188. TIDAK MASALAH JIKA KAU MENGINGINKANNYA

617 86 6
                                    

"Aku juga merindukanmu." Juan tersenyum lembut padanya dan hati Rebecca mekar dalam kebahagiaan.

Dalam pendengaran Rebecca, itu terdengar begitu tulus dan penuh kasih sayang. Tapi yang sebenarnya Juan hanya berpura-pura. Dia tidak memiliki perasaan apa pun terhadap Rebecca.

Satu-satunya alasan mengapa dia memintanya menjadi pacarnya adalah karena kebenciannya terhadap Anna. Ketika saatnya tiba ketika Anna menghalangi jalannya, Rebecca adalah alat terbaik baginya untuk menangani Anna. Dia tahu Rebecca akan melakukan apa saja untuk menjatuhkan Anna ke lumpur. Sejujurnya, Juan penasaran kenapa Rebecca marah pada Anna, tapi saat ini dia tidak peduli dengan alasan Rebecca.

"Kenapa kamu menyarankan kita untuk bertemu di sini?" Rebecca berkata dengan nada kecewa. Ketika Juan memintanya untuk bertemu dengannya, ia berharap Juan ingin bertemu di restoran kelas atas. Namun yang membuatnya kecewa, Juan mengirimkan alamat kafe kelas bawah padanya.

Rebecca tahu Juan mampu pergi ke restoran kelas atas karena Marcus Coleman menempatkannya dalam posisi yang bagus di dalam Perusahaan Coleman. Dari semua tempat, Rebecca tidak mengerti mengapa Juan memilih tempat ini.

Bibir Juan sedikit berkedut saat mendengar pertanyaan itu darinya; Juan tahu apa yang Rebecca ingin lakukan, tapi sayangnya, Juan tidak mau. Tidak ada gunanya dirinya menunjukkan pada publik bahwa ia bersama Rebecca, karena Anna tidak akan terluka karenanya. "Aku ingin kita bertemu tanpa ada mata yang menatap kita. Apa kamu tidak suka jika hanya kita berdua?" 

(Dasar buaya darat👆🗿)

"Hanya kita berdua?" Rebecca bergumam. Meskipun ia masih sedikit kecewa, namun suasana hatinya meningkat saat dirinya mendengar Juan hanya ingin bersamanya tanpa ada yang memperhatikan mereka. 'Pasti karena dia tidak nyaman jika ada orang lain yang memperhatikanku.'

Hanya berpikir Juan mungkin cemburu, hati Rebecca tiba-tiba berdebar sangat bahagia.

Melihat ekspresi bahagia di wajah Rebecca, dalam hati Juan menyeringai; 'Kau begitu mudah diyakinkan, Rebecca sayang.'

Rebecca cantik dan itu sudah pasti, tapi dia terlalu lengket, itulah salah satu alasan mengapa Juan tidak memiliki sedikit perasaan padanya; ia tidak suka gadis yang manja. Karena dia terlalu lengket, dia juga yang paling mudah dikendalikan. Untuk menambah bonus lagi, ayah Rebecca juga mudah dikendalikan hanya dengan menggunakan uang; Juan bisa menyuruh ayah Rebecca melakukan apa pun yang ia mau selama uang ada di garis depan.

(Terlalu lengket – Maksudnya perilaku seseorang yang ingin selalu dekat dan selalu bergantung pada orang lain atau pasangannya.)

'Ayah dan anak, sangat mudah dikendalikan.'

Saat Juan hendak memanggil pramusaji, ia melihat sekilas seorang gadis yang coba ia kenali. Rasa gugup tiba-tiba muncul di dalam dadanya; ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. 'Apa yang dia lakukan di sini?' Juan bertanya dalam hati.

Menyadari Juan sedang menatap ke tempat lain, Rebecca mau tidak mau merasa sedikit kesal. Kapan pun dia bersamanya, Juan harus fokus padanya dan bukan pada siapa pun atau apa pun. 'Di mana kamu melihat?' Rebecca bertanya dalam hati.

Melihat ke arah yang sama dengan yang dilihat Juan, Rebecca terkejut dan kemarahan tiba-tiba muncul dalam dirinya. 'Apa yang dilakukan wanita jalang itu di sini?!' Rebecca menoleh ke arah Juan; ia melihat bagaimana mata Juan terpaku ke arah itu. Kecemburuan memenuhi hatinya.

Rebecca ingin berjalan ke arah Anna dan menamparnya tepat di tempat, tapi ketika ia melihat Anna bersama seorang pria, sebuah ide tiba-tiba muncul di benaknya. "Apakah itu Anna? Pria di depannya itu Kyle Robertson, kan?" Rebecca tahu Juan hanya bertindak penuh dedikasi terhadap Anna karena Marcus Coleman, dan jika Juan memberitahu hal ini pada Marcus, maka Anna akan mendapat masalah karenanya. "Apakah mereka berkencan?"

Kata-kata terakhir dari mulut Rebecca itu membuat Juan kembali ke dunia nyata; karena keterkejutannya saat melihat Anna, ia bahkan tidak menyadari Kyle duduk tepat di depan Anna. Juan menggertakkan giginya karena marah, Anna menolak semua undangannya dan terus mengatakan dia tidak punya waktu luang. Tapi dengan Kyle, dia punya waktu untuk makan kue?

"Kurasa, begitu."

***

"Apa kau tidak akan memakannya?" Anna bertanya sambil menunjuk kue yang belum tersentuh di depan Kyle. Kue yang ia makan sebelumnya sekarang sudah habis; ia merasa menyesal telah memakan kuenya begitu cepat dan sekarang, dirinya harus melihat Kyle memakan kuenya. 'Aku sakit hati.'

Kyle mendapat petunjuk bahwa Anna ingin memiliki kue lebih banyak dan ia bisa memesan satu lagi untuknya, tapi sebuah ide muncul di benaknya.

Kyle mengangkat garpu, mengambil sepotong kue, lalu meletakkannya di depan mulut Anna; jelas, ia menunggu Anna untuk menggigit.

Anna memperhatikan apa yang coba dilakukan Kyle, tapi ia terlalu malu untuk membuka mulutnya dan menggigit garpu di tangannya. Bahkan jika ia ingin memakan kue Kyle, Anna tidak begitu malu untuk menerimanya. Kyle sudah membelikannya satu dan ia belum mengucapkan terima kasih; Anna tidak ingin terlalu malu untuk memakannya.

Melihat reaksi enggan dari Anna, alis kiri Kyle terangkat, "Kupikir kau mau?" Kyle bertanya dengan nada menggoda; jelas Anna ingin memiliki lebih banyak, tapi dia terlalu malu untuk mengakuinya.

Anna memang ingin memiliki lebih dan ia akan memesannya jika dirinya punya uang di sakunya. 'Sial! Kenapa aku meninggalkan dompetku di tas ibu!' Satu-satunya hal yang Anna punya di sakunya adalah ponselnya.

"Makanlah, aku bukan orang yang suka makanan manis, jadi tidak masalah jika kau menginginkannya." Kyle dengan tulus berkata pada Anna. Awalnya, ia ingin memesan satu potong kue hanya untuk Anna, tapi memikirkannya lebih dalam, Anna mungkin tidak akan menerimanya jika hanya dirinya satu-satunya yang makan. Jadi, Kyle memesan satu untuk dirinya sendiri juga.

Berdasarkan penampilan Kyle sekarang, sepertinya dia tidak akan menerima jawaban tidak. Tanpa banyak pilihan, Anna membuka mulutnya sambil menggigit. Saat ia mengunyah kue di dalam mulutnya, wajah Anna memerah karena malu.

Kyle merasa puas dan terus memberi makan Anna, 'Bagaimana kau bisa begitu imut?'

Saat ini terjadi, Anna dan Kyle benar-benar lupa tentang 2 orang yang duduk tidak begitu jauh dari mereka. 'Apa aku melupakan sesuatu?' tanya Anna dalam hati.

REBORN: Revenge (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang