***
Hari kembali berganti, kehidupan jasmine dan rumah tangganya tak pernah berubah, tidak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya.
Saat jasmine akan menuruni tangga untuk sarapan, tiba tiba dari arah belakang tasya menyerempetnya dan terjatuh di lantai dasar.
Untung saja jasmine sudah ada di dasar, jika masih ada di tangga jasmine pasti sudah terguling.
Jasmine membantu tasya untuk berdiri, tertapi tasya menepis lengannya dengan kasar dan menatap jasmine dengan tajam.
"Kau! Kalau jalan itu liat-liat dong! Bagaimana jika aku terguling dari tangga dan aku kehilangan anakku! Apa kau akan bertanggung jawab! Hah!"
Jasmine tersentak kaget mendengar tasya yang berteriak padanya.
"Ma-maaf, aku tidak sengaja. Mari ku bantu berdiri" jasmine yang merasa tak enak dan bersalah, berusaha membantu tasya berdiri.
Setelah tasya berdiri, tiba-tiba lengan seseorang mencengkram lengannya dengan kuat dan menariknya dengan paksa kembali ke lantai atas.
Jasmine bisa melihat kilatan marah di pancaran mata revan saat melihatnya tadi. Jasmine berjalan terseok-seok, berusaha mengimbangi langkah revan yang cepat.
Saat sampai di dalam kamar jasmine, revan menghentikan langkahnya dan menatap jasmine dengan tajam.
"Apa yang kau lakukan pada tasya?" Tanyanya menggeram marah.
"Aku tidak melakukan apapun" jasmine menggeleng cepat, revan salah paham dengan apa yang terjadi barusan.
"Kau pembohong, dan apa yang selalu kau lakukan saat aku tidak ada di rumah?"
Jasmine menggeleng lagi, "aku tidak melakukan apapun, aku selalu bersama thea dan lea. Jika kau tidak percaya, kau bisa bertanya pada mereka apa saja yang aku lakukan di saat kau tidak ada di rumah."
Pluk!
Revan melemparkan beberapa lembar foto pada jasmine. Hingga foto-foto itu berserakan di lantai.
"LIAT!, kau bilang kau ingin melakukannya hanya dengan suamimu! Lalu itu apa!?" Bentak revan menunjuk foto-foto itu.
Jasmine mengambil foto-foto itu dan melihatnya satu-persatu.
Di dalam foto itu, terlihat jasmine sedang tertidur dengan seorang pria, dengan selimut menutupi setengah tubuh telanjang mereka.
Jasmine menggeleng dan menatap revan dengan tatapan tak percaya.
"Ini bukan aku, revan. Aku tidak pernah melakukan hal ini dengan siapapun selain dirimu. Percaya padaku, van" jasmine menangis terisak.
"Dan kau kira, aku akan langsung percaya padamu" bisik revan tepat di depan wajah jasmine.
"Mulai sekarang, didetik ini, aku menalak mu dan kau, jangan muncul di hadapanku lagi, PERGI!" bentaknya di ahir kalimat.
"TIDAK!" Tanpa sadar, jasmine membalas bentakan revan, membuat amarah lelaki itu semakin tersulut.
Plak!
"Berani sekali kau membentakku!"
Jasmine memegangi pipinya yang terasa panas dan sakit.
Dengan kejamnya, revan langsung menyeret jasmine kedalam kamar mandi dan melakukan hal kejam lainnya tanpa peduli jasmine akan mati atau sekarat sekalipun.
***
"Kau baik-baik saja? Apa perutmu sakit?" Tanya revan saat melihat tasya mengusap perutnya yang sudah sedikit membuncit itu dengan sesekali meringis kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Struggle Of The Mafia [TAMAT]
Random[JANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA] [WARNING!!! DIDALAM CERITA INI TERDAPAT UNSUR DEWASA, KEKERASAN DAN LAINNYA!! MOHON UNTUK BIJAK DALAM MEMBACA!!!] Jasmine Tyara Zura, gadis cantik, lugu dan tanggguh harus menerima nasib malang karna har...