165. GERAKAN PELANGGARAN

623 80 0
                                    

"Sebelum aku mengatakan sesuatu, keberatan jika aku mengajukan 2 pertanyaan terlebih dulu?"

"Tanyakan saja, kakek."

Setelah melihat file itu, 2 pertanyaan muncul di benaknya, "Pertanyaan pertama, bagaimana kau mengenal Juan?" Nathalia dan Anna tidak bisa membaca file itu, jadi, bagaimana mereka tahu tentang keberadaan Matteo?

"Kakekku memperkenalkannya padaku sebagai calon suamiku," kata Anna dengan nada getir. Ketika Nathaniel mendengar itu, dia terkejut. Sangat terkejut, dia tidak tahu harus berkata apa. "Dulu, Juan menyelamatkan nyawa kakekku, dan ku pikir sebagai balasannya, kakekku menghidupi Juan. Saat itu, menurutku Juan berusia 10 tahun."

Bagian di mana Anna mengatakan bahwa kakeknya menghidupi seorang anak berusia 10 tahun bukanlah fakta yang mengejutkan bagi Nathaniel. Selama bertahun-tahun dirinya mengenal Marcus, Marcus selalu memiliki titik lemah untuk anak-anak, tidak peduli seberapa dingin hatinya bagi orang lain. 'Ini benar-benar takdir yang dimiliki Colemans.'

"Sekarang pertanyaan pertama selesai, ini pertanyaan kedua..." Wajah Nathaniel menjadi serius setelah mengatakan itu. "Mengapa kau sangat ingin tahu tentang orang tua Juan?" Bahkan jika Nathaniel ingin memberitahu Anna seluruh cerita di balik orang tua Matteo, ia tidak bisa karena dirinya menginginkan alasan yang valid dari gadis di depannya ini, jika dia ingin dirinya menceritakan segalanya padanya.

"Karena dia menyimpan pikiran jahat pada keluargaku. Bagaimana aku bisa begitu yakin? Aku telah mengawasinya sejak hari dia menginjakkan kaki di kediaman Coleman. Diam-diam mengadakan pertemuan dengan Tuan June dan memberi Tuan June sejumlah besar uang, itu bukanlah pertanda baik."

(Tuan June — Ayah Rebecca June)

Apa yang baru saja dikatakan Anna adalah kebenaran; dia memang telah mengawasi Juan. Meskipun dia mendapatkan semua informasi ini untuk menjatuhkan Juan, itu masih belum cukup karena Juan seorang ahli dalam memanipulasi pikiran kakeknya. Itulah sebabnya Anna ingin memiliki semua kartu di tangannya untuk menangkis alasan lemah Juan pada kakeknya.

"Apa pun yang mereka berdua rencanakan tidak akan ada gunanya bagi kakakku. Dan kita berdua tidak ingin terjadi apa-apa pada kakakku, kan? Bagaimanapun juga, Aaron Coleman adalah pewaris sah di organisasi dan Coleman Corporation. "

Menggunakan nama Aaron di depan seorang tetua adalah kartu as Anna. Dia tahu betul bagaimana para tetua berusaha keras untuk mengembangkan keterampilan kakaknya. Dia juga tahu para tetua tidak ingin usahanya sia-sia sehingga jika ada ancaman terhadap ahli waris, para tetua pasti akan bergerak untuk melenyapkannya. Selain itu, menggunakan nama kakaknya bukanlah masalah besar untuk membuat kakek Nathalia berbicara karena kakaknya agak terlibat dalam situasi Juan.

Nathaniel menyeringai dan berkata, "Menggunakan nama saudara kembarmu adalah tindakan yang kotor, namun pada saat yang sama, itu tindakan yang bagus." Entah bagaimana Nathaniel bisa melihat orang di belakang Aaron di masa depan; orang yang akan membantunya di balik bayang-bayang. 'Mary, kau benar-benar telah melahirkan pasangan yang sangat tidak terduga.'

Anna mengangkat bahu, "Apa yang bisa kukatakan? Aku tidak bisa mendapatkan jawaban yang kuinginkan jika aku tidak menggunakan salah satu kartuku."

Mendengar respon dari Anna, Nathaniel dengan dingin menertawakannya, yang bisa membuat siapa pun yang mendengarnya merinding. "Kau cukup berani, tuan putri. Tapi aku suka itu, cukup bermanfaat bagi organisasi yang sangat kau banggakan, Colemans." Seperti Aaron, Anna juga memiliki keunggulan Coleman. Dia mungkin terlihat seperti tidak menggigit, tetapi penampilan bisa sangat menipu. "Sekarang duduklah dengan benar, dan aku akan menceritakan semuanya padamu."

***

"Akhirnya aku bisa santai! Aku tidak percaya kakekmu bisa begitu menakutkan ketika dia berbicara dengan serius." Nathaniel membutuhkan waktu yang cukup lama ketika dia memberitahu Anna segala sesuatu tentang file itu. Dan setelah Nathaniel selesai memberitahu Anna segalanya, dia pergi ke tempat lain.

Anna mendengarkannya dengan sangat hati-hati, tetapi pada saat yang sama, dia gugup karena nada yang digunakan Nathaniel. 'Mengapa orang tua itu tidak bisa bicara dengan cara yang normal? Aku hampir berpikir aku tidak bisa bernapas.'

"Dan aku tidak percaya kau bertindak terlalu berani di depan kakekku. Aku bahkan tidak bisa melakukan itu." Kata Nathalia sambil menggigil memikirkan jika dirinya bertindak berani pada kakeknya, konsekuensinya akan mengerikan.

Anna mengejek Nathalia dan berkata, "Tolong, kakekmu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kakekku. Dia lebih menakutkan." Setiap kali Marcus marah atau berbicara sangat serius, Anna akan selalu menghindari berada di dekat kakeknya.

"Yah... Jika kau mengatakannya seperti itu, kurasa kau benar."

Anna mengeluarkan ponselnya, dan melihat waktu sekarang, Anna merasakan dorongan semangat. "Aku harus pergi sekarang, Nathalia. Aku harus cepat kembali dan menemui kakakku."

"Apa kau akan memberitahu Aaron semua yang dikatakan kakekku padamu?" Meski jawaban dalam pertanyaannya jelas, Nathalia masih bertanya pada Anna.

"Itu salah satu alasanku untuk bergegas kembali," kata Anna dengan senyum manis di wajahnya. Kembali ke kehidupan masa lalunya, Anna ingat kakaknya membawa pulang seseorang, dan ia sangat senang melihat seseorang itu lagi di kehidupan keduanya ini.

Tanpa menunggu jawaban Nathalia, Anna sudah melompat ke dalam mobil dan pergi. "Mengapa dia begitu bersemangat melihat kakaknya? Mereka bahkan bertemu satu sama lain setiap hari."

Nathalia tahu betapa Anna sangat mencintai saudara kembarnya, tetapi Anna dan Aaron tinggal di rumah yang sama, jadi mengapa Anna begitu bersemangat untuk melihat kakaknya? 'Jika aku jadi dia, aku akan bosan melihat Aaron setiap hari.'

***

Sementara itu, di mansion Coleman, Marcus berhadapan dengan seorang pemuda di kantor studinya.

"Apa yang kau inginkan kali ini?" Marcus berkata dengan suara tenang. Pemuda di depan ini benar-benar menghiburnya. Pemuda ini begitu berani untuk datang dan menghadapnya secara langsung tanpa apa pun selain keyakinan padanya.

"Baru-baru ini, kakekku memberitahuku sisi ceritanya, dan di sini aku ingin mendengar ceritamu jika kakek tidak keberatan?" Pemuda itu berkata dengan senyum di wajahnya.

REBORN: Revenge (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang