab Baji sambil mengubur wajahnya di bahu pacarnya itu.

Dia mengirup wangi tubuh gadis itu. Bau yang sangat menenangkan, dia menyukainya. Baji tetap memeluk gadis itu dengan erat, dia tidak mau momen ini berakhir.

Di lain hal gadis yang dipeluk itu berusaha sebisa mungkin untuk memasak, tangannya kaku karena hal yang dilakukan oleh laki-laki yang bersurai hitam itu. Deru nafasnya yang mengenai lehernya membuat dirinya merasa geli.

"Baji, bisa siapkan meja? Sarapannya sudah siap" bisik (name) kepada Baji. Yang disusul anggukan darinya.

Setelah meja dipersiapkan, (name) langsung menyiapkan bekal untuk ayahnya karena pasien masih banyak yang harus diurusi dan kemungkinan ayahnya tak bisa pulang. Setelah menyiapkan bekal untuk ayahnya dia langsung menyiapkan sarapan di meja makan.

"Silahkan dimakan." Ucap (name). Baji hanya melihat wajah gadis itu yang membuat wajah gadis itu memerah.
"Ada yang salah dengan penampilan ku?" Batin (name).

"Lu bisa masak?" Tanya pemuda yang ada didepannya.
"Iya bisa" jawab lawan bicaranya sambil tersenyum.
"Oke" yang disusul dengan Baji yang menyantap makanannya itu.

"Enak juga" tutu Baji sambil mengunyah makannya
"Emang kamu kira gak enak?" Tanya gadis itu sambil melihat Baji. Yang disusul dengan anggukan Baji.

Saat ini (name) ingin menjambak rambut Baji tapi masih pagi gausah marah-marah lah. Setelah selesai makan, (name) langsung mencuci piring kotor. Baji pun berinisiatif untuk membantu pacarnya tapi ditolak olehnya.

"Aku nanti mau jenguk ibukku, lu ikut?" Tanya Baji. Mata gadis itu bersinar.
"Akhirnya ketemu calon mertua" batinnya yang disusul dengan dirinya yang menampar pipinya sendiri.

"Tentu saja aku mau!" Ucap (name) sambil tersenyum yang membuat Baji tertawa kecil melihat kelakuannya.

"Baji mandi disini aja, banyak banget baju papah yang gak kepake. Kamu pake aja ya?" Ucap (name), Baji berpikir sementara dan disusul dengan anggukan Baji.

Setelah mempersiapkan diri mereka pergi ke rumah sakit dan pergi menjenguk ibunya Baji. Tapi sebelum kesana (name) dan Baji pergi menemui ayah gadis itu untuk memberikan bekalnya.

"Permisi, pah ini bekal makanan buat papah, jangan lupa dimakan" ucap anaknya sambil tersenyum. Ayah yang melihatnya membuatnya tersenyum dan saat ayahnya melihat laki-laki dibelakangnya membuat matanya terbelalak.

Bagaimana tidak, dia melihat Baji mengenakan baju lamanya. "Tapi keren juga" batinnya yang disusul dengan dirinya yang melihat (name)

"Kalian tidur dirumah?" Tanya ayahnya yang membuat Baji datang dan memberi salam.
"Iya, saya kemarin menginap karena hujan deras. Dan maafkan saya karena saya menggunakan baju lama anda" ucap Baji sambil membungkukkan badan nya.

Hardest To Love - Baji KeisukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang