33

600 84 10
                                    

Sudah 6 tahun sejak pernikahan itu berlangsung. Kini (name) sedang duduk didepan batu nisan, bersama anaknya Kaoru Baji. Dan dimana marga (name) sudah menjadi Baji. Namun hati yang bahagia itu kini harus bisa menahan rasa sakit yang sedang ia rasakan.

'pemakaman keluarga Baji'

Itulah yang tertulis disana, jujur hati (name) sangat sesak. Namun anaknya yang bernama Kaoru hanya diam sambil mengelus rambut ibunya.

Chifuyu, Kazutora, Mikey, Draken, Nahoya dan kembarannya juga datang ke tempat tersebut. Acara yang mengharukan.

Semua orang tampak tegar namun beberapa juga tampak menahan tangis. Ibunya Baji juga datang ke tempat itu, namun dirinya hanya duduk diam namun sedikit yang orang tau hatinya hancur dan berusaha menahan kepedihan yang dia alami.

Disinilah semuanya, mengikhlaskan yang sudah pergi, mengheningkan cipta dan berdoa untuk kedepannya.
Kaoru jujur tidak tau apa-apa, yang ia tau hanya. Seseorang sudah pulang ke tempat asalnya.

Kerabat yang bahkan masih belum bisa mengikhlaskan nya masih menangis dan ada juga yang pingsan.







"Kaoru! Ayah datang!!" Teriak seseorang dengan Surai hitam dan panjang sambil berlari ke arah istri dan anaknya.

Semua orang melihat Baji dengan tatapan bingung.

Apa yang terjadi?
Apa maksud semua ini?

Mari kita pergi ke waktu dimana upacara pernikahan Keisuke dan (Name).

Ayah kandung Baji, dia datang dengan istri mudanya. Disana, Baji sebenarnya masih memiliki dendam kepada ayahnya atas apa yang diperbuat dimasa lalu. Namun bagaimana lagi.

"Kei, kamu sudah besar ya.." ucap ayahnya.

"Iya, bagaimana kabar ayah?" Tanya Baji.

"Baik, bagaimana dengan mu?" Tanya ayahnya.

"Sangat bahagia." Ucap baju sambil tersenyum.

Akhirnya ayahnya mengajak Baji untuk pergi ke balkon sebentar untuk berbicara berdua.

"Ada apa?" Tanya Keisuke

"Kei, maafkan ayah. Maaf jika ayah sudah membuat hidupmu dan ibumu menderita, maafkan ayah. Jika kamu belum bisa memaafkan juga tidak apa. Sungguh maafkan ayah." Ucap laki-laki paruh baya itu sambil menahan air matanya.

Baji hanya menatap datar laki-laki itu dan melihat pemandangan sekitar kota. Suasana sepi, tidak ada yang berani membuka percakapan saat itu.

"Melihat kota dari sini mengingatkan ku saat kita berkendara di jalanan dengan motor kesayangannya ayah." Ucap Baji sambil tersenyum tipis.

Ayah Baji sudah tidak bisa menahan air matanya dan menangis. Air mata yang terus mengalir dari sedih, bingung dan lega.

Keisuke membiarkan ayahnya untuk mengeluarkan semuanya dan memberikannya waktu. Ibunya Baji sedari tadi mengintip melalui pintu disana. Dirinya juga ikut menangis melihat pria paruh baya itu.

Sangat sakit melihat seorang pria menangis, sangat menyakitkan. (Name) pun datang ke tempat ibunya Baji berada. Dan disana dia melihat Baji dan ayahnya.

Saat ingin menghampiri dirinya hanya melihat seorang ayah dan anak yang sedang melihat ke arah kota yang menurut nya sangat indah. Namun atensi matanya mengarah ke arah pria paruh baya yang sedang menangis.

Entah mengapa hal itu membuat hatinya hancur berkeping-keping. Sangat menyakitkan untuk menyaksikan momen yang mengharukan ini.

Dan semenjak saat itu, ayahnya Baji sering sekali datang menjenguk anaknya, bahkan saat (name) hamil saja, mertuanya itu datang dengan membawa cemilan.

Terkadang Keisuke juga heran, namun dia juga senang ayahnya berusaha memperbaiki kesalahannya walau memang sulit di terima. Namun setidaknya dia sudah berusaha.

Dan bahkan saat detik-detik melahirkan pun, ayah Baji benar-benar semangat dan bahkan berbincang dengan ayah nya (name).

Saat Kaoru sudah dilahirkan, ayah Baji benar-benar memanjakannya. Sampai-sampai Keisuke bingung dengan ayahnya.

Saat Kaoru berumur 4 tahun, kakeknya itu selalu mengajaknya naik motor mengelilingi Tokyo, sama seperti apa yang dia lakukan dengan Keisuke.

Dan kadang juga Keisuke dan (name) juga ikut berkendara malam bersama. Sangat menyenangkan.

Jikalau seseorang yang mereka harap bisa tinggal lebih lama itu abadi. Namun semuanya akan pergi pada akhirnya bukan?

Ayahnya Baji, mengalami sakit gagal jantung. Dirinya sudah dirawat di rumah sakit. Bahkan semua orang benar-benar takut kehilangannya. Ibunya Baji disana juga datang hanya sekedar menjenguk.

Kini hubungan mereka hanya seperti teman. Keisuke dan (name) juga datang untuk merawatnya. Tak lupa mereka membawa Kaoru karena itu adalah permintaan sang kakek.

Dan datanglah disaat yang sangat tidak pernah orang harapkan. Dimana seorang pria yang kini sudah memiliki cucu itu harus pergi meninggalkan semua.

"Tolong jaga Kaoru, maafkan ayah karena tidak bisa menjadi ayah yang baik. Terimakasih." Itulah ucapan terakhir nya.

Jujur Baji sangat sedih namun berubah menjadi kemarahan. Tapi mau bagaimana lagi. Semua orang akan pergi pada akhirnya.



Dan disinilah mereka hanya berdoa yang terbaik untuk ayahnya Keisuke. Dan mengikhlaskan kepergiannya.

Setelah kejadian itu, Keisuke dan (name) benar-benar terpukul, Keisuke berusaha tetap tegar, namun bagaimanapun semua manusia mempunyai perasaan.

(Name) berusaha menenangkan Keisuke. Dan bahkan Kaoru juga berusaha membantu ayahnya untuk bangkit.

3 bulan kemudian.

Keluarga Baji kini makin dekat. Sangat erat dan harmonis. Jujur mereka sangat senang bisa memiliki keluarga yang harmonis.

Cita-cita Baji kini sudah ia raih. Mempunyai anak dan istri. Dan mempunyai keluarga yang sangat ia dambakan.

Namun hanya 1 hal yang ia harus raih, menjadi suami sekaligus ayah yang baik.

"Aku akan berusaha." Itulah yang diucapkan oleh Baji Keisuke.



The end.

Hai semua, sudah selesai horeee. Terimakasih karena sudah mau baca cerita saya.. maaf jika agak kurang bagus dan gimana gitu..

Tugas saya banyak teman-teman dan dunia itu selalu saja ada masalah. Maaf jika saya up nya lama sekali..

Anyway apa kabar semoga baik dan sehat yaw!! I love you all<33

Dan terimakasih.

Maaf jika ada kesalahan dan hal-hal yang kurang mengenakkan.

Ily<33
weirdto.






Hardest To Love - Baji KeisukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang