[Di Kediaman Coleman]
"Mary, di mana anak-anak?" tanya Marcus Coleman. Sudah 1 jam sejak Anna dan Aaron biasanya pulang, tapi tidak peduli berapa lama ia menunggu, anak-anak masih belum pulang.
"Sudahkah ayah lupa?" Mary berkata sambil duduk di sebelah ayah mertuanya. "Aaron ada latihan basket hari ini."
Setelah mendengar itu, Marcus tiba-tiba teringat Aaron memang memberitahunya tentang latihan basketnya dan akan pulang terlambat. "Ah, aku ingat. Sangat bisa dimengerti, tapi dimana Anna? Dia tidak ada kegiatan sepulang sekolah kan?" Marcus bertanya-tanya mengapa Anna tidak ada di sini; untuk kasus Aaron, Aaron punya alasan kenapa dia tidak bisa pulang sekarang, tapi Anna? Alasan macam apa yang dia miliki?
"Setahuku dia tidak ada kegiatan sepulang sekolah. Mungkin dia sedang menunggu kakaknya." kata Mary. "Senang melihat si kembar lebih dekat sekarang." Sejak hari ulang tahun Marcus, si kembar semakin dekat dari sebelumnya. Tidak ada garis di antara mereka seperti di masa lalu; Mary senang anak kembarnya sekarang lebih dekat.
Di masa lalu setiap kali ia melihat anak kembarnya bersama, ia selalu memperhatikan ada garis yang tidak terlihat di antara mereka, namun sekarang berbeda. Ia senang tentang itu; Mary tidak akan tahu apa yang harus dilakukan jika anak kembarnya tetap melanjutkan tindakan mereka sampai mereka dewasa, akan sangat sulit baginya untuk membuat mereka dekat.
Marcus tidak mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Mary, ia hanya mendengar kalimat pertama sebelum itu, jadi ia berkata, "Jika Anna tidak memiliki kegiatan sepulang sekolah maka dia akan mendapat omelan yang bagus dariku karena tidak pulang lebih awal. Dia tahu kita kedatangan tamu hari ini dan aku ingin setidaknya salah satu dari si kembar menyambut tamu kita." Kata Marcus dengan nada kecewa. Ia sudah lama menantikan hari ini; untuk membuat si kembar dan tamunya saling mengenal.
Mary mengangkat bahu dan bertanya, "Siapa tamu kita?" Ayah mertuanya telah berbicara tentang pengunjung tertentu ini cukup lama dari sekarang, tetapi ia tidak tahu siapa pengunjung ini. Melihat betapa hebohnya Marcus, hal ini membuat Mary penasaran siapa pengunjung itu.
"Kemungkinan tunangan untuk satu-satunya putri kita." Mary sedang menyesap tehnya saat ia mendengarkan Marcus, tetapi mendengar kata-kata itu darinya Mary terbatuk sangat keras. Ia menatapnya dengan penuh kejutan yang tercetak jelas di wajahnya.
***
"Jadi, kenapa kau menungguku?" Aaron bertanya pada adiknya yang menyeka keringatnya di leher dan dahinya. Permainan latihan hanya 4 jam, tetapi ia bertaruh adiknya benar-benar bosan menunggunya.
"Karena aku tidak terlalu ingin bertemu dengan orang yang kakek ingin kita temui, jadi aku menunggumu," kata Anna jujur. Sejak ia bangun pagi ini, ia merasakan kemarahan yang memuncak di dalam dirinya.
Dalam kehidupan masa lalunya, ini adalah hari yang sama di mana mimpi buruknya dimulai; sejak saat ia bertemu dengannya, ia mengajarkan hari-harinya adalah yang paling manis, tapi ketika hari yang mengerikan itu datang, ia menyadari bahwa itu semua hanyalah ilusi.
Anna bisa saja menghadapinya tapi dirinya belum siap; ia takut ketika dia menghadapinya, kemarahannya hanya akan muncul dan itu tidak baik. Ia harus memastikan emosinya tetap terkendali sebelum bertemu dengannya, ia tidak ingin dia curiga padanya.
Sejak ia memulai kehidupan kedua yang baru, ia telah berpikir bagaimana dia merencanakan dan melakukan tindakan dalam semua insiden di kehidupan masa lalunya? Beberapa dari rencana itu adalah sesuatu yang bahkan tidak bisa dilakukan pria, ia curiga padanya ada seseorang yang mendukungnya.
Jika firasatnya benar, maka ia harus mengungkap dukungan pria itu dan menempatkan orang itu di tempatnya. Tanpa ada yang mendukungnya, maka tidak satu pun dari hal-hal yang terjadi di kehidupan masa lalunya tidak akan pernah terjadi lagi.
"Kenapa? Apa kau tahu siapa pengunjung kita? Kakek telah berbicara tentang pengunjung itu cukup lama dari sekarang. Aku cukup yakin kita akan dimarahi karena tidak pulang lebih awal." Tidak apa-apa untuk Aaron dimarahi oleh kakeknya karena dirinya selalu dimarahi oleh kakeknya sebab melakukan sesuatu yang tidak seharusnya ia lakukan. Tetapi saudara kembarnya tidak pernah dimarahi oleh kakek mereka, sehingga mungkin sulit baginya untuk menanggung kata-kata kasar kakek mereka.
Tanpa sepengetahuan Aaron, di kehidupan masa lalu Anna ia selalu dimarahi oleh kakeknya karena menodai reputasi keluarga Coleman mereka. Anna tidak tahu mengapa ia selalu dimarahi, padahal bukan dirinya yang merusak reputasi keluarga mereka; dirinya hanya berada di tempat itu pada waktu yang salah yang mengakibatkan ia disalahkan atas reputasi keluarga mereka. Di balik insiden-insiden itu, semuanya direncanakan oleh Rebecca, dan Anna tahu sekarang, itulah mengapa sekarang ia berhati-hati di sekitar Rebecca.
"Tidak ada alasan, aku hanya tidak ingin bertemu dengan pengunjung itu dan kupikir aku mendengar namanya dari kakek... Kupikir itu Juan," kata Anna dengan lancar seolah bertanya-tanya siapa orang itu. "Dan juga jika kakek akan marah, biarlah." Ia tersenyum manis dan Aaron hanya menatapnya dengan alis kiri terangkat.
"Yah, lebih baik kita pulang sekarang aku lapar," kata Aaron sambil mengelus perutnya.
Mendengar kakaknya berkata begitu matanya berbinar kegirangan, "Kalau begitu, bisakah aku memasak untukmu?" Ia bertanya dengan penuh semangat.
"Tidak." Aaron langsung menolak tawaran Anna.
"Kenapa? Aku sudah berlatih!"
"Benarkah sekarang? Katakan padaku, selama 'latihan'mu itu, siapa kelinci percobaanmu? Hmm?" Ucapnya menanyai Anna. Aaron masih ingat hari-hari Anna belajar memasak, yang memakan masakannya saat itu adalah dia dan selalu dia. Perutnya sangat sakit setiap kali Anna memasak. Tidak peduli seberapa banyak dirinya menghindar, Anna akan selalu menemukan cara baginya untuk memakan masakannya; itu adalah neraka bagi Aaron.
"Kau." Anna tersenyum canggung mengingat rasa sakit yang ia timbulkan pada kakaknya karena masakannya. "Tapi! Aku dapat meyakinkanmu masakanku sekarang lebih baik!" Setelah mengatakan itu, Anna menarik kakaknya untuk berjalan keluar dari sekolah dan ia tidak membiarkan kakaknya mengatakan apa-apa kembali; artinya tidak peduli apa yang akan dikatakan Aaron, dia pasti akan memakan masakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REBORN: Revenge (1)
Genç Kurgu[Novel Terjemahan - On going] Alternative : Reborn : Revenge Author(s) : C_J_ Taganna Genre(s) : Fantasy, Romance Chapter : Prolog - 199 Sinopsis : Dia baru berusia 6 tahun ketika ayahnya tiba-tiba menghilang secara misterius tanpa jejak. Pada usia...