12

9.3K 472 1
                                    

***

Pagi kembali menjemput, pagi-pagi sekali jasmine sudah bangun dan menyiapkan sarapan untuk revan dan kenyataannya jasmine juga harus menyiapkan sarapan untuk tasya.

Jasmine hanya membuat nasi goreng udang pedas untuk sarapan pagi ini. Dan jasmine harap revan memakan masakannya. Walaupun hanya satu suap.

Derap langkah mendekati ruang makan membuat jasmine menoleh ke arah pintu dan melihat revan dan tasya yang bergandengan tangan memasuki ruang makan.

Revan menghentikan langkahnya dan menatap makanan yang ada di meja dengan tatapan malas.

"Apa kau yang membuat ini?" Tanya revan menatap jasmine tajam.

Jasmine hanya mengangguk gugup, bahkan jasmine berusaha menunjukan senyuman terbaiknya.

"Aku tidak suka udang, buang makanan ini, kami akan makan di luar"

Dengan tanpa rasa bersalah, revan langsung pergi dari ruang makan bersama tasya.

Jasmine menatap sedih pada makanan yang ia buat susah payah yang saat ini sudah ada di tempat sampah.

Para pelayan yang mendapar perintah revan hanya melakukan tugas walau dalam hati mereka juga tidak tega melihat wajah sedih jasmine.

Hilang sudah nafsu makan jasmine pagi ini. Padahal jasmine berhatap revan menyentuh makanan yang ia buat dan memakannya.

Kenpa juga revan tiba-tiba tidak menyukai udang, padahal selama jasmine tinggal bersama revan, jasmine kadang melihat menu makanan mereka ada udang nya dan revan memakannya.

Tetapi kenapa saat ini revan tiba-tiba tidak menyukai udang. Sepertinya revan bukan tidak menyukai udang, tetapi tidak menyukai jasmine.

***

Sedangkan revan. Didalam sebuah lestoran dengan tasya yang sedang sarapan di dalam hatinya revan mengumpat karna dadanya kembali berdesir tak nyaman saat melihat wajah sedih jasmine tadi.

Kenapa rasa bersalah selalu datang pada hatinya saat melihat jasmine bersedih dan alasannya adalah dirinya.

"Revan sayang. Kenapa makanannya tidak di habiskan?" Tanya tasya yang baru saja selesai sarapan.

Revan sedikit tersentak saat mendengar suara tasya. "Udah kenyan. Kamu kembali ke rumah atau lakukan apapun yang kamu suka sendiri. Aku ada pekerjaan penting di kantor."

Tasya menatap sebal pada revan yang sudah keluar dari lestoran. Tetapi rasa kesalnya hanya sebentar karna  revan memberikan tasya kartu hitam elite nya untuk tasya gunakan belanja.

***

Revan menyelesaikan pekerjaannya di kantor dengan cepat. Lalu melaju kearah markas.

Saat sampai di markas, revan langsung di sambut oleh edward dan melangkah ke arah penjara bawah tanah.

Terlihat seorang lelaki dengan pakaian yang sudah lusuh dan wajah yang babak belur. Terbaring lemah tak berdaya di lantai yang dingin dan dibatasi oleh jeruji besi.

"Dia orang yang sudah berusaha meretas keamanan kita" lapor edward menatap datar orang itu.

Revan mengeraskan rahangnya dan mengeluarkan pistolnya dari saku dalam jasnya. Mengarahkan moncong senjatanya pada lelaki itu dan...

Dor!

Suara nyaring itu terdengar memekakan telinga di dalam ruangan tertutup itu.

Lelaki malang itu langsung tewas saat peluru emas milik revan menembus tepat ke kepalanya.

The Love Struggle Of The Mafia [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang