23

11.8K 515 8
                                    

***

Setelah menghabiskan waktu berjam-jam. Kini jasmine dan revan duduk diam di dalam mobil yang akan membawa mereka ke rumah utama revan.

Setelah menyadari kesalahan fatalnya. Revan menjual rumah lamanya dan membuat rumah baru untuk dirinya dan jasmine. Tentu dengan putranya yang baru saja ia ketahui.

Jasmine menatap revan yang sedang mengelus pipi bulat varen yang tertidur di pangkuannya.

Dalam diam jasmine tersenyum, dadanya menghangat bisa melihat putranya yang cepat akrab dengan revan.

Dilihat dari segi manapun. Varen memang sangat mirip dengan revan, dari mata hitamnya, rambut hitam, dan tinggi badannya.

Revan yang merasa di perhatikanpun langsung menoleh dan tersenyum tipis membuat pipi jasmine bersemu dan dengan cepat memalingkan pandangannya ke arah lain.

Jasmine melihat jika mobil yang di tumpanginya memasuki rumah besar dan mewah.

"Ini rumah siapa?" Tanyanya memandang revan.

"Milikmu, aku membuatnya husus untukmu. Semua yang ada di rumah ini atas nama dirimu, termasuk mobil yang ada di garasi" jawabnya dan langsung turun dari mobil.

Jasmine hanya mengikuti saja kemana revan pergi, bukan tanpa alasan jasmine mengikuti revan, tetapi karna revan menggendong varen.

Menaiki tanga dan masuk keruang santai lalu memasuki sebuah kamar yang sudah di desains kamar anak-anak.

Ada banyak sekali mainan anak laki-laki di kamar itu. Dari robot, mobil, dari yang terkecil sampai yang terbesar ada di dalam kamar itu.

Revan menaruh tubuh mungil itu di atas kasur dan menyelimutinya. "Apa ada yang varen suakai di kamar ini?"

"Kamu harusnya tidak memanjakan varen seperti ini, aku tidak ingin putraku menjadi sombong dan arogan besar nanti"

"Dia putraku. Dia akan mendapatkan apapun yang di inginkannya selagi aku mampu" ujar revan merangkul jasmine keluar dari kamar varen. "Ini kamar kita, semua barang-barangmu sudah ada di rungan ganti"

Kini mereka memasuki kamar lain yang sangat luas dan di dominasi warna hitam putih.

"Kamar kita?" Tanya jasmine menatap revan.

Revan mengecup pipi jasmine dan mengangguk. "Kita akan menikah besok, aku tidak ingin memberimu ruang untuk pergi dariku lagi. Cukup sekali saja seumur hidup aku kehilanganmu"

***

Keesokan harinya.

Revan menepati ucapannya, pagi-pagi sekali jasmine sudah di rias dengan sangat cantik gaun yang sangat indah melekat pas di tubuhnya.

Revan menepati ucapannya, pagi-pagi sekali jasmine sudah di rias dengan sangat cantik gaun yang sangat indah melekat pas di tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah di rias jasmine di bawa ke sebuah gedung hotel yang sangat mewah.

Setelah di rias jasmine di bawa ke sebuah gedung hotel yang sangat mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Love Struggle Of The Mafia [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang