8

9.3K 486 0
                                    

***

Revan yang melihat tasya terjatuh dengan luka di wajahnya seketika langsung menuduh jasmine yang ada disana.

Padahal revan tidak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi, revan hanya melihat ahirnya saja. Tanpa melihat dari awal.

Revan memanggil pelayan untuk membawa tasya ke dalam dan kengobati lukanya. Sedangkan jasmine, dengan kasar revan menarik tangan jasmine ke arah kolam renang.

Jasmine berjalan setentah berlari, mencoba menyeimbangi langkah revan yang lebar. Lengannya terasa sangat sakit karna di cengkram dengan kuat.

Saat sampai di kolam renang revan berhadapan dengan jasmine. Menatap jasmine dengan tajam dan marah.

"Kenapa kau melukai tasya?" Tanyanya sedikit menggeram menahan marah.

"Tidak, dia menjatuhkan dirinya sendiri dan melukai dirinya sendiri" jelas jasmine menggelengkan kepalanya cepat.

"Jangan membohongiku"

Byurr

Revan langsung melempar jasmine kedalam kolam renang. Tak peduli jasmine bisa berenang atau tidak. Revan tidak peduli.

"Jangan keluar dari kolam sebelum hukumanmu selesai."

Tanpa memperdulikan jasmine yang terengah di kolam revan langsung berjalan masuk kedalam dan mengatakan pada penjaga dan pelayan untuk tidak ada yang menolong jasmine.

Dari kejauhan, lea dan thea hanya bisa menatap kasihan pada jasmine yang menggigil kedinginan di dalam kolam.

Sedangkan jasmine. Jasmine bersyukur karna revan melemparnya pada sisi yang tidak terlalu dalam hingga jasmine bisa berdiri tanpa perlu takut tenggelam karna jasmine tidak bisa berenang.

Tubuhnya menggigil kedinginan, nafas jasmine mulai terengah karna tidak biasa dengan air yang menenggelamkan tubuhnya hingga dadanya.

***

Revan melihat tasya yang selesai di obati. Sekarang pipi gadis itu di tempeli plester luka untuk menutupi lukanya.

"Revan, kenapa wanita itu bisa ada di sini. Kenapa kau tidak memecatnya saja, sih?" Rengek tasya bergelayut masnja pada lengan revan, dan menyandarkan kepalanya pada bahu revan.

"Biarkan saja. Jangan diurusi yang penting dia tidak melukaimu"

Tasya memanykan bibirnya dan langsung tersenyum saat melihat wajah tampan revan.

"Bagaimana jika kita bermain, itung-itung sebagai obat luka yang diciptakan pelayanmu itu"

Revan menyeringai dan menarik tasya ke kamar tamu di lantai utama.

Tasya yang sudah mengenal revan lama pun tidak pernah diijinkan melihat kamar pribadi revan ataupun diijinkan memasuki area lantai tiga. Hanya orang-orang tententu saja yang diijinkan memasuki kamar revan.

Mereka menghabiskan waktu sepanjang malam dengan kenikmatan. Tak peduli jika jasmine kedinginan di dalam air kolam. Bahkan wajahnya sudah memucat dan melemah.

***

Para penjaga yang kebagian shif berjaga malam langsung hawatir dan panik saat melihat ada seorang gadis yang berdiam diri di dalam kolam.

Tapi saat akan menolongnya. Salah satu rekannya memberi tahu jika jasmine sedang di hukuk revan dan tidak ada yang boleh menolongnya.

Para penjaga hanya menatap kasian pada jasmine. Jantung mereka seperti di uji dengan melihati jasmine yang sesekali memejamkan matanya.

Tak jauh berbeda dengan penjaga di luar, para pelayan juga terus menatap dan memperhatikan jasmine dari kaca. Yang paling hawatir adalah lea dan thea. Mereka yang lebih awal mengenal jasmine bahkan jasmine kadang memanggil mereka kaka karna umur mereka yang jauh lebih tua lima tahun dari jasmine.

"Apa yang harus kita lakukan, lea. Jasmine bisa mati jika semalaman berada di kolam" ujar thea dengan hawatir.

"Kita tidak bisa melakukan apapun, thea. Tuan revan pasti akan menghukum kita juga dan menambah hukuman nona jasmine" thea mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan lea.

***

Jam sudah menunjukan pukul empat pagi, dan revan memilih kembali ke kamarnya di lantai tiga, saat melewati lantai dua revan menghentikan langkahnya.

Perasaannya seperti merasa jika revan melupakan sesuatu. Tapi revan tidak ingat apa yang ia lupakan dan lebih memilih melanjutkan langkahnya.

Saat memesuki kamarnya, revan langsung membersihkan tubuhnya dan berpakaian.

Saat akan membaringkan tubuhnya, seseorang mengetuk pintu kamarnya. Ntah manusia mana yang sudah berani mengganggu tidurnya di jam begini.

Saat membuka pintu, revan melihat lea yang berdiri gemetar di delannya. Dengan kepala tertunduk lea berkata.

"Tu-tuan. Maaf mengganggu waktu istirahat anda. Te-tetapi, nona jasmine, no-nona pingsan di dalam air kolam tuan"

Tanpa memperdulikan apapun, revan langsung berlari kebawah, kearah kolam renang.

Saat sampai di kolam renang, revan melihat jelas tubuh jasmine yang melayang di atas air.

Tak peduli jika tubuhnya akan basah kuyup. Revan menceburkan dirinya kedalam air kolam dan mengangkat tubuh jasmine ke darat.

Jantung revan terus berdetak cepat seperti akan meledak, revan tanpa peduli apapun langsung memberi pertolongan pertama dengan menekan dada jasmine dan memberikan nafas buatan.

Saat jasmine batuk dan memuncratkan air dari dalam mulutnya namun tetap memejamkan mata membuat revan semakin panik dan langsung membawa jasmine ke rumah sakit.

***

The Love Struggle Of The Mafia [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang