Takut mengetahui yang sebenarnya, Anna masih ingin tahu siapa yang ada di sampingnya. Apakah ibunya ada atau tidak, ia masih ingin melihatnya dengan kedua matanya sendiri. Anna perlahan membuka matanya, cahaya menyilaukan matanya, semuanya buram di matanya. Tapi satu hal yang pasti, matanya bisa melihat dengan jelas wajah cantik ibunya.
"Ibu?" Meminta untuk memastikan bahwa ia tidak salah mengira ibunya sebagai orang lain.
"Ya sayang?" Suaranya. Itu benar-benar ibunya. Anna segera memeluk ibunya, dan saat ia melakukan itu, air matanya mulai jatuh. Rasanya begitu nyata hingga ia bertanya pada dirinya sendiri, 'Apa aku benar-benar telah mati?' Tenggelam dalam pikirannya, ibunya bertanya dengan cemas, "Sayang, ada apa? Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"
Anna ingin mengatakan sesuatu kepada ibunya, tapi suaranya tidak mau keluar. Ia takut jika dirinya mengatakan sesuatu, ibunya akan pergi, takut momen ini akan segera hilang. Ia tidak menginginkan itu. Anna ingin momen ini berlangsung lama, sedikit lebih lama.
Ibu Anna dengan waspada menatap Anna dengan penuh kekhawatiran dan cinta. "Sayang, katakan padaku." Dia membelai rambut dan wajah Anna. Rasanya begitu hangat, hingga Anna tidak bisa menggambarkannya dengan baik. Perasaan seperti ini yang ia rindukan selama bertahun-tahun. Anna terus menangis dan terisak, dan akhirnya ia mengucapkan sepatah kata, "Bu, bisakah kamu mencubitku?" Ibu Anna terkejut saat mendengar permintaan aneh putrinya.
"H-hah? Kenapa?" Ibunya bertanya dengan raut wajah bingung. Melihat wajah bingung ibunya, Anna mulai tertawa terbahak-bahak dan memeluk ibunya begitu erat sampai-sampai ia tidak ingin melepaskannya. Ibunya memeluknya kembali, Anna merasakan kehangatan pelukannya, dan dari kehangatan itu, dirinya mulai menangis lagi.
Ketika dia melihat wajah putrinya yang menangis, wajahnya dipenuhi dengan kekhawatiran. Dirinya mulai berpikir putrinya sudah gila. Pada awalnya Anna menangis kemudian tertawa dan kemudian menangis lagi. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya pada putrinya. "Anna, apa kepalamu terbentur atau semacamnya?" Anna tersenyum manis pada ibunya. Melihat wajah panik ibunya, ia merasakan kehangatan itu lagi.
"He-he, bu, kepalaku tidak terbentur atau apa pun, hanya saja aku mengalami mimpi buruk yang mengerikan, dan aku senang ibu membangunkanku dari mimpi buruk itu." Anna tersenyum pada ibunya dengan penuh cinta.
Dia menghela nafas ketika mendengar putrinya mengatakan itu, dan kemudian dengan lembut berkata, "Mimpi buruk sudah berakhir sekarang." Dia memeluk putrinya dengan erat sebelum berdiri, "Sekarang, hentikan semua dramamu ini. Bersiaplah, kita harus sarapan." Anna hanya mengangguk dan melihat ibunya keluar dari kamarnya.
Keheningan menyelimuti kamar Anna. Ia tidak percaya apa yang telah terjadi. Ia berdiri dan melihat dirinya di cermin. Anna terkejut melihat dirinya sendiri terlihat sangat muda seperti kembali ke masa lalu.
'Kembali ke waktu itu..'
Tiga kata itu menempel di kepala Anna. Ia melihat sekeliling dan melihat kamar tidur lamanya. Semuanya tampak persis sama seperti yang ia ingat. Anna mengambil ponselnya di samping tempat tidurnya dan memeriksa tanggal berapa hari ini. Ia terkejut bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya, ulang tahunnya yang ke-16.
Anna mencubit dirinya sendiri beberapa kali, tapi yang bisa ia rasakan hanyalah rasa sakit. Dirinya benar-benar kembali ke masa lalu!
Sebuah pikiran tiba-tiba terlintas di benaknya. Ia tiba-tiba teringat apa yang dilakukan Juan, Rebecca, dan pamannya yang buruk, James kepada ibunya. Dirinya berusia 16 tahun ketika kecelakaan yang direncanakan itu terjadi pada ibunya. Ia mengepalkan tinjunya, mengamuk dengan kemarahan di hatinya. Ia berkata pada dirinya sendiri, "Aku benar-benar bersyukur atas kesempatan yang telah Kamu berikan kepadaku, Tuhan, dan aku berjanji bahwa aku akan memanfaatkan kehidupan keduaku dengan baik dan tidak akan pernah membuat kesalahan yang sama lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
REBORN: Revenge (1)
Genç Kurgu[Novel Terjemahan - On going] Alternative : Reborn : Revenge Author(s) : C_J_ Taganna Genre(s) : Fantasy, Romance Chapter : Prolog - 199 Sinopsis : Dia baru berusia 6 tahun ketika ayahnya tiba-tiba menghilang secara misterius tanpa jejak. Pada usia...