5

11.2K 504 0
                                    

***

Sebelum memasuki pesawat pribadinya, revan meminta alex untuk memberikan jasmine selembar kertas dan balpoin untuk di tandatangani. Setelah semua urusannya dengan alex selesai, revan langsung memasuki pesawat dan terbang ke london, perusahaan nya di sana sedikit bermasalah dan membuat revan harus turun tangan.

***

Saat sampai di london dirinya langsung di sambut reno. Salah satu anak buahnya yang hanya mau mengurus dunia bisnis tanpa mau ikut campur dengan dunia bawah revan dan temannya yang lain.

"Selamat datang di london, tuan. Semua keperluan anda sudah di siapkan dan anda hanya tinggal menempati pethouse nya"

Revan mengangguk dan berjalan memasuki lift, tentu diikuti reno di belakangnya.

"Bagaimana dengan para tikus liar itu?" Tanya revan dengan pandangan lurus kedepan.

Reno yang paham pertanyaan revan langsung mengangguk dan mulai menjelaskan. "Saat ini semua masih dalam kendali, satu persatu masalah di dalam kantor terselesaikan dengan rata, dan di pastikan mereka tidak akan menyentuh perusahaan anda lagi"

Revan mengangguk, dan saat pintu lift terbuka di lantai teratas yang mereka tuju, revan melangkahkan kakinya keluar dan memasuki satu-satunya pintu yanga da di lantai teratas itu.

Reno membukakam pintu untuk revan dan mereka mulai melanjutkan obrolan tadi hingga tuntas.

***

Revan membaca syarat yang di tulis jasmine di kertas yang alex berikan. Siang itu saat revan sedang bersantai di ruangannya, alex datang sesuai permintaannya kemarin dengan membawa kertas yang diminta revan.

Tidak banyak yang jasmine tulis, hanya beberapa syarat yang harus revan lakukan dan itu sangat mudah untuk seorang revan.

"Baiklah, kalau begitu buat menjadi dua map dan salah satu nya berikan pada jasmine, setelah itu. Awasi gadis itu, jangan sampai dia keluar dari dalam rumah"

Alex mengangguk mengerti, dia membawa kembali kertas yang jasmine tulis dan yang revan tulis di kertas berbeda kembali ke indo, untuk di resmikan.

***

Tiga hari revan tidak di rumah, dan saat revan pulang, revan langsung menemui jasmine di kamar dan memberikan syrat-syarat yang revan buat pada jasmine yang sudah berubah menjadi sebuah map.

Saat jasmine membaca syarat yang di tulis revan. Jasmine memang harus membicarakan hal ini lagi. Syarat yang di berikan revan dalam urusan ranjang tidak bisa jasmine setujui karna jasmine manusia bukan boneka yang bisa diperlakukan seenaknya.

"Sudah dibaca, kan? Tanda tangani untuk di resmikan" revan memberikan jasmine pulpen namun hanya di tatap oleh jasmine.

Menyimpan kembali surat itu di atas meja dan memantapkan hati untuk membicarakan hal ini dengan revan. Walau terdapat rasa takut namun hal ini harus segera di perjelas.

"Aku tidak akan menandatangi surat ini sebelum kau menjelaskan tentang ini" jasmine menunjuk nomemor 10 yang bertuliskan tentang pembayaran.

Revan mengangkat sebelah alisnya seolah menunggu kelanjutan ucapan jasmine.

"Maksudku, kau menganggapku wanita bayaran?" Tanya jasmine dengan jantung yang bertalu-talu. Jasmine sedikit gugup menanti jawaban apa yang akan revan katakan.

Jasmine hanya merasa terhina karna revan menuliskan setiapkali selesai melakukan hubungan, revan akan mengirimkan uang kedalam rekining jasmine. Jasmine tidak tahu apa yang lelaki di depannya itu pikirkan. Jamsine hanya tidak menyangka jika dirinya akan dianggap wanita bayaran oleh revan.

"Jadi, kau tidak mau ku berikan uang? Bukankah wanita itu memang menginginkan uang?"

Plak!

Jasmine menampar revan tanpa ragu. Dan revan langsung menatap jasmine dengan tajam.

"Kau" tunjuk jasmine tepat pada wajah revan, "kau lelaki brengsek yang pernah ku temui, aku memang seorang wanita, tapi kau tidak bisa memandangku sama seperti kau memandang wanita bayaran. Jika kau lupa, kaulah yang sudah menodaiku, bukannya meminta maaf, kau malah memperlakukanku seperti ini"

Revan mengeraskan rahangnya. Baru kali ini ada wanita yang berani menamparnya dan berteriak di depan wajahnya. Revan semakin tertarik dengan jasmine, gadis lugu yang berani menampar dan meneriakinya.

"Setuju atau tidak, aku akan tetap membayarmu setelah permainan malam kita. Dan tanda tangani suratnya" setelah kengatakan hal itu, revan langsung melesat pergi keluar meninggalkan jasmine dengan sjuta keksalan yang memuncak.

Jasmine membolakan matanya, lelaki ini benar-benar tidak punya hati. "Tidak, aku tidak mau."

Jasmine kembali berfikir, dirinya hanya ingin terbebas secepatnya dari pria kejam ini. Namun dirinya juga pasti akan membutuhkan biaya untuk hidup di dunia kejam ini. Jasmine memang memiliki cita-cita untuk hidup lebih baik dari sebelumnya. Tapi dengan cara kotor seperti ini? Mungkin ini memang jalan cepat menuju kesuksesan, namun jasmine harus kembali berfikir ulang untuk urusan yang satu ini.

"Baiklah jasmine, mungkin ini memang sudah menjadi takdirmu. Hanya dua bulan, setelah dua bulan selesai, maka kau akan terbebas dari siksaan ini"

***

Toktok!

"Masuk"

Alex memasuki kamar pribadi revan yang berada di lantai tiga, dan menyerahkan surat perjanjian antara revan dan jasmine yang sudah jasmine tandatangani.

Revan menyeringai, revan kira jasmine akan menolak nya. Namun ternyata semua wanita memang sama saja. Hanya menginginkan uang dan harta, dan tidak memperdulikan harga dirinya.

"Bagus, bagaimana dengan pengiriman senjata malam ini?" Tanya revan mulai membahas tentang pengiriman senjata yang akan di lakukan malam nanti.

"Semua sudah siap, beberapa mengalihkan perhatian polisi dan sisanya melakukan transaksi"

"Good. Aku tidak ingin ada campur tangan polisi dalam urusan ini, tetao awasi para polisi itu. Jangan sampai mereka memasuki area transaksi"

Pembahasan mereka mulai pada hal yang sangat serius hingga jam sudah menunjukan jam makan malam.

Revan mengajak alex untuk makan maLam bersama di mensionnya sebelum pulang. Dan saat mereka memasuki ruang makan, revan melihat jasmine yang sudah menduduki tempatnya sambil bermain ponsel.

Memang alex sempat mengatakan jika kasmine meminta tas beserta isinya di kembalikan dan revan memberikan apa yang jasmine minta.

Jasmine yang menyadari jika revan dan alex memasuki ruang makan berusaha acuh tak acuh dan lebih memilih memainkan ponselnya walaupun hanya menggeser-geser layar utamanya. Jasmine hanya masih merasa kesal saja dengan revan yang menganggapnya wanita bayaran.

Setelah semua hidangan siap, seperti biasa jasmine dilayani oleh lea dan thea dan saat makan malam berlangsung para pelayan yang melayani berdiri di belkang dan menunggu mereka selesai makan.

Saat melihat lea dan thea, jasmine baru saja ingat jika dirinya ingin membahas tentang nia pada revan.

Mungkin setelah makan malam selesai, jasmine akan menemui revan dan membicarakan masalah nia.

***

"Revan, tunggu" jasmine menahan revan yang akan menaiki tangga ke lantai atas.

Revan menghentikan langkahnya dan berbalik menatap jasmine. "Ada apa?"

Lengan jasmine saling meremas satu sama lain, kenapa jasmine selaku gugup jika di tatap seperti itu oleh revan.

"Aku, aku ingin membicarakan soal nia"

***

The Love Struggle Of The Mafia [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang