2. GAUN ITU MILIKKU

10K 1K 6
                                    

[Keesokan harinya di butik tertentu milik desainer terkenal]

"Anna, kamu akan terlihat sangat cantik dengan gaun ini!" Rebecca berkata sambil memegang gaun hitam murni. Dalam pikiran Anna, 'Cih! Kau ingin aku memakai ini?' Itu adalah gaun yang indah, tapi Anna tidak akan memakainya.

Dalam kehidupan Anna yang dulu, Rebecca telah membuatnya memakai gaun itu di pesta kakeknya, yang membuat kakeknya marah besar. Itu membuat Anna tampak seperti memberontak terhadap kakeknya, dan itu menjadi pembicaraan di kota-kota karena kakeknya pernah menjadi CEO Coleman Corporation yang terkenal saat itu. Tema pestanya adalah 'Malam Berbintang di Surga'.

Rebecca tahu! Dia tahu gaun hitam tidak boleh dipakai di pesta, dan dia menyuruh Anna memakainya!

"Rebecca, aku akan membelinya, tapi aku tidak akan memakainya. Kakekku tidak akan menyukainya." Anna berkata dengan nada biasa. Rebecca kecewa karena Anna menolak pendapatnya. Ini pertama kalinya Anna melakukan itu. Anna melihat ekspresi wajah Rebecca dan menyeringai dalam hati. 'Rebecca, jangan terlalu kecewa dulu. Masih ada lagi yang akan datang.'

"Oh, oke! Kita tidak ingin kakekmu nanti marah, kan?" Rebecca hanya tersenyum manis padanya. Ketika Anna melihat senyum palsu Rebecca, ia benar-benar ingin meninju wajah Rebecca. Tangan Anna sangat gatal untuk melakukannya, tapi ia harus menahan amarahnya sendiri. Ia tidak ingin memulai berita tentang dirinya yang meninju wajah seseorang. Bagaimanapun, ia adalah pewaris keluarga bergengsi. Nama keluarganya yang dipertaruhkan.

Anna baru saja mengamati sekeliling butik ketika sebuah gaun indah menarik perhatiannya. Gaun itu sangat indah di matanya.

Itu dirancang seperti langit malam yang cerah dan indah. Ada dua setengah bulan di depan, keduanya menghadap ke arah yang berlawanan dan bintang-bintang kecil seperti berlian yang bersinar. Di belakang, ada jubah yang menunjukkan berlian bersinar seperti bintang di malam hari.

Itu sangat menakjubkan bagi Anna, ia akan mengambilnya, tapi seseorang tiba-tiba menghentikannya. "Hei! Jangan berani-berani menyentuh gaun itu. Itu milikku!" Anna menoleh dan melihat tiga wanita remaja.

Ketiganya memiliki riasan tebal di wajah mereka. Mereka tampak seperti badut, sejujurnya. Anna menahan tawanya, ia tidak ingin membuat ketiga pahlawan kesiangan ini, terutama pemimpin mereka, menjadi lebih kesal daripada yang sudah-sudah, tapi ia tidak akan membiarkan mereka melakukannya dengan cara mereka.

Anna tidak akan mundur. Ia akan berjuang untuk gaun itu, dia pikir dia siapa? "Milikmu? Tapi tidak ada namamu di dalamnya." Anna berkata dengan nada datar.

Pemimpin dari tiga pahlawan itu mengerutkan alisnya karena marah. 'Apa jalang ini tahu siapa aku? Kalau begitu, dia bodoh sekali untuk berkelahi denganku,' katanya dalam hati. "Apa kau tahu siapa aku?" Pemimpin itu bertanya pada Anna dengan nada acuh tak acuh, tapi Anna hanya mengabaikannya.

"Aku tidak tahu kalian. Tapi aku tahu siapa dirimu..." Anna terdiam dan menatap pemimpin itu dengan mata dingin, pemimpin itu merasakan getaran di tulang punggungnya saat menatap mata itu, tapi dia mengabaikannya, "...badut jalang nakal." Saat Anna menyelesaikan kalimatnya, wajah pemimpin itu memerah karena marah. Dia terlihat jauh lebih jelek dari sebelumnya.

"Kau...!" Pemimpin itu membentak Anna, tapi Anna tidak terpengaruh olehnya.

Anna mengabaikan pemimpin itu dan mengalihkan arahnya ke manajer yang mengawasi mereka. "Berapa harga gaun ini?" Ia bertanya .

"Saya yakin anda tidak mampu membayar ini, Nona." Dahi Anna berkerut oleh apa yang dikatakan manajer itu. Sebelum Anna sempat membalas, manajer berjalan tepat di sebelah arah pemimpin badut jelek itu, "Nona Luna, kami dengan senang hati mengizinkan anda membeli gaun itu." Luna, pemimpin badut jelek ini, menyeringai pada Anna, memberitahu Anna bahwa tidak ada yang bisa dirinya lakukan.

Anna berdecih sebelum menyuarakan kalimatnya, "Berhenti. Gaun itu milikku."

Manajer memandang Anna dari atas ke bawah, 'Cih! Gadis kecil ini pikir dia siapa? Apa dia benar-benar berpikir dia mampu membeli gaun itu?!'  Manajer berkata dalam benaknya.

Anna tahu apa yang ada di benaknya. Anna tidak bisa mempercayainya. Hanya karena dirinya berpakaian terlalu kasual, itu bukan berarti ia tidak mampu membeli gaun yang luar biasa itu. "Nona, tolong, anda benar-benar tidak mampu membeli gaun itu, cari saja yang lain. Sebenarnya, cari toko lain yang anda mampu. Gaun di sini jauh lebih mahal dari yang anda kira."

Anna tidak bisa menyalahkan manajer ini jika menurutnya Anna berasal dari keluarga biasa yang tidak mampu membeli barang-barang mahal. Tak seorang pun di luar keluarganya dan teman-teman ibunya yang tahu tentang identitasnya sebagai satu-satunya pewaris Coleman Corporation. Ia tidak pernah menghadiri penampilan publik apa pun. Ulang tahun kakeknya akan menjadi yang pertama baginya.

Rebecca, yang menonton adegan itu, tidak pernah merasa lebih bahagia sepanjang hidupnya. Ia selalu menyukainya ketika seseorang memandang rendah pada pewaris tak dikenal itu. Melihat orang-orang menghina Anna adalah salah satu hal yang membuatnya bahagia.

Rebecca memasuki tempat kejadian dan berkata "Anna ayo pergi ke toko lain. Lagi pula, kamu tidak mampu membeli gaun ini, selain itu terlalu mencolok untuk ulang tahun kakekmu." Selama bertahun-tahun Rebecca mengenal Anna, ia selalu tahu bahwa Anna tidak akan membawa banyak uang. Anna hanya akan mendapatkan uang yang cukup untuknya dan Rebecca.

Mulut Anna berkedut kesal dengan apa yang baru saja dikatakan Rebecca. "Hah? Apa maksudmu aku tidak mampu membeli gaun seperti itu? Kau pikir aku ini siapa? Kau temanku, tapi kau mengatakan itu padaku? Kau tahu siapa keluargaku, kan?" Nada suara yang dipakai Anna membuat Rebecca terkejut. Ia tidak pernah menyangka Anna akan membalasnya seperti ini. Anna akan selalu mendengarkannya, tapi kenapa kali ini tidak? Rebecca bingung, dan pada saat yang sama, terkejut.

"Aku..." Rebecca tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Dia begitu terkejut dengan sikap Anna barusan sehingga dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Di dalam benak Anna, 'Itu yang kau dapatkan dengan berpikir kau bisa memanipulasiku begitu saja!'

"Ada apa dengan semua kekacauan ini?" Sebuah nada kesal tiba-tiba terdengar, hingga membuat semua orang yang hadir menoleh ke arah orang itu.

"Sir Alfonso..." Manajer berlari ke orang itu. Anna mengenali wajah itu, orang itu adalah perancang busana terkenal Alfonso Dreyar, dia salah satu teman dekat ibunya. Alfonso memiliki hati seorang wanita, tetapi memiliki kekuatan seorang pria.

Anna ingat bahwa ada saat ibunya dilecehkan secara seksual oleh seseorang, dan Alfonso Dreyar melihatnya. Ia segera meninju wajah pria itu dengan sangat keras hingga membuat pria itu KO.

"Apa masalahnya?" Alfonso Dreyar berkata dengan nada dingin yang membuat orang merinding, tapi entah kenapa, Anna tidak terpengaruh oleh suaranya.

"Tuan Alfonso, wanita muda di sini ini tidak mau pergi, dia bersikeras akan membeli gaun itu, padahal dia tidak mampu membelinya." Kata manajer sambil menunjuk jarinya ke arah Anna. Di sudut mata Anna, ia bisa melihat dengan jelas bagaimana Rebecca dan badut jelek itu menyeringai pada dirinya. 'Kalian berdua benar-benar berpikir kalian bisa menjatuhkanku dengan mudah. Yahh, sebaiknya kalian pikirkan lagi' kata Anna dalam pikirannya.

Rasa dingin di mata Alfonso Dreyar memudar saat matanya mendarat di Anna. Rasa dingin itu berganti dengan kelembutan. "Ya ampun! Apakah itu Nana kecilku?!" Anna tersenyum manis saat mendengar dia mengatakan itu.

"Paman Fonso..." Anna malu-malu berkata padanya, ia hanya tersenyum padanya dan memeluknya erat-erat. Orang-orang yang menonton terkejut. Mereka tidak percaya bahwa perancang busana yang dingin dan tidak berperasaan itu begitu manis dan lembut pada gadis remaja seperti Anna.

"T-Tuan... Anda tahu orang biasa ini?" Mulut Alfonso berkedut saat mendengar manajer itu menyebut Anna orang biasa. Meremehkan Nana kecilnya? Beraninya dia. Alfonso membalikkan tubuhnya ke arah manajer. Manajer itu merasa takut saat melihat tatapan Alfonso. Itu seperti melempar belati padanya.

REBORN: Revenge (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang