"Sudah lama, kenapa kau meneleponku sekarang?" Orang di ujung telepon bertanya dengan tidak senang. Pria ini hanya meneleponnya setiap kali dia menginginkan sesuatu; itu membuatnya kesal.
"Aku ingin timku menang, dan aku tidak bisa melakukan itu saat para pemain baru dari Crystals ini menghalangi jalanku." Kata pelatih dengan marah. Kembali pada hari-harinya, ia selalu menjadi orang yang selalu kalah dari satu orang tertentu. Apakah itu bidang olahraga atau bidang akademik, selalu dirinya yang kalah melawan Jackson.
Ia membencinya, ia sangat membencinya. Setiap kali ia berada di puncak, Jackson akan langsung merebutnya.
"Crystals? Heh. Kupikir kau sudah menang melawan Jackson beberapa kali. Kenapa kau membutuhkanku?" Orang lain mengejek pria yang ia ajak bicara.
Pria ini menjadi pelatih di tim basket hanya untuk melawan Jackson; menyedihkan jika kau bertanya padanya. Dia menggunakan segala macam trik untuk menekan Crystal agar tidak menang, seperti merusak kerja tim. Jika ada yang bertanya padanya, pelatih ini sangat menjijikkan. Satu-satunya alasan mengapa dirinya menyetujui permintaannya adalah karena pelatih ini memberinya cukup banyak uang.
"Mungkinkah trik kecilmu tidak berhasil pada pemain baru Jackson?" Pria itu berkata dengan nada memprovokasi. Pelatih ini benar-benar pecundang; dia merasakan banyak kemenangan melalui cheat (tipuan) yang menjijikkan dan sekarang, cheat menjijikkannya tidak berfungsi lagi, dia merasa terancam.
"Jangan memprovokasiku." Sang pelatih menggeram kesal. "Yang kuinginkan darimu adalah lakukan pekerjaanmu dan seperti biasa, aku akan mentransfer uang ke rekeningmu."
"Oke." Setelah mengatakan itu, pria itu mengakhiri panggilan dan mengutuk pelatih. Jika dirinya tidak membutuhkan uang, ia tidak perlu mengikuti perintah seperti itu darinya.
Ia membenci orang-orang yang tidak berhasil dan menggunakan trik untuk menjadi sukses. Namun ironi menghantamnya dengan cara yang sangat keras, ia menerima setiap permintaan orang yang ingin sukses dengan cara yang berbeda. Demi hutang-hutang yang ditinggalkan almarhum orang tuanya, ia rela menerima apa pun untuk membebaskan dirinya dari hutang-hutang itu.
Pria itu menggunakan komputernya dan mulai meretas kamera keamanan tempat pertandingan berlangsung. Ia melihat skor dan mengejek pelatih yang menjijikkan itu. "Alasan kenapa kau tidak bisa menang melawan Jackson adalah karena kau mengabaikan pekerjaanmu sebagai pelatih dan sebagai manusia." Kecuali Ophius Cloris, semua anggota tim Tiger kekurangan skill.
Meski bukan seorang olahragawan, pria itu bisa melihat pelatih menjijikkan ini kurang dalam melatih para pemainnya. Sangat disayangkan ace tim Tiger, Ophius berada di bawah pembinaan orang seperti itu. Jika dirinya Ophius, ia akan pindah ke SMA Crystal daripada tinggal di SMA Tiger. Orang yang berbakat seperti itu tidak boleh disia-siakan oleh para bajingan itu.
***
Kuarter terakhir pertandingan dimulai 7 menit yang lalu dan pelatih tim Tiger semakin tidak sabar. "Apa orang tolol itu menggunakan waktu berharganya untuk melakukan pekerjaan sesederhana itu?" Pelatih bergumam dalam napasnya, dan Ophius yang tidak jauh darinya melihat pelatihnya menggumamkan sesuatu, tapi tidak bisa mendengarnya. Bahkan jika ia tidak tahu apa yang dikatakan pelatihnya, dirinya merasa dalam waktu dekat, sesuatu yang buruk akan terjadi.
Saat Ophius baru saja memikirkannya, seluruh tempat tiba-tiba menjadi gelap. Para pemain di lapangan tiba-tiba berhenti dari gerakan mereka dan berdiri diam sampai sebuah pernyataan diumumkan.
Dengan pemadaman listrik yang tiba-tiba ini, orang-orang yang menonton pertandingan menjadi takut, khawatir, dan bingung. Karena pertandingan berlangsung di dalam ruangan, keadaan menjadi gelap gulita, semua orang di dalam tetap di tempatnya, kecuali satu orang, pelatih tim Tiger.
Dia pergi ketika orang-orang berototnya bersembunyi dan memberitahu mereka, "Karena semuanya dimatikan, operator akan membutuhkan waktu untuk melanjutkan semuanya kembali normal, dan kalian semua harus mengambil kesempatan itu untuk membuat pemain baru dari Crystal terkilir. "
Melukai 3 ace dari tim Jackson akan memberi timnya keuntungan untuk menang.
"Bagaimana kami akan melakukannya? Mereka bertiga akan berada di dekat pelatih mereka sampai pertandingan dilanjutkan." Kata salah satu pria yang disewa pelatih. Mereka tidak bisa mendekati anak-anak itu jika ada orang dewasa di dekat mereka. Mereka langsung tertangkap basah, dan jelas, mereka tidak akan bisa mendapatkan uang yang pantas mereka dapatkan dari pria di depan mereka ini, jika mereka gagal memberikan apa yang dia inginkan.
Pelatih memandang mereka seolah-olah mereka adalah sekelompok orang bodoh, "Apa kau benar-benar harus menanyakan itu padaku? Jelas, kau harus menemukan cara untuk menjauhkan anak-anak nakal itu dari Jackson atau orang lain!" Pelatih tidak peduli dengan metode apa yang akan mereka gunakan, hanya untuk menjauhkan trio dari mata orang-orang.
Saat lampu menyala kembali, pelatih menyuruh anak buahnya untuk bergerak. Diam-diam, pelatih kembali ke tempatnya, bertindak seolah-olah dia tidak pergi. Namun sial baginya, Ophius melihatnya berbicara dengan sekelompok pria setelah lampu menyala kembali.
"Pelatih, kamu habis darimana?" tanya Ophius.
Pelatih dikejutkan oleh suara tiba-tiba di belakangnya. "H-huh? Apa maksudmu? Bagaimana aku bisa berpindah-pindah tempat ini padahal sebelumnya gelap gulita." Sejak Ophius bergabung dengan tim Tiger, ia sudah tidak menyukai Ophius. Pemuda ini memiliki mata yang begitu tajam dan lidah yang tajam yang benar-benar bisa membuat seseorang gusar.
Ia berhati-hati setiap kali dirinya berada di sekitar Ophius, karena ia tahu tipe orang seperti ini akan memberitahu pihak berwenang kapan pun setiap kali mereka melihat seseorang melakukan sesuatu yang salah.
Tanpa menunggu Ophius membalasnya, sang pelatih mulai berjalan pergi dan mengumpulkan semua anggota tim Tiger lainnya.
Ophius melihatnya berjalan pergi dan tidak bisa menahan senyum, 'Kau pikir aku bodoh? Heh. Jelas apa yang coba kau lakukan.' Ophius melihat ke arah Aaron dan dia melihatnya balas menatapnya.
Ia memberi Aaron seringai dan membuat gerakan tangan yang hanya bisa dibaca oleh anggota organisasi.
***
Haloo gais aku kembali, maaf baru update, i'm so sorry🙏🥺
Aku mau cerita, jujur sekarang aku agak kehilangan mood buat nerjemahin ini cerita, gatau kenapa. Mungkin efek jenuh kali ya. Tapi aku tetep berusaha buat nerjemahin ini cerita untuk update dan kalian juga yang masih antusias baca cerita ini. Aku berterima kasih pada kalian semua yang udah vote cerita ini, itu buat aku jadi semangat dan seneng gitu, gatau gimana ya ngejelasinnya pokoknya gitulah. Intinya aku terima kasih banget buat kalian yang masih tetap baca cerita ini. Thank youuu buat semuanya.🥰✨
Buat semuanya juga aku pesanin pada kalian tetap jaga kesehatan ya, jangan keluar-keluar rumah kalau ga urgent banget, kasian buat yang di rumah semisal kita yang habis keluar rumah mungkin bawa sesuatu yang ga diinginkan, pokoknya jangan sering-sering keluar deh. Buat kalian yang gabisa stay di rumah, mungkin karena ada pekerjaan atau semacamnya jangan lupa untuk pakai maskernya dan jaga jarak ya. Jangan lupa juga untuk selalu rutin minum vitaminnya karena itu ampuh banget buat imun diri kita sendiri.
Aku ngingetin ini karena takut banget gais, sekarang for me personally pandemi sekarang ga terkontrol, bagiku loh yaa gatau mungkin buat di daerah lainnya, karena di daerah rumahku sendiri gais setiap hari ada orang meninggal, itupun ga 1 orang bisa 3 atau 4-an orang atau bahkan bisa lebih dari itu.😔
Makanya aku pesanin pada kalian untuk tetap selalu jaga kesehatan. Mungkin ada yang dari kalian mulai bosen sama pesan ini, but to be honest from myself, this is very important guys.
Harap diingat selalu yaaa, staysafe buat semuanya. 🙌🤗
Happy reading juga buat kalian semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
REBORN: Revenge (1)
Novela Juvenil[Novel Terjemahan - On going] Alternative : Reborn : Revenge Author(s) : C_J_ Taganna Genre(s) : Fantasy, Romance Chapter : Prolog - 199 Sinopsis : Dia baru berusia 6 tahun ketika ayahnya tiba-tiba menghilang secara misterius tanpa jejak. Pada usia...