***
Pada pagi ini, jasmine sadar dari mimpi buruknya. Bahkan saat revan menceburkan jasmine kedalam kolampun sampai terbawa kealam bawah sadarnya. Membuat jasmine tak ingin lagi bertemu dengan revan.
Saat sadar dirinya berada di rumah sakit dan tidak ada seorangpun yang menemaninya membuat hati kecil jasmine merasa kecewa karna tidak menemukan keberadaan revan di dekatnya.
Lagi, jasmine malah memikirkan revan, bahkan di saat seperti inipun, lelaki itu masih saja memenuhi isi kepalanya, bisakah untuk revan melepaskan jasmine tanpa syarat.
Dalam hati jasmine berkata 'tenang jasmine, hanya tinggal enam minggu lagi kau bisa bebas dari dia tanpa syarat apapun'
Saat jasmine berusaha duduk, lengan seseorang tiba-tiba membantunya untuk duduk dan memposisikan kepala ranjang agar nyaman untuk bersandar.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanyanya sambil memposisikan bantal di belakang punggung jasmine untuk sandaran.
"Aku baik-baik saja. Kenapa alex disini?" Tanya jasmine pada alex yang duduk di kursi samping ranjangnya.
"Aku hanya diminta tuan revan untuk menjagamu di sini. Jadi cepatlah sembuh"
Jasmine hanya mengangguk dan menerima bubur dari alex.
"Cepat makan setelah itu minum obatnya. Aku ada di depan jika kau membutuhkan sesuatu"
Jasmine kembali mengangguk. Tak mengatakan apapun atau pun bertanya setelah mendengar nama revan, jasmine merasa perasaannya mudah berubah, kadang senang mendengar dan menyebut nama lelaki itu, tetapi kadang juga benci dan tak ingin mendengar nama revan.
Ntah, jasmine hanya ingin cepat sembuh dan keluar dari rumah sakit ini, lalu menunggu waktu untuk menyelesaikan pekerjaannya.
***
Revan sedang melakukan meeting saat alex memberi laporan jika jasmine sudah sadar dan memakan bubur juga obatnya dengan teratur.
Semua berjalan lancar, sesuai keinginan revan, jasmine menuruti apapun yang revan minta, bahkan revan juga pernah meminta jasmie untuk cepat keluar dari rumah sakit dan melakukan tugasnya lagi melalui alex ataupun edward.
Dan jasmine hanya mengangguk menurut. Bahkan dokter mengatakan jika keadaan jasmine membaik dan diijinkan pulang jika obat jasmine habis.
***
Selama di rumah sakit, jasmine tidak pernah melihat keberadaan revan, setidaknya lelaki itu menengoknya di rumah sakit, karna gara-gara revan juga jasmine jadi masuk rumah sakit.
Tetapi disisi lain jasmine juga tidak ingin melihat revan. Ntahlah jasmine pusing dan bingung dengan perasaannya sendiri.
Makan, pakaian dan lainnya hanya alex dan edward yang mengantarkannya pada jasmine, bahkan siang atau malam, salah satunya pasti ada yang berjaga di depan pintunya.
Hal itu membuat jasmine sedikit aneh, jasmine merasa seperti tahanan yang selalu di jaga dan di awasi.
***
Dua hari setelah sadar jasmine sudah diijinkan pulang oleh dokter. Dan jasmine pulang bersama alex. Saat di jalan tak banyak obrolan yang memenuhi mobil itu.
Bahkan hingga sampai di mension revan saja mobil masih hening. Saat jasmine keluar dari mobil, keadaan mension sangat sepi, tidak seperti biasanya, penjaga yang biasa berjaga di depanpun tidak ada.
Di dalam juga tidak kalah sepi seperti di liar, ntah kemana para maid yang selalu mondar mandir dimana mana. Mereka juga tidak ada.
Samar-samar jasmine mendengar suara dari lantai dua. Jasmine yang selalu penasaran melihat apa yang ada di salah satu kamar di lantai dua.
Pintu itu tidak tertutup rapat hingga jasmine bisa melihat dengan jelas apa dan siapa yang ada di dalam kamar itu.
Jasmine membolakan matanya dan berjalan cepat kearah kamarnya. Jasmine bisa melihat dengan jelas jika revan dan tasya sedang melakukan hal intim di dalam sana.
Jasmine hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak melihat apapun dengan menyibukan diri di dalam kamarnya.
Seketika jasmine ingat dengan obrolannya dengan alex saat di jalan tadi, jika revan sudah ada di kantor, bekerja.
Tetapi jasmine melihat jelas jika revam ada di rumah, bersama wanitanya. Tetapi kenapa jasmine malah sedih dan sakit hati pada revan, sedangkan revan saja tidak pernah peduli padanya.
Apa mungkin jasmine memang mulai menyukai revan, lelaki angkuh, kasar, dan tidak tahu diri itu.
Jasmine menggeleng, tidak, jasmine tidak boleh sampai menyukai revan. Lelaki yang sudah menghancurkan kehidupannya.
Revan adalah lelaki brengsek yang tidak pantas di sukai oleh jasmine. Semua yang jasmine lakukan hanya semata-mata untuk menjadi istri yang baik. Hanya itu, tidak lebih.
***
Sedangkan di dalam kamar, revan langsung memakai pakaiannya dan kembali kekamarnya di lantai tiga.
Revan langsung membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian kantor. Jam sepuluh nanti ada rapat penting dengan koleganya dari london.
Revan menuju lantai dasar menggunakan lift agar cepat. Saat samapi revan langsung menuju ruang makan.
Tubuh revan tiba-tiba kaku dan mematung saat melihat jasmine ada di di meja makan duduk di tempatnya, seperti biasa.
'Sejak kapan jasmine pulang, dan kenapa tidak ada yang memberitahuku'.
Revan memundurkan langkahnya dan langsung keluar rumah, menuju kantornya dan berniat sarapan di kantor.
Saat melihat jasmine, dada revan terus berdesir aneh, dan menghindari jasmine adalah pilihan revan sejak jasmine di rumah sakit.
Itulah alasan kenapa revan tidak pernah terlihat di rumah sakit, karna desiran aneh di dadanya setiap kali melihat jasmine.
Sedangkan di sisi lain, jasmine juga menghindari revan. Alasannya karna rasa takut. Takut jika revan akan menceburkannya lagi ke kolam renang. Karna tadi jasmine sempat melihat revan yang sedang menghabisakan waktu bersama tasya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Struggle Of The Mafia [TAMAT]
Acak[JANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA] [WARNING!!! DIDALAM CERITA INI TERDAPAT UNSUR DEWASA, KEKERASAN DAN LAINNYA!! MOHON UNTUK BIJAK DALAM MEMBACA!!!] Jasmine Tyara Zura, gadis cantik, lugu dan tanggguh harus menerima nasib malang karna har...