022. Thank You

8 10 0
                                    

022.Thank You

Sore ini Zara dan juga Alif memutuskan untuk mengunjungi kediaman Smith. Lantaran Zara merindukan sang mama.

"Mas, nanti berhenti didepan sana ya. Aku mau beli Oleh-oleh buat mama." Alif mengangguk.

"Kamu tau nggak, apa yang aku syukuri selama ini?" tanya Alif.

"Apa?" tanyanya dengan penasaran.

"Aku bisa memiliki kamu selamanya." jawab Alif membuat Zara kesemsem.

"Gombal."

"Zar.." panggilnya lembut.

"Hmm?"

"Kamu percaya kan sama mas?"

"Mas, ngomong apa sih ya jelas lah percaya."

"Selamanya?"

Zara mengangguk. "Selamanya."

Zara pun turun dari mobil untuk membeli roti. Setelahnya dia kembali kedalam mobil dan melanjutkan perjalanannya ke mansion Smith.

"Mama." Teriak Zara saat masuk rumah.

Alif menarik Zara. "Jangan Teriak-teriak gak sopan."

"Hehe, khilaf mas maaf." ucapnya.

"Kamu ini kebiasan banget Zar suka Teriak-teriak." ujar Diana.

"Maaf ma, oh ya ini Zara kasih oleh-oleh sedikit semoga aja mama suka." Diana mengelus rambut Zara.

"Terimakasih ya sayang, apapun itu yang kamu belikan pasti mama suka."

"Alif duduk aja dulu, mama ada urusan bentar sama Zara. Urusan perempuan." goda diana.

"Ayo zar ikut mama sebentar."

Zara pun mengekor dibelakang Diana. Tujuan Diana kini adalah dapur untuk menyiapkan minuman dan juga cemilan untuk Alif. Zara ditugaskan membuat kopi sedangkan Diana sibuk menyiapkan cemilan.

"Zara..mama tanya sesuatu boleh." tanya Diana dengan hati-hati.

"Boleh, nanya aja ma."

"Kamu udah melakukan kewajiban kamu sebagai seorang istri belum?" Zara menggeleng.

"Kamu ini gimana sih, seharusnya saat kamu menikah itu kamu udah serahin semua jiwa dan juga raga kamu untuk suami kamu." Zara menunduk ada benarnya juga ucapan mamanya.

"Tapi ma, Zara antara belum siap sama mali." Diana memukul lengan Zara.

"Kamu ini, mana ada cara ini dulu mama lakuin dan manjur kok." Diana pun membisikkan rencananya.

💦💦💦

Setelah dari mansion Smith Zara mengajak Alif untuk pulang. Kata Zara ada sesuatu untuk Alif.

"Kamu mau kasih apa?" Zara tampak berpikir.

"Ada deh, pokoknya sana mandi dulu. Gantian sama aku." ucap Zara mendorong punggung Alif menuju kamar mandi.

My-Life scenario | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang